40
ideal lokasi BMT bagi masyarakat pada umumnya maupun UMKM pada khususnya adalah tempat yang mudah dijangkau oleh transportasi, baik
dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Kotler dan Keller menjelaskan untuk menerapkan strategi bauran pemasaran tempat,
perusahaan dapat melalui saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan dan transportasi.
38
E. Indikator Kuesioner
Setelah diperoleh definisi konseptual mengenai Aksesibilitas UMKM dan Bauran Pemasaran, maka pengaruh bauran pemasaran terhadap aksesibilitas
UMKM dalam menjangkau sumber pembiayaan BMT Masjid Al-Azhar dapat dioperasionalkan ke dalam lima dimensi pengukuran, yaitu:
1. Produk yang ditawarkan oleh BMT Masjid Al-Azhar, indikatornya adalah: a. Memiliki akad yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan nasabah.
b. Tahapan yang harus dilalui tidak berbelit-belit. c. Perolehan bagi hasil sesuai dengan harapan.
d. Memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk BMT lain.
2. Harga yang ditetapkan oleh BMT Masjid Al-Azhar, indikatornya adalah: a. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh pembiayaan
mudah dipenuhi oleh nasabah.
38
Ibid.
41
b. Besarnya angsuran dan bagi hasil yang harus dibayarkan tidak merugikan nasabah.
c. Pihak BMT memberikan potongan angsuran bagi nasabah. d. Denda yang dikenakan tergolong ringan.
3. Promosi yang dilakukan oleh BMT Masjid Al-Azhar, indikatornya adalah: a. Petugas selalu datang untuk mengambil angsuran.
b. Pihak BMT memberikan respon yang baik ketika nasabah berkonsultasi.
c. Petugas bersedia mengambil angsuran diluar waktu pembayaran. d. Pihak BMT memberikan arahan dalam menjalankan usaha.
4. Tempat BMT Masjid Al-Azhar, indikatornya adalah: a. Lokasi BMT mudah dijangkau oleh alat transportasi.
b. BMT berdekatan dengan fasilitas umum. c. Tata ruang BMT menimbulkan rasa nyaman.
d. BMT selalu menyediakan papan informasi yang update. 5. Aksesibilitas UMKM dalam menjangkau pembiayaan BMT Masjid Al-Azhar,
indikatornya adalah: a. Jarak tidak menjadi halangan nasabah.
b. Pembiayaan BMT Masjid Al-Azhar adalah solusi yang tepat bagi nasabah UMKM.
c. BMT Masjid Al-Azhar memudahkan nasabah dalam memenuhi syarat pembiayaan.
d. Nasabah merasa puas.
42
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah kumpulan pertanyaan yang sudah disiapkan dan ditulis
sebelumnya oleh peneliti untuk dimintakan jawabannya dari responden, yaitu nasabah pembiayaan BMT Masjid Al-Azhar Pasar Minggu yang telah dipilih
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Distribusi kuesioner dilakukan secara langsung, yaitu peneliti bertemu dengan responden untuk memberikan
daftar pertanyaan dan menerima jawabannya. Kuesioner ini menggunakan pengukuran skala lima atau skala Likert.
Skala Likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi sesorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
39
Tabel 3.1 Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 NetralRagu-ragu
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
Skala Likert dikatakan ordinal karena pernyataan “sangat setuju” mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari “setuju”, dan “setuju”
lebih tinggi dari “ragu-ragu” dan seterusnya.
40
39
Ety Rochaety dkk, Metode Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi SPSS Jakarta:PT Mitra Wacana Media, 2009, h. 43.
43
G. Pengujian Instrumen Penelitian