ANALISIS PENELITIAN PENUTUP Analisis semiotika acara provocative proactive di metro episode Indonesia S.O.S (save our selves) s
tanda”, setara dengan semiotika umum, yang tidak hanya meninjau kebenaran, tetapi juga kondisi umum tanda yang menjadi sebuah tanda. Tanda terkait dengan
logika karena tanda adalah sarana pikiran sebagai artikulasi bentuk-bentuk logika.
5
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda sign, objek, dan interpretant. Tanda
adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk merepresentasikan hal lain di
luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol tanda yang muncul dari kesepakatan, Ikon tanda yang muncul dari perwakilan fisik dan
Indeks tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat. Sedangkan acuan tanda ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi
referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
6
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna
yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari
sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.
7
Contohnya ialah saat seorang gadis mengenakan rok mini, maka gadis itu sedang
mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain yang bisa jadi memaknainya sebagai simbol keseksian. Begitu pula ketika Nadia Saphira muncul di film Coklat
5
Kris Budiman, Semiotika Visual, Yogyakarta: Buku Baik, 2008, h. 4.
6
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 34.
7
Rahmat Kriyanto, Teknik Praktis Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, h.261.
Strowberi dengan akting dan penampilan fisiknya yang memikat, para penonton bisa saja memaknainya sebagai ikon wanita muda cantik dan menggairahkan.
Tanda adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dengan perantara tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Kajian semiotika
dibedakan atas dua jenis, yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi.
8
Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya adalah mengasumsikan adanya enam factor dalam
komunikasi. Yaitu: pengirim, penerima kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan hal yang dibicarakan. Sedangkan semiotika signifikasi memberikan
tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.
9
Dalam hal ini yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisisnya pada penerimaan tanda lebih diperhatikan dari pada proses
komunikasinya, karena tujuan berkomunikasi pada hal ini tidak dipersoalkan. Menurut Rahayu Surtiati Hidayati dalam Chistomy dan Untung Yuwono
bahwa semiotika dapat dimanfaatkan oleh berbagai ilmu: arsitektur, kedokteran, sinematografi, linguistic, kesusatraan, bahkan hukum dan antropologi untuk
memahami tanda. Semiotika adalah teori dan analisis berbagai tanda dan pemaknaan. Pada dasarnya para semiotikus melihat kehidupan sosial dan budaya
sebagai pemaknaan, bukan sebagai hakikat esensial objek.
10
8
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakrya, 2006, h. 15.
9
Ibid, h. 16.
10
Chitomy. T dan Untung Yuwono ed, Semiotika Budaya, Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2004,
h. 77-78.