Instrumen penelitian Skenario Metode Pengambilan Sampel .1 Teknik

28

3.3.2.4 Informasi non farmakologi

Informasi non farmakologi dalam penelitian ini terdiri dari tiga indikator yaitu makanan, intake cairan, dan pola hidup. Informasi non farmakologi berfungsi sebagai penunjang akan keberhasilan terapi.

3.3.3 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur dalam penelitian, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2012. Instrumen dalam penelitian ini adalah skenario dan checklist . Sebelum melakukan simulasi pasien di apotek, peneliti harus sudah menyiapkan dahulu skenario yang digunakan dan lembar checklist yang berisi poin-poin yang ingin didapatkan sebagai data pengamatan.

3.3.4 Skenario

Skenario yang digunakan berisi informasi mengenai pasien dan hal-hal yang harus dilakukan pada saat simulasi pasien untuk memperlancar jalannya pengamatan. Skenario disiapkan untuk menghindari kecurigaan dari petugas apotek terhadap simulasi pasien yang dijalankan sehingga pengamatan yang dilakukan dapat optimal. Skenario kasus diare pada anak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Peneliti datang ke apotek untuk membeli obat diare. 2. Jika petugas apotek melakukan patient assessment , maka skenario yang digunakan peneliti adalah :  Pasien : Alif  Jenis Kelamin : Laki-laki  Usia : 4 tahun  Hubungan dengan peneliti : Keponakan Universitas Sumatera Utara 29  Alamat : Jln. Teladan No. 47  Gejala yang dikeluhkan : Buang air besar 5x sehari, konsistensi lembek.  Lama gejala yang dialami sampai sekarang : 1 hari  Tindakan yang sudah diperbuat : Belum ada  Obat lain yang sedang digunakan : Tidak ada  Makanan yang dikonsumsi kemarin : Makan makanan pedas.  Alasan ke apotek : Sedang lewat daerah tersebut dari rumah teman. 3. Jika tidak ada informasi obat yang diberikan maka peneliti bertanya : “Berapa banyak obat yang diminum ?” 4. Pencatatan dilakukan di luar apotek tanpa sepengetahuan petugas apotek. 3.3.5 Checklist Checklist adalah suatu daftar pengecek, berisi nama subjek dan beberapa gejalaidentitas lainnya dari sasaran pengamatan Notoatmodjo, 2010. Pada penelitian ini, pengumpulan data menggunakan observasi dalam bentuk checklist . Dalam observasi, bentuk checklist data yang digunakan yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti hanya akan memberikan tanda check √ jika kriteria yang dimaksud dalam format observasi ditunjukkan oleh petugas apotek. Lembar checklist yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian terdahulu Leksono, 2011. Isi lembar checklist adalah patient assessment , rekomendasi, dan informasi terkait obat maupun non farmakologi sebagai pelayanan yang diberikan apotek kepada klien diare pada anak. Lembar checklist dilengkapi oleh peneliti di luar apotek setelah mengunjungi apotek sampel. Universitas Sumatera Utara 30

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas isi content validity digunakan untuk menilai validitas dari skenario dan lembar checklist . Kedua instrumen tersebut dapat dikatakan valid karena isi dari kedua instrumen tersebut mewakili variabel yang akan diteliti yang diperoleh dari pustaka dan sudah pernah digunakan pada penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini digunakan validitas rupa yang didasarkan pada penilaian format tampilan dari alat ukur yang ada Nisfiannoor, 2009. Validitas ini dianggap terpenuhi apabila penampilan alat ukur atau tes telah meyakinkan dan memberi kesan mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur Nisfiannoor, 2009. Metode simulasi pasien memiliki validitas rupa bila penyedia layanan kesehatan tidak mengetahui adanya simulasi pasien Watson et al., 2004. Untuk dapat melakukan validitas rupa face validity dan validitas isi content validity terhadap peneliti yang berperan sebagai pasien atau keluarga pasien dilakukan kunjungan uji coba langsung ke apotek pilot visit , kunjungan ini dilakukan sebanyak lima kali. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2010. Agar data yang diperoleh reliabel maka dilakukan kunjungan uji coba langsung ke apotek pilot visit . Dikatakan reliabel ketika peneliti mampu menjalankan skenario dan menangkap semua informasi yang didapat saat melakukan pilot visit . Kemampuan tersebut dapat dilihat pada saat peneliti melakukan pilot visit ke apotek sebanyak lima kali. Universitas Sumatera Utara