62
8 SISTEM KOMPUTERISASI DAN SISTEM OPERASIONAL
PROSEDUR SOP
Sistem operasional BMT Masjid Al-Azhar telah menggunakan sistem informasi komputer syari
’ah, yaitu sebuah program aplikasi komputer yang berorientasi pada penanganan kegiatan operasional dan
administrasi BMT yang berazas syari ’ah, berbahasa Indonesia, fleksibel,
berfasilitas dan berdayaguna tinggi, berbasis sistem operasi Windows 95 98 ME 2000 XP NT.
Seluruh transaksi telah menggunakan sistem aplikasi komputer syari
’ah dan bagian satu dengan lainnya dilakukan dengan online.Dalam menjalankan seluruh aktivitas kerja, BMT Masjid Al-Azhar telah
menggunakan Standar Operasional Prosedur SOP, dimana seluruh kegiatan mengacu kepada standar operasi tersebut.
J. Analisis Data
1. Deskripsi Data Responden
Berikut ini akan dikemukakan gambaran umum tentang responden yang menjadi objek dalam penelitian ini. Data penelitian diperoleh dari
penyebaran kuesioner yang telah dilakukan pada tanggal 2 Juni 2014 sampai 25 Juni 2014. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah pembiayaan di
BMT Masjid Al-Azhar Pasar Minggu, yang dipilih dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kuesioner yang disebar sebanyak 100 kuesioner.
63
Kuesioner yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif mengenai gambaran umum responden.
a. Responden berdasarkan jenis kelamin Gambaran umum mengenai responden dalam penelitian di BMT
Masjid Al-Azhar Pasar Minggu berdasarkan jenis kelamin dapat ditabulasikan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase
Laki-laki 41
41 Perempuan
59 59
Jumlah 100
100 Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 4.2 di atas menunjukkan responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki. Hal ini berarti
pelaku UMKM kebanyakan adalah perempuan. Responden perempuan biasanya memiliki usaha dagang, misalnya dagang sayur, dagang
sembako dan lainnya. Responden laki-laki kebanyakan memiliki usaha jasa, misalnya bengkel dan studio.
b. Responden berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat pendidikan mencerminkan tingkat intelektualitas dari
seseorang. Kondisi ini seringkali juga mencerminkan pemilihan sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Gambaran umum
64
mengenai responden BMT Masjid Al-Azhar berdasarkan kelompok pendidikan dapat ditabulasikan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
Persentase
SDsederajat 12
12 SMPsederajat
27 27
SMAsederajat 49
49 DiplomaSarjana
12 12
Jumlah 100
100 Sumber: Data Primer Diolah
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kebanyakan responden memiliki tingkat pendidikan SMAsederajat yaitu sebanyak 49 orang. Hal
ini berarti sebagian besar mereka sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai ilmu ekonomi di masa SMA.
c. Responden berdasarkan jenis usaha Gambaran mengenai jenis usaha nasabah BMT Masjid Al-Azhar
yang menjadi responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu usaha dagang dan usaha jasa.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Jenis Usaha Jumlah
Persentase
Dagang 74
74 Jasa
26 26
Jumlah 100
100
65
Sumber: Data Primer Diolah Sebagian besar responden memiliki usaha dalam bidang
perdagangan. Hal ini dikarenakan letak BMT yang dekat dengan tempat- tempat strategis bagi para pedagang, seperti pasar, Taman Wisata Setu
Babakan dan tempat-tempat umum lainnya. Ada juga sebagian yang memilih untuk berdagang karena sejak awal mereka memang ingin
berdagang. d. Responden berdasarkan jumlah pembiayaan
Responden yang selanjutnya didasarkan pada jumlah pembiayaan yang mereka terima dari BMT Masjid Al-Azhar Pasar Minggu.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pembiayaan
Jumlah Pembiayaan Jumlah
Persentase
Rp 1.000.000,- sd Rp 3.000.000,- 23
23 Rp 3.000.000,- sd Rp 6.000.000,-
40 40
Rp 6.000.000,- sd Rp 10.000.000,- 20
20 Rp 10.000.000,-
17 17
Jumlah 100
100 Sumber: Data Primer Diolah
Sebanyak 40 dari keseluruhan responden menerima pembiayaan yang berkisar pada Rp 3.000.000,- sampai dengan Rp 6.000.000,-.
Biasanya, pembiayaan dari Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 6.000.000,- diambil dari responden yang berjualan di sekitar pasar. Sedangkan
pembiayaan lebih dari Rp 6.000.000,- diambil dari responden yang
66
membuka usaha percetakan, toko listrik, bengkel dan usaha-usaha lainnya yang membutuhkan modal yang cukup besar.
e. Responden berdasarkan pengalaman mengajukan pembiayaan Gambaran mengenai pengalaman mengajukan pembiayaan dilihat
dari berapa kali responden mengajukan pembiayaan kepada BMT Masjid Al-Azhar. Responden yang lebih dari satu kali pengajuan pembiayaan
biasanya tidak mengalami kesulitan dalam pengajuan pembiayaan selanjutnya.
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengajuan Pembiayaan
Pengajuan Pembiayaan Jumlah
Persentase
Belum pernah 7
7 1 kali
– 2 kali 44
44 3 kali
– 4 kali 42
42 5 kali
7 7
Jumlah 100
100 Sumber: Data Primer Diolah
Sebagian besar responden pernah mengajukan pembiayaan ke BMT Masjid Al-Azhar Pasar Minggu. Nasabah yang telah memiliki
pengalaman pengajuan pembiayaan lebih dari satu kali, biasanya dimudahkan dalam proses pembiayaan selajutnya karena mereka sudah
berpengalaman dan lebih paham tentang prosedur pengajuan pembiayaan.
67
2. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian