Duduknya Perkara Deskripsi Perkara Permohonan Pembatalan Perkawinan

2. Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor: 1178133VIII2009 tanggal 19 Agustus 2009 atas nama Tergugat I dan Tergugat II yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur P2. 76 Selain Bukti Tertulis pun, Penggugat telah menghadirkan saksi-saksi yaitu Saksi 1 adalah Ali Fendi bin Emam Sudirman, umur 47 tahun, agama Islam dan Saksi II adalah Ahmad Fauzan bin H. Zaini, umur 25 tahun, agama Islam dan keduanya telah bersumpah dan memberikan keterangan di bawah sumpahnya. Dan dalam pertimbangannya juga disebutkan bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Tergugat 1 dan Tergugat II tidak keberatan atas keterangan saksi-saksi tersebut. Penggugat pun pada kesimpulannya tetap pada gugatannya dan memohon putusan. 77 Meskipun Tergugat I pada kesimpuannya secara lisan tidak setuju pernikahan yang dicatat di Kantor Urusan Agama Jatinegara dibatalkan, akan tetapi Hakim memiliki kewajiban untuk memberikan putusan yang seadil-adilnya. Kemudian Penggugat pada petitum-nya mohon agar pernikahan tergugat I dan tergugat II yang dicatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara pada tanggal 19 Agustus 2009 dengan Nomor 1178133VIII2009 batal demi hukum. Lalu jawaban Tergugat I dan turut tergugat keberatan atas pembatalan tersebut akan tetapi tergugat I dan turut tergugat mengakui dan membenarkan semua alasan dan dalil-dalil yang dikemukakan oleh penggugat tersebut, bahwa benar 76 Ibid. h. 9. 77 Ibid. h. 9. Tergugat I dan Turut tergugat telah menikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Matraman dan telah memiliki buku nikahakta pernikahan dan pernikahan di Kantor Urusan Agama Matraman tersebut telah memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat seperti dihadiri oleh Tergugat I, tergugat II dan ada wali, ada saksi, ada ijab qabul dan ada maskawin dan kemudian setelah pernikahan di Matraman Tergugat I melaksanakan pernikahan lagi di Kantor Urusan Agama Jatinegara dikarenakan pernikahan di Matraman pekerjaan tergugat II tidak tercatat, sedangkan tergugat II sebagai POLRI dan sewaktu pernikahan di Kantor Urusan Agama Jatinegara tergugat II tidak hadir. 78 Dalam hal ini tergugat II dalam jawabannya membenarkan dan mengakui semua alasan dan dalil yang dikemukakan oleh penggugat tersebut dan tergugat II tidak keberatan dengan maksud gugatan penggugat dikarenakan tergugat II waktu terjadi pernikahan di Kantor Urusan Agama Jatinegara Tergugat II tidak hadir dan tidak pernah tanda tangan surat-surat adanya pernikahan tersebut. Kemudian tergugat II mengakui bahwa tergugat II menikah di Kantor Urusan Agama Matraman dan sudah memiliki buku nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Matraman. Mengenai bukti P1 yang diajukan oleh pihak penggugat maka majelis hakim menilai bahwa hal tersebut adalah akta otentik yang telah memenuhi syarat formil dan syarat materil sehingga mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat. Lalu mengenai bukti P2 berupa foto copy akta nikah nomor: 1178133VIII2009 tertanggal 19 agustus 2009 yang 78 Ibid. h. 9. tidak ada aslinya surat tersebut dibuat oleh pejabat Kantor Urusan Agama Jatinegara. Kesimpulan dari keterangan saksi menerangkan pernikahan tergugat I dan tergugat II yang tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara tersebut tidak dihadiri oleh Tergugat II dan tidak ada acara pernikahan hanya sebatas dicatat saja tidak ada saksi dan tidak ada wali dan tidak ada ijab kabul. 79

B. Landasan Yuridis Putusan

Permohonan perkara pembatalan perkawinan merupakan masalah hukum yang kerap terjadi dikehidupan masyarakat. Tidak semua permohonan pembatalan perkawinan dikabulkan oleh majelis hakim, karena hal ini melihat kepada akibat dari dibatalkannya perkawinan yang akan merugikan banyak pihak terutama anak serta mencoreng nama baik suami dan istri. Diterima atau ditolaknya perkara permohonan pembatalan perkawinan ini membutuhkan pertimbangan- pertimbangan yang matang dari pihak yang terkait maupun Negara karena putusannya harus mengacu kepada hukum Islam dan Undang-undang Negara Republik Indonesia. Langkah tersebut dilakukan selain untuk kemaslahatan semua pihak juga untuk menjalankan sistem perundang-undangan sebagai upaya mengedepankan profesionalisme hakim yang bertugas sebagai penengah dalam setiap perkara yang di ajukan ke Pengadilan Agama. 80 79 Ibid. h. 9. 80 Putusan Perkara Nomor: 1852Pdt.G2009PAJT. h. 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dalam Bab IV tentang batalnya perkawinan pada Pasal 22, 23, 24, 25, 26, 27 dan 28. Pasal-pasal tersebut mengatur tentang persoalan sekitar pembatalan perkawinan. Selanjutnya pertimbangan hakim juga mengacu tentang makna dari Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam setiap perkawinan harus dicatat dan tidak ada pencatatan kedua kalinya, hal tersebut akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi masyarakat. 81 Pemerintah juga menyelaraskan hukum formil dengan hukum Islam dengan menyusun sebuah kesepakatan para ulama berupa Kompilasi Hukum Islam KHI, sebagaimana kita ketahui Kompilasi Hukum Islam ini berawal dari gejolak para ulama yang tersebar di seluruh nusantara yang bertujuan memposisikan hukum Islam dalam keperdataan juga bertujuan untuk menyeragamkan kitab-kitab fikih yang digunakan Pengadian Agama. Karena pada saat itu Hakim-hakim di Pengadilan Agama memutuskan hukum yang berbeda-beda untuk kasus yang serupa. Untuk itulah dibentuklah Kompilasi Hukum Islam dalam rangka membonafitkan hukum Islam. Selanjutnya dalam rangka pelaksanaan ketentuan pasal 130 HIR dan peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2008 kepada para pihak untuk menunjuk 81 Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetboek dengan tambahan Undang-Undang Perkawinan dan Undang-Undang Pokok Agraria, Jakarta: Pradnya Paramitha. h. 555. mediator. Maka ini menjadi kewajiban majelis hakim untuk terlebih dahulu melalukan mediasi yang dilakukan oleh hakim mediator. 82

C. Penetapan Pengadilan Agama dalam Perkara Pemohonan Pembatalan

Perkawinan Penetapan Pengadilan Agama terhadap kasus permohonan pembatalan perkawinan ini pada umunya mengandung amar penetapan tunggal yaitu penetapan yang sifatnya bisa mengabulkan juga bisa berupa menolak untuk melakukan suatu perbuatan hukum. Dan dalam kasus ini Majelis Hakim memutuskan: 1. Mengabulkan atau menolak tindakan perceraian 2. Mengabulkan atau menolak permohonan pembatalan perkawinan 83 Adapun mengenai Putusan Perkara Permohonan Pembatalan Perkawinan Nomor 1852Pdt.G2009PAJT mengingat bahwa berdasarkan pengakuan para pihakpara tergugat dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi maka pernikahan tergugat I dengan tergugat II yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara hanya berupa pencatatan saja, tidak ada acara pernikahan dan tidak memenuhi syarat dan rukum suatu pernikahan, oleh karenanya pernikahan tersebut tidak sah karena tidak sejalan dengan maksud Pasal 2 Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang mengungkapkan bahwasanya pernikahan itu adalah sesuatu yang diatur dan ditentukan syarat- 82 Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Citra Umbara, 2007 h. 4. 83 Putusan Perkara Nomor: 1852Pdt.G2009PAJT. h. 10. syarat dalam melaksanakannya demi terciptanya ketertiban masyarakat dengan tidak memandang golongan. 84 Mengenai bukti P2 yang menyatakan bahwa antara Tergugat I dengan tergugat II telah memiliki akta nikah yang otentik dan mempunyai kekuatan hukum yang sempurna serta mengikat sedangkan bukti P2 yaitu foto copy Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Jatinegara dibuat kemudian dan tidak memenuhi syarat dan rukun pernikahan maka yang berlaku adalah pernikahan yang terdahulu yaitu yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Matraman. Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam setiap perkawinan harus dicatat dan tidak ada pencatatan kedua kalinya, karena hal tersebut akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi masyarakat dan pernikahan yang dicatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara tersebut dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum. 85 Mengenai peraturan perundang- undanُan yanُ berlaku dan dalil syar‟I yang berkaitan dengan perkara ini maka majlis hakim menetapkan: 1. Mengabulkan gugatan penggugat 2. Menyatakan buku kutipan Akta Nikah Nomor: 1178133VIII2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara tertanggal 19 Agustus 2009 tidak mempunyai kekuatan hukum 84 Ibid. h. 10 85 Ibid. h. 10.