Rekomendasi Informasi obat Pelayanan Swamedikasi

10 pengobatan lain yang sedang digunakan, obat sejenis lainnya yang digunakan, alergi obat, apakah pernah terjadi sakit seperti sebelumnya, gejala lain, dan apakah sudah ke dokter Chua, dkk., 2006. Kemungkinan pertanyaan yang bisa ditanyakan oleh apoteker diidentifikasi berdasarkan pada WWHAM Who the patient?, What are the symptoms?, How long have the symptoms been presents?, Action taken?, Medication being taken? , ASMETHOD Ageappearance, Selfsomeone else, Medication, Extra medication, Time symptoms, History, Other accompanying symptoms, Danger symptoms , SITDOWNSIR Sitelocation, Intensityseverity, Tipenature, Duration, Onset, With other symptoms, Annoyed by, Spreadradiation, Incidence, Relieved by , ENCORE Explore, No medication option, Care, Observe, Refer, Explain Blenkinsopp dan Paxton, 2002.

2.2.2 Rekomendasi

Rekomendasi merupakan saran menganjurkan yang diberikan oleh petugas apotek kepada pasien swamedikasi yaitu dapat berupa rujukan ke dokter ataupun rekomendasi obat. Petugas apotek harus dapat membedakan tingkat keseriusan gejala penyakit yang timbul dan tindakan yang harus diambil sehingga dapat memberikan saran berupa pemberian obat atau rujukan ke dokter. Rekomendasi yang tepat dapat diberikan sesuai dengan patient assessment yang telah ditanyakan oleh petugas apotek. Apoteker dapat memberi rekomendasi rujukan ke dokter jika gejala penyakitnya berat atau parah Blenkinsopp dan Paxton, 2002; Chua, dkk., 2006. Pada kasus diare, rujukan ke dokter diperlukan jika Spruill dan William, 2008: a. Nyeri perut yang hebat dan kram. b. Feses berdarah. Universitas Sumatera Utara 11 c. Dehidrasi haus, mulut kering, lemas, urin berwarna pekat, jarang buang air kecil, penurunan jumlah urin, kulit kering, nadi yang cepat, napas cepat, kram otot, otot lemah. d. Demam tinggi lebih dari 38ÂșC. e. Penurunan berat badan lebih dari 5 total berat badan. f. Diare berlangsung lebih dari 48 jam.

2.2.3 Informasi obat

Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh apoteker dalam pemberian informasi mengenai obat yang tidak memihak, dievaluasi secara kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat Depkes RI, 2014. Informasi obat yang diberikan pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Adapun informasi yang perlu disampaikan terkait penggunaan obat bebas atau obat bebas terbatas antara lain Menkes RI, 2004; Depkes RI, 2006: a. Khasiat obat: Apoteker perlu menerangkan dengan jelas apa khasiat obat yang bersangkutan, sesuai atau tidak dengan indikasi atau gangguan kesehatan yang dialami pasien. b. Kontraidikasi: pasien juga perlu diberi tahu dengan jelas kontraindikasi dari obat yang diberikan, agar tidak menggunakannya jika memiliki kontra indikasi dimaksud. c. Efek samping dan cara mengatasinya jika ada: pasien juga perlu diberi informasi tentang efek samping yang mungkin muncul, serta apa yang harus dilakukan untuk menghindari atau mengatasinya. Universitas Sumatera Utara 12 d. Cara pemakaian: cara pemakaian harus disampaikan secara jelas kepada pasien untuk menghindari salah pemakaian, apakah ditelan, dihirup, dioleskan, dimasukkan melalui anus, atau cara lain. e. Dosis: sesuai dengan kondisi kesehatan pasien, Apoteker dapat menyarankan dosis sesuai dengan yang disarankan oleh produsen sebagaimana petunjuk pemakaian yang tertera di etiket atau dapat menyarankan dosis lain sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. f. Waktu pemakaian: waktu pemakaian juga harus diinformasikan dengan jelas kepada pasien, misalnya sebelum atau sesudah makan atau saat akan tidur. g. Lama penggunaan: lama penggunaan obat juga harus diinformasikan kepada pasien, agar pasien tidak menggunakan obat secara berkepanjangan karena penyakitnya belum hilang, padahal sudah memerlukan pertolongan dokter. h. Hal yang harus diperhatikan sewaktu minum obat tersebut, misalnya pantangan makanan atau tidak boleh minum obat tertentu dalam waktu bersamaan. i. Hal apa yang harus dilakukan jika lupa memakai obat. j. Cara penyimpanan obat yang baik. k. Cara memperlakukan obat yang masih tersisa. l. Cara membedakan obat yang masih baik dan sudah rusak.

2.2.4 Informasi non farmakologi