Memandikan Jenazah Nabi Abu Thurab Debu Ali pada masa ketiga khallifah Predikat Imam

kaumnya. Lalu mereka melakukan shalat bersama, dan jika waktu sore tiba mereka berdua kemudian pulang. 42

6. Memandikan Jenazah Nabi

Setelah Nabi Wafat Ali mendapatkan tugas yang diwasiatkan oleh rasulullah saw untuk memandikan beliau. Diriwayatkan pula bahwa di masa hidupnya tubuh Rasullullah saw belum pernah dilihat oleh siapapun jua. Maka beliau mewasiatkan agar Ali memandikan jenazah beliau. Besar kemungkinan Sayidina Ali pun tidak melihat tubuh Rasulullah di saat memandikan beliau, sebab Sayidina Ali pun adalah seorang yang tidak pernah mau melihat auratnya sendiri. 43

7. Abu Thurab Debu

Suatu hari, Ali menemui Fathimah ra kemudian keluar dan berbaring di masjid. Nabi datang dan bertanya: “Dimanakah anak pamanmu suamimu?” Fatimah berkata “Di masjid”. Maka beliau keluar menemuinya dan mendapati mantel milik Ali jatuh dari punggungnya, sehingga punggung Ali kotor terkena tanah, lalu beliau membersihkan tanah itu dari punggungnya, sehingga punggung Ali kotor terkena tanah, lalu beliau membersihkan tanah itu dari punggungnya seraya berucap dua kali: “Duduklah engkau wahai Abu Thurab”. 44 42 Abdurrahman bin Abdullah, Kisah-kisah manusia pilihan, Bogor: Pustaka thariqul Izzah, 2005, h.12 43 Fuad Mohd Fachruddin, Posisi Ali di Pentas Sejarah Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1988, h.35 44 Abdurrahman bin Abdullah, Kisah-kisah manusia pilihan, Bogor: Pustaka thariqul Izzah, 2005, h.129

8. Ali pada masa ketiga khallifah

Semasa pemerintah Abu baker dan Umar, Alli menduduki tempat terhormat, yakni sebagai anggota Dewan Penasehat Khalifah. Pada masa khalifah Ustman pun ia menjadi penasihat, tetapi peranannya tidak menonjol, karena khalifah Ustman lebih condong pada pertimbangan-pertimbangan sekretarisnya, Marwan. 45

9. Predikat Imam

Tentang predikat yang diberikan kepada Ali ra yang masyhur salah satunya adalah pemakaian gelar “Imam”, karena hanya Ali-lah yang memakai gelar ini diantara para khulafa. Memang, khalifah-khalifah sebelumnya memakai sebutan itu. Tetapi bukan dalam pengertian sebagaimana yang ada pada Ali ra. Memang “Imam” lah julukan paling tepat untuknya. Lebih berhak, lebih layak dari imam lain yang menggunakan julukan itu. 46

10. Penyair Hebat