46
Gambar 4.4 Persentase Golongan Obat yang Direkomendasikan oleh Petugas Apotek
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat petugas apotek yang merekomendasikan obat keras dalam pelayanan swamedikasi yaitu berupa
antibiotik. Antibiotik merupakan obat yang termasuk golongan obat keras yang hanya boleh diberikan jika disertai dengan resep dokter. Sedangkan obat-obat
yang relatif aman digunakan untuk swamedikasi adalah obat-obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan bebas terbatas Depkes RI, 2006.
4.3 Profil Informasi Obat
Pemberian informasi obat merupakan hal yang semestinya dilakukan oleh petugas apotek untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan
medication error
pada saat proses pelayanan Depkes RI, 2004. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil yaitu pemberian informasi terkait obat yang paling
banyak diberikan oleh petugas apotek adalah dosis yaitu sebanyak 75 petugas apotek 93,75. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini.
62,50
2,50 1,25
23,75 7,50
1,25 Obat Bebas
Obat Bebas Terbatas
Obat Keras Obat Herbal
Obat Bebas - Obat Keras
Obat Keras - Obat Keras
Golongan Obat yang Direkomendasikan
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.6 Distribusi Informasi Obat yang Diberikan oleh Petugas Apotek
Indikator Ya, n
Tidak, n Kontraindikasi
0 0,00 80 100,00
Efek Samping 0 0,00
80 100,00 Cara Pemakaian
27 33,75 53 66,25
Dosis 22 27,50
5 6,25 53 66,25
Waktu Pemakaian 8 10,00
72 90,00 Lama Pemakaian
0 0,00 80 100,00
Perhatian 1 1,25
79 98,75 Terlupa Minum Obat
0 0,00 80 100,00
Cara Penyimpanan 0 0,00
80 100,00 Cara Perlakuan Sisa Obat
1 1,25 79 98,75
Identifikasi Obat yang Rusak 0 0,00
80 100,00 Keterangan: ada pancingan
Informasi yang perlu disampaikan oleh apoteker pada masyarakat dalam penggunaan obat bebas atau obat bebas terbatas antara lain khasiat obat,
kontraindikasi, efek samping, cara pemakaian, dosis, waktu pemakaian, lama penggunaan obat, hal yang harus diperhatikan sewaktu minum obat tersebut, hal
apa yang harus dilakukan jika lupa memakai obat, cara penyimpanan obat yang baik, cara memperlakukan obat yang masih tersisa, dan cara membedakan obat
yang masih baik dan sudah rusak Depkes RI, 2006. Informasi obat berupa dosis merupakan informasi yang sangat penting untuk diberikan karena pasien pada
kasus diare merupakan anak berumur 4 tahun. Dosis yang tepat perlu diinformasikan dengan tujuan keberhasilan terapi. Pemberian informasi obat
berupa dosis yang dilakukan secara langsung oleh petugas apotek adalah sebanyak 22 33,75, sedangkan 53 petugas apotek 66,25 melakukan pemberian
informasi dosis dengan pancingan, dan 5 apotek 6,25 tidak memberikan informasi tersebut. Hal ini menunjukkan ternyata masih banyak apotek yang
melewatkan pemberian informasi penting tersebut.
Universitas Sumatera Utara
48
27,50 0,00 0,00
33,75 10,00
0,00 1,25 0,00 0,00 1,25 0,00
66,25
Informasi Obat
Gambar 4.5 Persentase Informasi Obat yang Diberikan oleh Petugas Apotek terhadap Kasus Diare Anak
Informasi obat berupa cara pemakaian diberikan oleh 27 petugas apotek atau sebesar 33,75. Cara pemakaian harus disampaikan secara jelas kepada
pasien untuk menghindari salah pemakaian, apakah ditelan, dihirup, dioleskan, dan lain-lain. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa lebih dari 50 petugas
apotek masih belum melakukan pemberian informasi obat tersebut. Informasi obat berupa kontraindikasi dan lama pemakaian tidak
ditanyakan oleh satu pun petugas apotek sampel yang diteliti. Kontraindikasi penting disampaikan oleh petugas apotek agar tidak menggunakan obat jika
memiliki kontraindikasi yang dimaksud. Begitu pula penyampaian informasi obat tentang lama pemakaian perlu diberikan agar tidak terjadi penggunaan obat yang
berkepanjangan karena penyakitnya belum hilang, padahal sudah memerlukan pertolongan dokter ataupun penggunaan obat yang tidak mencapai batas waktu
yang ditentukan sehingga keberhasilan terapi tidak tercapai.
tanpa pancingan dengan pancingan
Universitas Sumatera Utara
49 Pelayanan kefarmasian swamedikasi yang dilakukan oleh petugas apotek
dinilai masih kurang maksimal karena masih terdapat banyak petugas apotek yang tidak memberikan informasi obat yang semestinya sehingga dapat memberikan
hasil terapi yang optimal bagi pasien swamedikasi.
4.4 Profil Informasi Non Farmakologi