Perubahan pola makan Cairan dan elektrolit

22

2.4.6 Terapi non farmakologi

Selain terapi farmakologi terdapat pula terapi non farmakolgi yang penting dianjurkan oleh petugas apotek terhadap pasien swamedikasi sehingga hasil terapi yang optimal dapat diperoleh. Menurut Spruill dan William 2008, terapi non farmakologi pada diare terdiri dari perubahan pola makan dan pemberian cairan dan elektrolit.

2.4.6.1 Perubahan pola makan

Kebanyakan klinisi menganjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan padat dan produk yang mengandung susu selama 24 jam. Bagi pasien diare yang mengalami mual dan muntah dianjurkan mengonsumsi makanan yang bertekstur lembut dan mudah dicerna selama 24 jam. Pemberian makanan harus tetap diberikan kepada pasien anak dengan diare akut Spruill dan William, 2008.

2.4.6.2 Cairan dan elektrolit

Pada pasien diare, rehidrasi dan penyeimbangan cairan dan elektrolit merupakan tujuan terapi paling utama yang dilakukan hingga diare berhenti. Rute parenteral dan enteral dapat digunakan untuk memberikan cairan dan elektrolit. Cairan rehidrasi oral sangat direkomendasikan untuk mengatasi dehidrasi berat. Pada negara berkembang, World Health Organization Oral Rehydration Solution WHO-ORS berhasil menyelamatkan jutaan anak akibat diare setiap tahunnya Spruill dan William, 2008. Universitas Sumatera Utara 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan Arikunto, 2010. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan deskripsi tentang pelayanan kefarmasian swamedikasi di apotek wilayah Medan terhadap kasus diare pada anak. Penelitian ini menggunakan metode simulasi pasien. Metode ini menggunakan seseorang yang dilatih untuk mengunjungi apotek dan memerankan skenario tertentu. Tujuannya adalah untuk menguji perilaku tertentu dari apoteker atau petugas apotek Watson, 2006. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti Notoatmodjo, 2010. Pada penelitian ini populasi yang digunakan cukup besar, jumlah apotek di kota Medan menurut Binfar tahun 2013 yaitu 575 apotek Depkes RI, 2013. Jika diadakan pengamatan ke seluruh apotek di wilayah Medan akan terkendala waktu yang panjang, dana yang banyak, dan juga tenaga. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah apotek-apotek di sepuluh kecamatan Medan Medan Johor, Medan Amplas, Medan Kota, Medan Area, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Barat, Medan Denai, dan Medan Petisah yang dianggap mewakili seluruh apotek di wilayah Medan. Universitas Sumatera Utara