10
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Semiotika
1. Pengertian Semiotika
Semiotika berasal dari kata Yunani yaitu semeion yang berarti tanda. Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika dan
poetika.
1
Semiotika menurut Charles S. Pierce adalah tidak lain dari pada sebuah nama lain bagi logika, yakni doktrin formal tentang tanda. Yang menjadi dasar
dari semiotika adalah konsep tentang tanda, tak hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu sendiri, sejauh
yang terkait dengan pikiran manusia.
2
Penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dengan
demikian, bagi Pierce semiotika adalah suatu cabang dari filsafat yang mempelajari tentang tanda sign, berfungsi sebagai tanda, dan produksi makna.
Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain.
3
Semiotika menurut Charles Sanders Pierce adalah merupakan tentang tanda sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari logika.
4
Menurutnya, dalam pengertian yang paling luas logika adalah “Pemikiran yang berlangsung melalui
1
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2008, h. 11.
2
Kris Budiman, Semiotika Visual, Yogyakarta: Buku Baik, 2008, h. 3.
3
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 33.
4
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakrya, 2004, h. 12.
tanda”, setara dengan semiotika umum, yang tidak hanya meninjau kebenaran, tetapi juga kondisi umum tanda yang menjadi sebuah tanda. Tanda terkait dengan
logika karena tanda adalah sarana pikiran sebagai artikulasi bentuk-bentuk logika.
5
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda sign, objek, dan interpretant. Tanda
adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk merepresentasikan hal lain di
luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol tanda yang muncul dari kesepakatan, Ikon tanda yang muncul dari perwakilan fisik dan
Indeks tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat. Sedangkan acuan tanda ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi
referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
6
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna
yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari
sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.
7
Contohnya ialah saat seorang gadis mengenakan rok mini, maka gadis itu sedang
mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain yang bisa jadi memaknainya sebagai simbol keseksian. Begitu pula ketika Nadia Saphira muncul di film Coklat
5
Kris Budiman, Semiotika Visual, Yogyakarta: Buku Baik, 2008, h. 4.
6
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 34.
7
Rahmat Kriyanto, Teknik Praktis Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, h.261.