Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama

BAB IV ANALISA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

A. Deskripsi Perkara Permohonan Pembatalan Perkawinan

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan tentang batalnya perkawinan pada Pasal 22, 23, 24, 25, 26, 27 dan 28. Pasal-pasal tersebut mengatur tentang persoalan sekitar perkara pembatalan perkawinan. Perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun untuk melangsungkan perkawinan. 66 Kenudian dijelaskan pula pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan yaitu para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami atau istri, suami atau istri, pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan belum diputuskan dan orang-orang yang mempunyai kepentingan hukum secara langsung terhadap perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan itu putus. Kawasan atau tempat tinggal berpengaruh terhadap sah atau tidaknya suatu perkara yang diajukan, permohonan pembatalan perkawinan diajukan kepada Pengadilan Agama dalam daerah hukum dimana perkawinan dilangsungkan atau di tempat tinggal suami istri, suami atau istri. 67 Perkara permohonan pembatalan perkawinan pun bisa diajukan apabila 66 Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetboek dengan tambahan Undang-Undang Perkawinan dan Undang-Undang Pokok Agraria, Jakarta: Pradnya Paramitha. h. 544. 67 Ibid. h. 544. pernikahan tersebut dilangsugkan di muka pegawai pencatat perkawinan yang tidak berwenang, wali nikah yang tidak sah atau yang dilangsungkan tanpa dihadiri oleh 2 orang saksi sehingga apabila hal ini terjadi maka harus diperbaharui supaya sah. Seorang suami atau istri pun dapat mengajukan perkara permohonan pembatalan perkawinan apabila perkawinan itu dilangsungkan di bawah ancaman yang melanggar hukum, terjadi salah sangka mengenai diri suami atau istri dan waktu yang diberikan untuk mengajukan permohonan pembatalan perkawinannya itu adalah 6 bulan. 68 Mengenai kasus tersebut penulis meneliti satu putusan perkara permohonan pembatalan perkawinan di Pengadilan Agama Jakarta Timur. Berikut deskripsi putusan perkara permohonan pembatalan perkawinan dengan Nomor: 1852Pdt.G2009PAJT, yang selanjutnya akan dikemukakan. 1. Ringkasan Perkara Permohonan Pembatalan Perkawinan yang diajukan oleh Abdul Manan, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri SipilPenghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara, alamat Jl. I Gusti Ngurah Rai RT. 00105 Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur, selanjutnya disebut Penggugat. Ayu Wulandari binti Tjipto Waluyo, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawati, tempat tinggal di Jl. Kesatrian VIII No. 16 RT. 01603 Kelurahan Kebon Manggis Kecamatan Matraman Jakarta Timur, 68 Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetboek dengan tambahan Undang-Undang Perkawinan dan Undang-Undang Pokok Agraria, Jakarta: Pradnya Paramitha. h. 544. selanjutnya disebut Tergugat 1. Muhammad Sahroni bin Kadnawi, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan POLRI, tempat tinggal Jl. Rawa Bebek RT. 009010 No. 24 Kelurahan Penjaringan Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, selanjutnya disebut Tergugat II. Tjipto Waluyo, umur 69 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan DKI, tempat tinggal Jl. Kesatrian VIII No. 16 RT. 01603 Kelurahan Kebon Manggis Kecamatan Matraman Jakarta Timur, selanjutnya disebut Turut Tergugat. 69 Tergugat 1 telah mencatatkan perkawinannya dengan suaminya yang bernama Muhammad Sahroni di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara dengan Akta Nikah Nomor: 1178133VIII2009 pada tanggal 19 Agustus 2009. Dan pencatatannya dilakukan oleh Penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara yang bernama Abdul Manan. Pernikahan sebelumnya dilakukan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Matraman pada bulan Agustus 2008 dan memiliki buku nikah. Pada saat pernikahan tersebut suami tergugat sebagai anggota POLRI akan tetapi Surat Izin Kawin SIK sudah kadaluarsa dan tidak diperpanjang lagi, selain itu tanda tangan suami yang tertera dalam daftar pemeriksaan nikah atau model NB bukan tanda tangan suami yang sebenarnya palsu. 70 Pernikahan yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Matraman menyertakan status suami sebagai orang biasa saja, padahal seharusnya 69 Ibid. h. 1. 70 Ibid. h. 3.