Karya-karya Ismail Ra’ji Al-Faruqi
5. Mengarahkan aliran pemikiran islam ke jalan-jalan yang mencapai pemenuhan pola rencana Allah swt.
14
Dalam merealisasikan gagasannya tersebut, menurut Al-Faruqi ada beberapa tugas yang harus dilakukan.
Pertama, memadukan sistem pendidikan Islam dengan sistem pendidikan sekuler. Perpaduan ini harus sedemikian rupa sehingga sistem baru yang
terpadu dapat memperoleh kedua macam keuntungan dari sistem-sistem terdahulu.
Kedua, menurut Al-Faruqi, gagasan Islamisasi ilmu harus diikuti pelajaran-pelajaran wajib mengenai kebudayaan Islam sebagai bagian dari
program studi mahasiswa. Hal ini akan membuat mereka semakin yakin terhadap agama dan warisan mereka.
Ketiga, memperbaiki metodologi. Sesungguhnya, ilmu-ilmu Barat sudah melanggar salah satu syarat yang krusial dari metodologi Islam, yaitu
kesatuan kebenaran. Keempat, harus diadakan pertemuan-pertemuan yang membicarakan
tentang islamisasi dan beberapa rencana strategis yang pada akhirnya menuangkan kembali semua khazanah pengetahuan Barat terhadap Islam.
15
Untuk merealisir tujuan-tujuan ini, sejumlah langkah harus diambil menurut suatu urutan logis yang menentukan prioritas-prioritas masing-
masing langkah tersebut. Langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai proses Islamisasi pengetahuan :
1. Penguasaan disiplin ilmu modern : penguraian kategoris. Disiplin ilmu dalam tingkat kemajuannya sekarang di Barat harus dipecah-pecah
menjadi kategori-kategori,
prinsip-prinsip, metodologi-metodologi,
problema-problema dan
tema-tema. Penguraian
tersebut harus
mencerminkan daftar isi sebuah pelajaran. Hasil uraian harus berbentuk kalimat-kalimat yang memperjelas istilah-istilah teknis, menerangkan
14
Ibid., h. 98.
15
Hasan Baharun, op. cit., h. 113.
kategori-kategori, prinsip, problema dan tema pokok disiplin ilmu-ilmu Barat dalam puncaknya.
2. Survei disiplin ilmu. Semua disiplin ilmu harus disurvei dan harus ditulis dalam bentuk bagan mengenai asal-usul dan perkembangan beserta
pertumbuhan metodologisnya. Perluasan cakrawala wawasannya dan tak lupa membangun pemikiran yang diberikan oleh para tokoh utamanya.
Langkah ini bertujuan menetapkan pemahaman muslin akan disiplin ilmu yang dikembangkan di dunia Barat.
3. Penguasaan khazanah islam : khazanah Islam harus dikuasai dengan cara yang sama. Tetapi disini , apa yang diperlukan adalah antologi-antologi
mengenai warisan pemikir muslim yang berkaitan dengan disiplin ilmu. 4. Penguasaan khazanah ilmiah islam tahap analisa. Jika antologi-antologi
telah disiapkan, khazanah pemikir Islam harus dianalisa dari perspektif masalah-masalah masa kini.
5. Penentuan relevansi islam yang khas terhadap disiplin-disiplin ilmu. Relevansi dapat ditetapkan dengan mengajukan tiga persoalan. Pertama,
apa yang telah disumbangkan oleh Islam, mulai dari Al-Qur’an hingga pemikir-pemikir kaum modernis, dalam keseluruhan masalah yang telah
dicakup dalam disiplin-disiplin modern. Kedua, seberapa besar sumbangan itu jika dibandingkan dengan hasil-hasil yang telah diperoleh oleh disiplin
modern tersebut. Ketiga, apabila ada bidang-bidang masalah yang sedikit diperhatikan atau sama sekali tidak diperhatikan oleh khazanah Islam, ke
arah mana kaum muslim harus mengusahakan untuk mengisi kekurangan itu, juga memformulasikan masalah-masalah dan memperluas visi disiplin
tersebut. 6. Penilaian kritis terhadap disiplin ilmu modern. Jika relevansi Islam telah
disusun, maka ia harus di nilai dan dianalisa dari titik pijak Islam. 7. Penilaian kritis terhadap khazanah islam. Sumbangan khazanah Islam
untuk setiap bidang kegiatan manusia harus dianalisa dan relevansi kontemporernya harus dirumuskan.