Akurasi Kecermatan Presisi Keseksamaan Linearitas

18 Tabel 2.2. Berbagai Peneliti Yang Telah Menggunakan Spektrofotometri Derivatif Dengan Beberapa Teknik Berdasarkan Tabel 2.2 diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis berbagai senyawa dengan teknik yang berbeda menunjukkan akurasi dan presisi yang baik. Pada referensi Issa, dkk., 2010; Patel dan Patel, 2013 menggunakan teknik ratio spectra. Teknik ratio spectra ini memiliki tahap yang rumit dalam pengolahan spektrumnya bila dibandingkan dengan teknik zero crossing.

2.6 Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis adalah suatu penilaian terhadap parameter tertentu untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis yaitu: akurasi, presisi, linearitas, batas deteksi dan batas kuantitasi Harmita, 2004.

2.6.1 Akurasi Kecermatan

Akurasi adalah hasil nilai rata-rata yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya. Untuk menilai ukuran ketelitan digunakan parameter perolehan kembali recovery Gandjar dan Rohman, 2007. Untuk mendokumentasikan akurasi, pengumpulan data dilakukan 9 kali penetapan kadar dengan 3 konsentrasi Senyawa Teknik Pelarut Hasil Referensi Parasetamol dan Ibuprofen Ratio spectra Metanol Akurasi dan Presisi baik Issa, dkk., 2010 Ibuprofen dan Klorzoxazon Ratio spectra Metanol Akurasi dan Presisi baik Patel dan Patel, 2013 Ondansetron dan Parasetamol Zero crossing Metanol Akurasi dan Presisi baik Kumar, dkk., 2006 Parasetamol dalam tablet kombinasi Parasetamol dengan Kofein Zero crossing Etanol 95 Akurasi dan Presisi baik Naid, dkk., 2011 19 yang berbeda misal 3 konsentrasi dengan 3 kali replikasi. Jumlah analit yang yang ditambahkan kedalam sampel umumnya pada 80, 100 dan 120 ICH, 2005; Harmita, 2004. Berikut rumus persen perolehan kembali: Perolehan Kembali = C F - C A C A ×100 Keterangan: C F = Konsentrasi sampel setelah penambahan bahan baku C A = Konsentrasi sampel sebelum penambahan bahan baku C A = Jumlah baku yang ditambahkan

2.6.2 Presisi Keseksamaan

Presisi adalah ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya diekspresikan sebagai simpangan baku relatif RSD Gandjar dan Rohman, 2007. RSD dirumuskan dengan: RSD = SD X x 100 Keterangan: RSD = Standar deviasi relatif SD = Standar deviasi X = Kadar rata-rata zat pada sampel

2.6.3 Linearitas

Linearitas suatu metode merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara konsentrasi X dengan serapan Y. Linearitas dapat diukur dengan melakukan pengukuran tunggal pada konsentrasi yang berbeda- beda. Data yang diperoleh selanjutnya dapat ditentukan nilai kemiringan slope, intersep, dan koefisien korelasinya Gandjar dan Rohman, 2007; Watson, 2005. 20 Suatu koefisien korelasi -1 ≤ r ≤ 1 dianggap menunjukkan linearitas. Tanda ± positif dan negatif bukanlah tanda aljabar, tetapi menunjukkan arah korelasi saja. Koefisien korelasi positif yaitu koefisien korelasi dimana kenaikan variabel pertama diikuti dengan kenaikan nilai variabel yang kedua atau sebaliknya. Koefisien korelasi negatif yaitu koefisien korelasi dimana kenaikan variabel pertama diikuti dengan menurunnya nilai variabel kedua. Gandjar dan Rohman, 2007; Hartono, 2004. Persamaan suatu garis lurus menghasilkan y = ax + b.

2.6.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi