15 Efek yang tidak diinginkan dari proses derivatisasi adalah terjadinya
perubahan bentuk spektrum yang kurang halus, untuk mengurangi hal tersebut dapat dilakukan dengan teknik penghalusan smoothing yaitu perubahan bentuk
spektrum pada derivat yang sama dengan Δλ yang berbeda. Penentuan Δλ
diperoleh berdasarkan pada sampling interval pada program. Semakin meningkatnya
Δλ maka spektrum akan semakin halus. Jika terlalu kasar, maka sulit untuk menentukan serapan sebenarnya, sedangkan jika terlalu halus, maka
informasi yang diperlukan dapat berkurang karena adanya distorsi spektrum. Apabila distorsi spektrum terjadi, maka terjadi penurunan tinggi puncak,
sedangkan lebar puncak akan meningkat Skujins dan Varian, 1986.
2.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Spektrofotometri Derivatif
Spektrofotometri derivatif menawarkan berbagai kelebihan yaitu : 1. Spektrofotometri derivatif ditekankan pada gambaran struktur yang
lembut terhadap spektrum serapan derivatif. Gambaran ini lebih jelas bila meningkat dari derivatif pertama sampai ke derivatif keempat
Munson, 1984. 2. Dapat dilaksanakan analisis kuantitatif satu komponen dalam suatu
campuran yang rumit Munson, 1984. 3.
Selain itu, metode ini juga memberikan beberapa keuntungan seperti menghemat waktu dan biaya, karena penentuan zat dalam contoh
dapat dilakukan secara sederhana dan cepat Munson, 1984. 4.
Bila dibandingkan dengan kromatografi cair kinerja tinggi KCKT, metode spektrofotometri derivatif tidak memerlukan tahap pemisahan
dan alat yang digunakan relatif lebih murah Ojeda dan Rojas, 2013.
16 Kekurangan dari metode ini adalah ketergantunganya pada parameter
instrumentasi, seperti kecepatan pemindaian dan slit width. Ojeda dan Rojas, 2013.
2.5.2 Teknik zero crossing
Spektrofotometri derivatif ultraviolet SDUV dengan teknik zero crossing merupakan pengembangan dari teknik spektrofotometri konvensional. Teknik ini
memiliki kelebihan seperti dapat memilih puncak yang tajam di antara spektrum yang lebar, meningkatkan resolusi dari spektrum yang tumpang tindih, serta dapat
menghilangkan gangguan background pada spektrum Popovic, dkk, 2000. Teknik zero crossing adalah prosedur yang paling umum untuk
menentukan campuran biner yang spektranya saling tumpang tindih secara simultan Nurhidayati L, 2007. Bila campuran biner memiliki panjang
gelombang zero crossing lebih dari satu, maka yang dipilih untuk dijadikan panjang gelombang analisis adalah dimana panjang gelombang yang nilai serapan
senyawa pasangannya dan campurannya persis sama atau hampir sama, karena pada panjang gelombang tersebut dapat secara selektif mengukur serapan senyawa
pasangannya dan memiliki serapan yang paling besar. Pada serapan yang paling besar, serapannya lebih stabil sehingga kesalahan analisis dapat diperkecil
Hayun, dkk., 2006. Bila panjanggelombang zero crossing masing-masing senyawa tidak sama,
maka penetapan kadar campuran dua senyawa dapat dilakukan tanpa pemisahan terlebih dahulu. Tetapi apabila panjang gelombang masing-masing senyawa yang
hampir sama atau berdekatan akan terjadi pelebaran pita, maka spektrum derivatif
17 pertama tidak akan dapat memisahkan spektranya. Sehingga akan dilanjutkan
pada spektrum derivatif berikutnya Nurhidayati, 2007. Penentuan teknik zero crossing dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. Penentuan teknik zero crossing Talsky, 1994.
2.5.3 Jenis – jenis Teknik Spektrofotometri Derivatif