xxvi perpindahan manusia dari alam barzah ke alam perhitungan, surga dan
neraka Az-Zumar ayat 68.
26
Manusia kemudian dikumpulkan di padang Mahsyar QS. Ibrahim ayat 48. Manusia datang sendiri-sendiri menghadap Allah untuk
dilakukan perhitungan atas amal-amalnya. Setiap orang akan menerima catatan kitab amalnya, yaitu catatan dua malaikat yang selalu menyertai
manusia selama hidup QS. al-Isra : 14. Allah menghadirkan apa yang dinamai mizan atau timbangan untuk menimbang amal perbuatan manusia
Al-Araf : 8-9. Setelah manusia diadili, mereka dipersilahkan melanjutkan perjalanan melalui shirath
27
menuju ke surga atau neraka sesuai dengan amalnya masing-masing.
28
2. Agama-agama Non Semitik
a. Agama Zoroaster 1700 – 1500 SM
Konsep eskatologi dalam agama Zoroaster lebih memiliki coraknya yang sangat rinci. Eskatologi pribadi dan umum atau kosmos bergabung
menjadi satu ketika nasib seseorang telah berakhir di dunia ini.
29
Peristiwa-peristiwa eskatologis yang lebih luas terdapat dalam Kitab Zend Avesta yang semuanya terinci dalam The Sacred Book of The
East SBE
30
. Di sana dijelaskan bahwa menjelang alam semesta
26
Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian, h. 109-111.
27
Pemahaman tentang shirath oleh masyarakat Islam awam hampir sama dengan pemahaman dalam agama Zoroaster, bahwa shirath itu adalah jembatan yang sangat kecil seperti
rambut dibelah tujuh. Tapi menurut Quraish Shihab pengertian itu tidak sejalan dengan makna shirath
yang sebenarnya adalah sebuah jalan yang lebar yang seakan-akan pejalan pada shirath tersebut ditelan oleh jalan lebar tersebut. Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian, h. 146.
28
Chittick, Eskatologi, h. 516.
29
Werblowsky, Eschatology, h. 149.
30
The Sacred Book of The East merupakan karya terbesar dari F. Max Muller 1823- 1900 yang terdiri atas 50 jilid, dicetak di Oxford antara tahun 1879 dengan tahun 1910. Buku ini
xxvii mengalami hari terakhir akan muncul tiga juru selamat yaitu Aushedar,
Aushera-mah dan Shayoshant. Kedatangan juru selamat yang terakhir
itulah yang akan memusnahkan kelaliman dan menegakkan keadilan hingga terbangun kerajaan Ahura Mazda sepenuhnya di muka bumi.
Kerajaan Ahura Mazda akan berlangsung selama seribu tahun. Setelah berakhirnya kerajaan tersebut, alam semesta mengalami kehancuran yang
sangat besar. Kehancuran bumi dan alam semesta bukan berarti kehidupan telah
berakhir, tetapi Tuhan akan membentuk alam kehidupan baru. Di alam inilah tubuh jasmani dibangkitkan kembali bodily resurrection Yasna,
30:7 31:21, 32:5, 34:1. Setiap manusia akan diadili sesuai dengan catatan perbuatannya pada hari kebangkitan itu. Setelah diadili manusia akan
melewati suatu titi ujian yang disebut civento peretu yang di bawahnya terdapat arus gelombang dari cairan logam yang bernyala-nyala. Titi ujian
itu lebih halus dari rambut dibelah tujuh.
31
Setiap orang yang berbuat kebajikan selama hidupnya melawati titi ujian tersebut dengan begitu cepat dan mudahnya. Lalu mereka
dipersilahkan masuk menikmati hidup kekal dan bahagia di dalam paridaeza
surga yang di dalamnya terdapat berbagai ragam karunia dan anugerah yang tiada hingganya. Akan tetapi bagi mereka yang berbuat
dosa dan kejahatan serta menantang dan menyangkal Ahura Mazda akan terjerumus ke dalam gelombang panas tersebut. Mereka akan masuk ke
dalam gehannama neraka. Pada akhirnya mereka mendapatkan siksaan
berisikan salinan lengkap dari berbagai kitab suci. Lihat Yoesoef Sueb, Agama-agama Besar di Dunia
Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1996, cet. III, h. 230.
31
Sueb, Agama-agama Besar di Dunia, h. 251-252.
xxviii tiada taranya. Di neraka, selain para manusia yang melakukan dosa dan
kejahatan, para setan pun akan ikut dijebloskan ke dalamnya terutama Angra Mainyu.
Doktrin eskatologi dalam agama Zoroaster dipandang memiliki kaitan yang sangat erat terhadap ajaran Yahudi, Kristen, dan Islam.
Khususnya pada kebangkitan dari kematian, civento peretu titi ujian, paridaeza
surga dan gehannama neraka. Banyak istilah-istilah dari agama Zoroaster telah menjadi perbendaharaan kata dari ajaran-ajaran
agama Yahudi dan Kristen, seperti istilah setan, mesias, dan sebagainya.
32
b. Agama Hindu 1400 SM dan Buddha 560 SM