Objek dan Ruang Lingkup Semiotika

c. Argument: penanda yang pertandanya akhir bukan suatu benda melainkan kaidah sebagai sebuah nalar. Misalnya, preposisi. Kesimpulan Pierce telah menjadi rujukan paling matang bagi perkembangan semiotika pada abad berikutnya. Meskipun demikian, Pierce tetap mewakili kelanjutan pemikiran masa lampau.

3. Fungsi Semiotika

Fungsi semiotika di sini bergantung pada macam stsu jenis dari semiotika yang ada. 19 a. Semiotika analitik adalah berfungsi untuk menganalisis sistem tanda. b. Semiotika deskriptif adalah berfungsi untuk memperlihatkan sistem tanda yang dapat kita alami saat ini, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. Misalnya, langit yang gelap menandakan bahwa akan turun hujan. Namun, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan berbagai seni, telah banyak tanda yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. c. Semiotika faunal adalah berfungsi untuk memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Misalnya, seekor kucing yang mengeong- ngeong itu menandakan bahwa kucing tersbut ingin meminta makanan atau ada sesuatu yang terjadi. d. Semiotika cultural adalah berfungsi untuk menelaah sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu. 19 Alex Sobur, op. cit, h. 100-101. e. Semiotika naratif adalah berfungsi untuk menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan. f. Semiotika natural adalah berfungsi untuk menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. Misalnya, kejadian Tsunami di Aceh yang membuat ratusan rumah hancur, menandakan bahwa di pantai Aceh telah terjadi gelombang air laut yang cukup dahsyat. g. Semiotika normatif adalah berfungsi untuk menelaah sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma. Misalnya, peraturan di lalu lintas, adanya rambu-rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh pemakai jalan. h. Semiotika sosial adalah semiotic yang khusus menelaah sistem lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. i. Semiotika struktural adalah semiotic yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.

4. Kesimpulan Mengenai Teori Semiotika Menurut Peirce

Prinsip dasar dari model tanda trikotomis yang dikemukakan oleh Peirce ialah bahwa tanda bersifat representatif. Dengan prinsip dasar seperti itu, tanda menjadi sesuatu yang menjelaskan sesuatu yang lain something that represent something else. Karenanya, Peirce menjadikan proses pemaknaan tanda mengikuti hubungan antara tiga titik berikut: representamen R -- object O -- interpertant I. R adalah bagian tanda yang dapat dipersepsi secara fisik atau mental. Pada bagian inilah, seorang manusia mempersepsi dasar ground. Selanjutnya, tanda ini merujuk pada sesuatu yang diwakili olehnya O. Bagian ini menuntun seseorang mengaitkan dasar ground dengan suatu pengalaman. I sendiri merupakan bagian dari proses yang menafsirkan hubungan R dengan O. Di sinilah, seseorang bisa menafsirkan persepsi atas dasar yang merujuk pada objek tertentu. Dengan cara pandang demikian, Peirce menjadikan tanda tidak hanya sebagai representatif, tetapi juga interpretatif Hoed, 2002:21. Maksudnya, tanda tidak hanya mewakili sesuatu, tetapi juga membuka peluang bagi penafsiran kepada yang memakai dan menerimanya. Jadi, setiap tanda diberi makna oleh manusia dengan mengikuti proses yang disebutnya semiosis. Teori Peirce tentang tanda memperlihatkan pemaknaan tanda menjadi suatu proses kognitif dan bukan sebuah struktur. Proses seperti inilah yang disebut semiosis, yaitu suatu proses pemaknan tanda yang bermula dari persepsi atas dasar, kemudian dasar merujuk pada objek, akhirnya terjadi proses interpertan. Penerapan dari model trikotomis Peirce ini dapat dilihat dalam contoh berikut: apabila seseorang melihat plat nomer mobil berwarna merah, maka ia melihat sebuah R yang membuatnya merujuk pada suatu O, yakni plat mobil bersangkutan. Proses selanjutnya ialah ia menafsirkannya, misalnya, bahwa mobil itu adalah milik pegawai pemerintahan atau milik pejabat I. Pada saat tanda plat nomer berwarna merah ini masih dalam tataran antara R dan O, maka tanda itu masih menunjukkan identitas dasar: identitas. Inilah nanti yang disebut dengan ikon. Selanjutnya, bila dalam kognisi pemakai tanda itu, ia menafsirkan bahwa plat nomor itu adalah „mobil dinas I, maka tanda seperti itu disebut lambang,