211
yang tinggi dan kompleks. Globalisasi mempengaruhi pemikiran para pelaku usaha ritel, mempengaruhi keadaan ekonomi daerahnasional,
kemudian mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah, pada akhirnya hal-hal tersebut seperti ikatan yang tak bisa diputuskan.
E. Temuan Hipotesis Kualitatif
Pada awalnya peneliti beranjak dari Perwal No 20 Tahun 2011 dan wawancara dengan beberapa narasumber. Setelah melakukan penelitian
secara kualitatif, peneliti menemukan bahwa Perwal No 20 Tahun 2011 telah diubah sebanyak dua kali. Maka fakta yang ditemukan bahwa
perubahan ini memberi pengaruh besar terhadap maraknya pembangunan ritel modern. Kebijakan yang tidak tegas menjadikan pelaku usaha ritel
modern bebas dalam membangun ritel modern. Pasar Tradisional dan UMKM kurang mendapat perhatian. Maka anggapan dasar yang dibangun
adalah :
Ritel modern yang semakin berkembang bebas, menjadikan masyarakat masyarakat yang konsumtif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan ritel memberi kesempatan bagi banyak orang terutama masyarakat yang tidak memiliki
pendidikan tinggi untuk boleh bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup. Pembangunan ritel modern juga memberi sumbangsih terhadap
pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi. Meski retribusi izin mendirikan bangunan telah dihapuskan, namun beberapa kontribusi pajak
dan retribusi lainnya masih merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh
Universitas Sumatera Utara
212
ritel, seperti Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, dan Pajak Bumi dan Bangunan
serta biaya
retribusi seperti
Retribusi Pelayanan
PersampahanKebersihan, Retribusi Tempat Khusus Parkir, dan Retribusi Izin Gangguan.
206
Pajak dan retribusi daerah merupakan sumber paling dominan penyumbang mayoritas dalam pendapatan asli daerah kota Medan. Maka, tidak heran
jika pemerintah kota Medan berpihak kepada ritel modern. Meluasnya pembangunan ritel modern di berbagai sudut kota, maka akses masyarakat
terhadap ritel akan semakin mudah, kemudian hal ini akan berpengaruh terhadap niat beli masyarakat konsumtif meski cenderung berbanding
terbalik dengan daya beli. Poin kemudahan dan kenyamanan menjadi pilar utama ritel modern dalam menjajakan produknya, dan mau tidak mau
masyarakat menjadi ketergantungan.
F. Menguji Hipotesis Kualitatif dengan Metode Kuantitatif dan Menemukan