Definisi Eskatologi ESKATOLOGI DALAM AGAMA-AGAMA

xiv

BAB II ESKATOLOGI DALAM AGAMA-AGAMA

A. Definisi Eskatologi

Kata ini berasal dari bahasa Yunani eschatos akhir dan eschata akhir segala sesuatu serta gabungan dari logos yang berarti teori, ilmu, ide atau gagasan. Secara istilah eskatologi berarti ilmu atau ajaran tentang akhir segala sesuatu. Istilah ini tidak pernah digunakan dalam bahasa Inggris sebelum abad 19, tapi sejak setelah itu menjadi konsep yang sangat terkenal khususnya di dalam teologi Kristen. 10 Dalam The New Encyclopaedia Britanica disebutkan bahwa eskatologi merupakan sebuah doktrin tentang akhir segala sesuatu, khususnya dalam Yahudi dan Kristen yang menyangkut kepercayaan terhadap akhir dari sejarah, kebangkitan dari kematian, pengadilan terakhir, dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengannya. 11 Lebih jauh lagi dalam The Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa eskatologi adalah doktrin atau teori logos tentang yang terakhir. Di sini yang terakhir bisa mempunyai dua arti. Pertama, untuk individu, ia dapat diartikan sebagai sebuah perjalanan takdir setiap orang yang ditunggu-tunggu setelah kematian. Kedua, dalam arti kosmos dan sosial, ia berarti deskripsi sebuah tujuan di mana sejarah akan digenapi. Tujuan itu bisa berada di dunia ini atau di dunia yang lain. 12 10 R.J. Zwi Werblowsky, Eschatology, in Mircea Eliade, ed., The Encyclopedia of Religion , Vol. V New York: McMilan Library Reference, 1993, p. 149. 11 Mortimer J. Adler ed., Eschatology, in The New Encyclopaedia Britanica, Vol. IV Chicago: Encyclopaedia Britanica Inc., 2002, p. 554. 12 H.P. Owen, Eschatology, in Paul Edward, ed., The Encyclopedia of Philosophy, Vol. III New York: Mcmillan Publishing co. Jac The Free Press, 1975, p. 48. xv Definisi yang hampir sama ditemukan dalam Ensiklopedi Islam, bahwa eskatologi merupakan doktrin tentang hari akhir yang menerangkan dua hal pokok yaitu zaman akhir sebelum berakhirnya segala sesuatu selain Allah dan kehidupan hari akhir itu sendiri. 13 Beberapa kejadian eskatologi yang sering diceritakan adalah penggambaran akan terjadi pertarungan abadi antara cosmos yang beraturan dengan chaos tidak teraturkejahatan. Keadaan terakhir kadangkala mengandung makna secara positif seperti kerajaan Tuhan, langit dan bumi baru. Tapi ia juga bisa bernada negatif seperti kesuraman dan kemarahan Tuhan. Kadang kala cerita ini menunjuk pada peristiwa yang mengharapkan tempat yang sangat berbeda di masa depan. Hal itu juga dibarengi dengan mesianisme. 14 Kesimpulan yang dapat penulis rumuskan dari definsi-definisi di atas adalah bahwa eskatologi merupakan doktrin yang menyangkut hal-hal terakhir dan merupakan bagian dari ajaran agama dan kajian filsafat yang didalamnya berisi kematian, pertarungan antara yang baik dan jahat, kebangkitan, kehidupan sesudah mati, dan sebagainya, walaupun pada akhirnya setiap kepercayaan atau agama memiliki corak yang berbeda-beda seiring dengan perkembangan zaman. 13 Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, penerjemah Ghufron A. Mas’adi Jakarta: PT. RajaGrafindo Persad, 1999, cet.ke-2, h. 81. 14 Mesianisme adalah istilah ilmu perbandingan agama tentang harapan akan seorang tokoh yang atas nama Allah berdaya memulihkan keadaan yang baru menjadi lebih baik sesuai dengan hukumkehendak-Nya. Adolf Heuken SJ., Ensiklopedi Gereja III Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 1993, h. 156; Lihat juga Werblowsky, Eschatology, p. 149. xvi

B. Eskatologi dalam Agama-Agama