Gambar Raditya Dika pada Segmen 3

Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh dengan kucing kampung tetangganya. Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008. Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie. Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009. Namun pada pertengahan bulan Desember silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebut akan mundur beberapa waktu. Tabel 4 Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 History Tapi pemerintah masih kalah dengan dewan-dewan swasta sama komunitas- komunitas lainnya Dan pastinya yang dilakukan itu merupakan pamrih mas, banyaknya bendera-bendera tidak selalu sergap dalam menangani rakyatnya yang sedang terkena bencana. partai yang dipasangkan ditempat kejadian bencana. Sign - Dika duduk dengan santai bersama ke 3 host lainnya di warung kopi, sambil memangku tangannya ke bahunya. - Dika dengan kemeja kotak- kotak dengan buah pisang dan toples dihadapannya sambil memainkan jarinya, bersama rekannya Ronald. Interpretasi - Dika menyalahkan pemerintah kenapa tidak membuat alat terdeteksi Tsunami di Mentawai, padahal menurutnya, pemerintah tahu Mentawai itu merupakan suatu kepulauan kecil. - Dika berpendapat bahwa kebanyakan dari pemerintah yang ingin membantu, itu sangat mengharaokaan pamrih yang banyaknya terlihat bendera-bendera partai dipasangkan di daerah bencana.