19
Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010.
sering kali digunakan dalam konotasi evaluasi, tapi lebih banyak digunakan dalam konotasi yang sangat partikular yakni diagnosis dari problem-problem seseorang
Mehren, 1984. Namun didunia akademik Assessment lebih banyak digunakan dalam kegiatan penelitian baik untuk mengukur respon, pendapat, pandangan
maupun persepsi masyarakat tentang sesuatu kebijakan atau kenyataan social. Sesuai dengan pengertian yang telah dijelaskan diatas, tampaknya tes,
pengukuran dan evaluasi memang berada pada area yang sama, yakni upaya mengetahui perubahan-perubahan perilaku peserta didik setelah mereka belajar,
atau penambahan-penambahan kompetensi peserta didik dan proses pembelajaran yang telah mereka lalui. Hanya saja tes lebih pada instrumennya, pengukurannya
lebih pada indeks numeriknya, sementara evaluasi bermakna penempatan akhir tingkat kompetensi peserta didik berdasarkan ukuran yang dihasilkan dengan
menyelesaikan insrumen tes yang diberikan pada mereka Rosyada, 2004. Tes hasil belajar adalah salah satu alat ukur yang paling banyak
digunakan untuk menentukan keberhasilan seseorang dalam suatu proses belajar mengajar atau untuk menentukan keberhasilan suatu program pendidikan
Harjanto, 2005.
2.2.2 Dasar-dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar
Adapun dasar-dasar penyusunan tes hasil belajar menurut Zainul 2007 adalah sebagai berikut :
1 Tes hasil belajar harus dapat mengukur apa-apa yang dipelajari dalam proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional yang terancam didalam kurikulum yang berlaku.
20
Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010.
2 Tes hasil belajar disusun sedemikian sehingga benar-benar mewakili bahan
yang telah dipelajari. 3
Pertanyaan tes hasil belajar hendaknya disesuaikan dengan aspek-aspek tingkat belajar yang diharapkan.
4 Tes hasil belajar hendaknya disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu
sendiri, sebab tes dapat disusun untuk keperluan : -
Tes formatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir program belajar-
mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar itu sendiri atau sering disebut post tes, fungsi utama dari tes formatif ini adalah
untuk memberikan feed back pada pendidik dan peserta didik tentang proses pembelajaran sedang berjalan, sebagai bahan pertimbangan bagi
pendidik untuk memodifikasi strategi, materi pelajaran dan alat-alat yang digunakan dalam belajar jika proses pembelajaran tidak bisa
berjalan dengan baik. Tes formatif ditekankan pada tingkah laku
kognitif;
- Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir unit program,
yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para peserta didik, yakni
seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para peserta didik. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan proses. Tes sumatif
mencakup lebih luas unit pelajaran dengan kompetensi, konten pelajaran serta keterampilan yang lebih besar dari pada tes formatif. Tes
sumatif pada umumnya menekankan pada tingkah laku psikomotor dan kadang-kadang pada afektif;
21
Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010.
- Tes diagnostik adalah tes yang bertujuan untuk melihat kelemahan-
kelemahan peserta didik serta faktor penyebabnya. Tes ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial,
menemukan kasus-kasus dan lain-lain. Soal-soal tentunya disusun untuk dapat ditemukan kesulitan yang dihadapi peserta didik.
- Tes selektif adalah tes yang bertujuan untuk keperluan seleksi,
misalnya ujian saringan masuk lembaga pendidikan tertentu. -
Tes penempatan adalah tes yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai
kegiatan belajar untuk program ini. Dengan kata lain, tes ini berorientasi kepada kesiapan peserta didik untuk menghadapi program
baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan peserta didik. 5
Tes hasil belajar disesuaikan dengan pendekatan pengukuran yang dianut apakah mengacu pada kelompok norm reference, standar relatif ataukah
mengacu pada patokan tertentu criterion reference, standar mutlak . 6
Tes hasil belajar dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
2.2.3 Instrumen Tes Hasil Belajar