197
BAB III
ANALISIS PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEBIJAKAN EKONOMI POLITIK KOTA MEDAN
A. Kondisi Ritel di Kota Medan Setelah Perubahan Perwal No 20 Tahun 2011
Peraturan walikota No 20 Tahun 2011 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang
diubah sebanyak dua kali menyebabkan efek yang besar terhadap meningkatnya pembangunan ritel di kota Medan. Peraturan baru yakni
Peraturan Walikota No 47 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Medan Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, membuat pengaruh yang signifikan terutama terhadap perilaku pengusaha
ritel modern. Pada tahun 2012 ketika perubahan kedua disahkan, banyak usaha ritel yang semakin meningkatkan pembangunannya sehingga jumlah
ritel modern di kota Medan bertambah banyak. Peraturan tentang zonasi dan jarak dalam perwal sebelumnya telah
dihapus oleh pemerintah kota Medan, sehingga tidak ada aturan yang membatasi tentang jarak dan zonasi pembangunan ritel modern. Lebih
jelasnya, Perwal No 20 Tahun 2011 pasal 7 ayat 3, diatur tentang jarak minimal minimarket yaitu minimal berjarak 500 M dari minimarket yang
sudah ada dan minimal 250 M dari pasar tradisional, namun aturan tersebut dihapus dalam Perwal No 47 Tahun 2012. Dalam Pasal 7 ayat 4 diatur
Universitas Sumatera Utara
198
tentang jarak ritel modern terhadap persimpangan jalan
traffic light
paling kurang 250 M juga tidak ditemukan lagi dalam peraturan baru yaitu Perwal
No 47 Tahun 2012. Peraturan terkait analisa kondisi sosial ekonomi yang dilaksanakan untuk dijadikan sebagai pertimbangan pembangunan ritel
modern tidak lagi menjadi hal yang memberatkan bagi para pengusaha ritel, sebab dalam Perwal No 47 Tahun 2012, analisa kondisi ekonomi tidak lagi
wajib mendapatkan persetujuan danatau rekomendasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang membidangi perdagangan.
Penghapusan aturan ini, menjadikan analisa kondisi sosial ekonomi baik yang dilakukan oleh pemerintah, atau pengusaha ritel sendiri, tidak lagi
menjadi pertimbangan dalam perizinan. Perda Kota Medan No 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan juga mengalami revisi
yakni menghapus biaya retribusi menjadi nol rupiah Rp. 0,-. Menurut pemerintah kota Medan, penghapusan ini bertujuan untuk membuat pasar
jenuh, sebab diatur atau tidak ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart akan tetap berdekatan secara jarak.
187
Kalau persaingan mereka semakin ketat, maka ritel modern semakin lama akan tutup.
Pemerintah kota Medan juga mengatakan bahwa selama masyarakat masih bisa mengikuti pasar ritel, maka tidak menjadi masalah. Masyarakat
yang membuat ritel modern tetap berdiri, karena masyarakat tetap memilih berbelanja di ritel modern.
188
Untuk kelas minimarket, ada dua
brand
ritel
187
Wawancara dengan Kepala Bidang Administrasi Perekonomian, Bapak Dahlan Siregar, 1 Juni 2015, bertempat di kantor Walikota Medan.
188
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
199
yang menguasai pasar di kota Medan, yaitu Indomaret dan Alfamart. Jumlah secara rinci Indomaret saat ini adalah 216 lokasi. Sedangkan Alfamart
sendiri telah ada kurang lebih 100 lokasi. Indomaret sendiri mulai memasuki pasar kota Medan pada tahun 2009, di tahun berikutnya diikuti oleh
Alfamart, Alfamidi dan Giant
189
. Untuk kelas hypermarket, Carrefour, Hypermart dan Giant masih menjadi pilihan dalam pasar ritel di kota
Medan, meski sekarang LotteMart sudah mengikuti beberapa pendahulunya tersebut.
Meski perubahan Perwal yang semakin mempermudah pengusaha ritel untuk membangun ritel modern di mana saja, tetap saja ada dari ritel-ritel
modern ini yang tidak sesuai dengan syarat, seperti tidak adanya izin pendirian bangunan. Menurut BPPT Badan Pelayanan Perizinan Terpadu,
masih ada minimarket yang dibangun tanpa ada proses izin.
190
BPPT juga belum mengeluarkan izin baru untuk operasional outlet ritel modern sejak
Perwal No 20 Tahun 2011 direvisi.
191
BPPT sejak tahun 2011 hanya menerima sebanyak 34 lokasi Indomaret untuk mendaftar ulang, lalu tahun 2012 hingga 2013 menerima
25 lokasi yang mendaftar izin dimana 10 diantaranya merupakan permohonan izin baru. Kemudian di tahun berikutnya BPPT menerima
189
Ibid.
190
Wawancara dengan Kabag Tata Usaha BPPT, Bapak M. Syafruddin, 17 Juni 2015 bertempat di Kantor BPPT.
191
http:medan.radiosmartfm.commobilejurnal-medan wawancara Kepala BPPT Medan Wirya Alrahman kepada Smart FM tanggal 8 Januari 2013.
Universitas Sumatera Utara
200
pendaftaran izin 30 lokasi.
192
Berarti dari 216 lokasi yang ada, hanya 109 lokasi yang memiliki izin, sedangkan yang tidak memiliki ada 107 lokasi.
Sedangkan untuk Alfamart, BPPT mengaku hanya menerbitkan izin usaha untuk 12 lokasi.
193
Dengan kondisi tersebut, puluhan
outlet
Alfamart yang saat ini tersebar di sejumlah wilayah di Medan dipastikan beroperasi secara
ilegal. Indomaret dan Carrefour di Medan, mulai menyebar sejak tahun 2009, sedangkan Peraturan Walikota tentang ritel disahkan pada tahun 2011,
maka ritel yang telah berdiri sebelum peraturan diresmikan cenderung diarahkan untuk mengurus izin usaha. Namun kondisinya, tidak semua
lokasi ritel didaftarkan dalam izin usaha. Pihak BPPT mengatakan bahwa tugas pengawasan untuk maraknya
pembangunan ritel seharusnya dikerjakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag, karena BPPT hanya mengetahui pihak
pengusaha yang datang untuk mengurus langsung ke kantor BPPT, jika ada bagunan ritel di luar pengetahuan BPPT, maka seharusnya Disperindag
bertugas mengawasi kasus tersebut.
194
Khusus untuk kasus Alfamart, pemerintah Kota Medan pernah melakukan penyegelan kepada sebelas gerai
di Jalan Ringroad karena belum memiliki izin, juga penertiban kepada salah
192
http:www.medanbisnisdaily.commnewsreadberita Oktober 2013 diakses tanggal 10 Agustus 2015.
193
http:www.waspadamedan.com berita tanggal 11 November 2013 diakses tanggal 10 Agustus 2015.
194
Dalam wawanca dengan Bapak Dahnar Siregar dan Bapak M. Syafruddin, tugas pengawasan pembangunan ritel modern dilakukan oleh Disperindag. Tanggal 1 dan 17 Juni
2015.
Universitas Sumatera Utara
201
satu outlet yang berada di sekitar wilayah Kampus USU Padang Bulan outlet yang berada di Jalan Jamin Ginting dekat Pintu Masuk 1 USU.
195
Lokasi sampel yang dituju penelitian ini yaitu Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Baru, terdapat 5 lokasi Indomaret, 4 lokasi Alfamart 1
lokasi pernah mengalami penertiban, dan 1 Lokasi Carrefour. Lokasi-lokasi ritel modern tersebut berdekatan dengan 2 pasar tradisional yaitu Pasar Pagi
Pasar Sembada dan Pasar Sore. Semua lokasi ritel baik tradisional maupun modern berada di pinggir Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Baru.
Kondisi ini memperlihatkan kurangnya pengawasan yang dilakukan pemerintah terkhusus Disperindag, terhadap pembangunan ritel modern di
kota Medan. Dalam penelitian ini, tidak satupun pihak ritel modern yang memberi izin untuk melakukan wawancara, baik Carrefour, Indomaret dan
Alfamart, sehingga data dan informasi hanya diperoleh dari oknum pemerintah, dan website ritel modern tetapi informasinya terbatas, sehingga
website koran online dan radio diperlukan untuk membantu kelengkapan informasi.
195
http:medan.radiosmartfm.commobilejurnal-medan wawancara Kepala BPPT Medan Wirya Alrahman kepada Smart FM tanggal 8 Januari 2013.
Universitas Sumatera Utara
202
Gambar 3.1. Peta Lokasi Ritel Di Jalan Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru
Universitas Sumatera Utara
203
B. Kompetensi