Kajiannya sangat jelas berusaha menunjukkan ruh dan spirit islam sebagai prinsip yang telah mengantarkan peradaban Islam yang pernah cemerlang,
yaitu semangat tauhid.
C. Islamisasi Ilmu Pengetahuan Ismail Ra’ji Al-Faruqi
Islamisasi ilmu yang muncul pada era modern abad 20 merupakan respons kritis atas peradaban global Barat yang sekuler, kering nilai-nilai
Illahiah, spiritualis, dikotomis akal-wahyu, ilmu-amal, dan material-spiritual yang mengakibatkan munculnya problem kemanusiaan, seperti degradasi
moral-religius, kekosongan jiwa, dan tradisi taqlid dikalangan umat islam.
8
Islamisasi merupakan solusi yang dilakukan Al-Faruqi untuk mengubah sistem pendidikan yang sesuai dengan cita-cita Islam yang telah lama
ditinggalkan oleh ummat Islam dan sistem pendidikan yang diadopsi oleh ummat Islam dari Barat merupakan sistem pendidikan yang membahayakan
ummat Islam dengan memisahkan wahyu dengan akal.
9
Islamisasi merupakan suatu upaya mereformulasikan kembali-kembali ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepada ummat Islam dengan berdasarkan
ajaran dan cita-cita Islam. Al-Faruqi memberikan pengertian Islamisasi ilmu pengetahuan yaitu memberikan definisi baru, mengatur data-data, memikirkan
lagi jalan pemikiran dan menghubungkan data-data, mengevaluasikan kembali kesimpulan-kesimpulan,
memproyeksikan kembali
tujuan-tujuan dan
melakukan semua itu sedemikian rupa sehingga disiplin-disiplin ini memperkaya wawasan Islam dan bermanfaat bagi cause cita-cita Islam.
10
Dalam melihat fenomena di masyarakat yang mengalami problem serius tersebut, al-Faruqi bergerak hatinya untuk memberikan obat, yaitu dengan
gagasan yang ditawarkan berupa islamisasi ilmu. Ismail Raji al-Faruqi mengatakan bahwa islamisasi ilmu adalah mengislamkan disiplin-disiplin
ilmu atau tepatnya menghasilkan buku-buku pegangan buku dasar di perguruan tinggi dengan menuangkan kembali disiplin ilmu modern ke dalam
wawasan Islam, setelah dilakukan kajian kritis terhadap kedua system
8
Hasan Baharun, op. cit., h. 110.
9
Budi Handrianto, Islamisasi Sains Sebuah Upaya Mengislamkan Sains Barat Modern, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, h. 29.
10
Ismail Raji Al-Faruqi, Islamisasi Pengetahuan, Terj. dari Islamization of Knowledge: General Principles and Workplan oleh Anah Mahyuddin, Bandung : Mizan, 1984. h. 38.
pengetahuan Islam dan Barat. Islamisasi pengetahuan merupakan suatu cara mengislamkan ilmu-ilmu Islam tradisional dengan ilmu modern sekuler
dengan menyesuaikan ajaran dan visi Islam. Disamping itu, al-Faruqi juga memberikan langkah-langkah procedural bagi terlaksananya program
islamisasi ilmu.
11
Islamisasi ilmu dalam hal ini, berarti upaya membangun paradigm keilmuan yang berlandaskan nilai-nilai islam, baik pada aspek ontologis,
epistemologis, maupun aksiologis. Menurut al-Faruqi, islamisasi ilmu harus merujuk pada tiga sumbu, yaitu kesatuan pengetahuan, kesatuan hidup dan
kesatuan sejarah. Kesatuan pengetahuan berkaitan dengan tidak ada lagi pemisahan pengetahuan rasional aqli dan irasional naqli. Kesatuan hidup
berkaitan dengan semua pengetahuan yang harus mengacu pada tujuan penciptaan, yang berdampak lanjutan pada tidak bebasnya pengetahuan dari
nilai, yaitu nilai ketuhanan. Kesatuan sejarah berkaitan kesatuan disiplin yang harus mengarah sifat keumatan dan mengabdi pada tujuan-tujuan ummah di
dalam sejarah.
12
Al-Faruqi berpendapat untuk menghilangkan dualisme sistem pendidikan dan mencari jalan keluar dari malaise yang dihadapi ummah, pengetahuan
harus diislamisasikan dan menuangkan kembali berdasarkan kerangka Islam dengan membuat teori-teori, metode, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan yang
tunduk kepada: Kesatuan Tuhan, Kesatuan Alam Semesta, Kesatuan Kebenaran dan Pengetahuan, Kesatuan Kehidupan dan Kesatuan Umat
Manusia.
13
Sebagai penggagas utama ide Islamisasi ilmu pengetahuan, al-Faruqi memberikan gambaran tentang bagaimana islamisasi itu dilakukan. Al-Faruqi
menetapkan lima program sasaran dari rencana kerja islamisasi ilmu, yaitu : 1. Penguasaan disiplin ilmu modern.
2. Penguasaan khazanah Islam. 3. Menentukan relevansi Islam dengan masing-masing disiplin ilmu modern.
4. Mencari cari untuk melakukan sintesa kreatif antara khazanah Islam dengan ilmu-ilmu modern.
11
Hasan Baharun, op. cit., h. 111.
12
Ibid., h. 112.
13
Ismail Raji Al-Faruqi, op. cit., h. 56.
5. Mengarahkan aliran pemikiran islam ke jalan-jalan yang mencapai pemenuhan pola rencana Allah swt.
14
Dalam merealisasikan gagasannya tersebut, menurut Al-Faruqi ada beberapa tugas yang harus dilakukan.
Pertama, memadukan sistem pendidikan Islam dengan sistem pendidikan sekuler. Perpaduan ini harus sedemikian rupa sehingga sistem baru yang
terpadu dapat memperoleh kedua macam keuntungan dari sistem-sistem terdahulu.
Kedua, menurut Al-Faruqi, gagasan Islamisasi ilmu harus diikuti pelajaran-pelajaran wajib mengenai kebudayaan Islam sebagai bagian dari
program studi mahasiswa. Hal ini akan membuat mereka semakin yakin terhadap agama dan warisan mereka.
Ketiga, memperbaiki metodologi. Sesungguhnya, ilmu-ilmu Barat sudah melanggar salah satu syarat yang krusial dari metodologi Islam, yaitu
kesatuan kebenaran. Keempat, harus diadakan pertemuan-pertemuan yang membicarakan
tentang islamisasi dan beberapa rencana strategis yang pada akhirnya menuangkan kembali semua khazanah pengetahuan Barat terhadap Islam.
15
Untuk merealisir tujuan-tujuan ini, sejumlah langkah harus diambil menurut suatu urutan logis yang menentukan prioritas-prioritas masing-
masing langkah tersebut. Langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai proses Islamisasi pengetahuan :
1. Penguasaan disiplin ilmu modern : penguraian kategoris. Disiplin ilmu dalam tingkat kemajuannya sekarang di Barat harus dipecah-pecah
menjadi kategori-kategori,
prinsip-prinsip, metodologi-metodologi,
problema-problema dan
tema-tema. Penguraian
tersebut harus
mencerminkan daftar isi sebuah pelajaran. Hasil uraian harus berbentuk kalimat-kalimat yang memperjelas istilah-istilah teknis, menerangkan
14
Ibid., h. 98.
15
Hasan Baharun, op. cit., h. 113.