40 Dari hasil pengamatan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
perubahan bentuk spektrum parasetamol dan ibuprofen pada derivat yang sama dengan
Δλ yang berbeda Δλ 1, 2, 4 dan 8. Dengan berbedanya Δλ akan mempengaruhi bentuk spektrum maupun posisi puncak dan mempengaruhi titik
zero crossing dari senyawa yang akan dianalisis. Pemilihan Δλ yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Δλ 8, pada Δλ tersebut akan dihasilkan resolusi spektrum serapan parasetamol dan ibuprofen yang semakin baik.
4.3 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Derivatif Parasetamol
Spektrum serapan derivatif parasetamol dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu 5 μgmL; 7 μgmL; 9 μgmL; 11 μgmL; dan 13 μgmL.
Kemudian diukur serapan pada panjang gelombang 200 – 400 nm. Tumpang tindih spektrum serapan parasetamol dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat
pada gambar 4.19. Spektrum serapan parasetamol berbagai konsentrasi dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 74 dan 75. Spektrum serapan parasetamol
selanjutnya ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat pertama dan spektrum serapan derivat kedua dengan
Δλ 8 nm. Kemudian masing-masing derivat dengan berbagai konsentrasi ditumpang tindihkan. Tumpang tindih
spektrum serapan derivat pertama dan spektrum serapan derivat kedua parasetamol dengan berbagai konsentrasi masing-masing dapat dilihat pada
gambar 4.20 dan 4.21. Spektrum serapan derivat pertama parasetamol dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 78 dan 79. Dan
spektrum serapan derivat kedua parasetamol berbagai konsentrasi dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 82 dan 83.
41 Gambar 4.19.
Tumpang tindih spektrum serapan parasetamol dengan berbagai konsentrasi
Gambar 4.20.
Tumpang tindih spektrum serapan derivat pertama parasetamol dengan berbagai konsentrasi
Gambar 4.21. Tumpang tindih spektrum serapan derivat kedua parasetamol
dengan berbagai konsentrasi
42
4.4 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Derivatif Ibuprofen
Spektrum serapan derivatif ibuprofen dibuat dengan konsentrasi 4 μgmL; 6 μgmL; 8 μgmL; 10 μgmL dan 12 μgmL. Kemudian diukur serapan
pada panjang gelombang 200–400 nm. Tumpang tindih spektrum serapan ibuprofen dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat pada gambar 4.22. Spektrum
serapan ibuprofen dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 76 dan 77. Spektrum serapan ibuprofen selanjutnya ditransformasikan
menjadi spektrum serapan derivat pertama dan spektrum serapan derivat kedua dengan Δλ 8 nm. Kemudian masing-masing derivat dengan berbagai konsentrasi
ditumpang tindihkan. Tumpang tindih spektrum serapan derivat pertama dan spektrum serapan derivat kedua ibuprofen dengan berbagai konsentrasi dapat
dilihat pada gambar 4.23 dan 4.24. Spektrum serapan derivat pertama ibuprofen dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 80 dan 81.
Dan spektrum serapan derivat kedua ibuprofen dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 84 dan 85.
Gambar 4.22.
Tumpang tindih spektrum serapan ibuprofen dengan berbagai konsentrasi
43
Gambar 4.23.
Tumpang tindih spektrum serapan derivat pertama ibuprofen dengan berbagai konsentrasi
Gambar 4.24. Tumpang tindih spektrum serapan derivat kedua ibuprofen
dengan berbagai konsentrasi
4.5 Hasil Penentuan Zero Crossing