28
Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010.
diagram, model dll. Bentuk soal berstruktur dapat mengukur semua aspek kognitif seperti ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kelemahan
yang mungkin terjadi berkisar pada bidang yang diujikanmenjadi terbatas dan kurang praktis sebab satu permasalaha harus dirumuskan dalam pemaparan yang
lengkap disertai data yang memadai.
B. Objektif Tes
Objektif tes merupakan butir soal yang mengandung kemungkinan jawaban yang harus di pilih atau dikerjakan oleh peserta tes. Jadi peserta hanya
harus memilih jawaban dari kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Penskoran atau pemeriksaan jawaban sepenuhnya dapat dilakukan secara objektif
oleh pemeriksa, dapat juga dilakukan dengan komputerisasi. Klasifikasi dari objektif tes secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu
benar salah true false, menjodohkan matching dan pilihan ganda multiple choice dan kesemua itu memiliki kelebihan dan kekurangan Sudjana, 2006
1. Tes Benar Salah
Tes benar salah merupakan soal-soal yang terdiri dari pernyataan, yang disetai dengan alternatif jawaban yaitu menyatakan pernyataan tersebut benar atau
salah, atau keharusan memilih satu atau dua alternatif lainnya. Petunjuk pembuatan butir soal benar salah antara lain adalah setiap butir
soal harus menguji atau mengukur hasil belajar peserta tes yang penting dan bermakna dan tidak menanyakan hal yang remeh; setiap soal haruslah menguji
pemahaman tidak hanya pengukuran terhadap daya ingat; kunci jawaban haruslah benar; butir soal yang baik haruslah jelas bagi peserta yang belajar; dan jawaban
yang salah kelihatan lebih seakan-akan benar bagi peserta tes yang tidak belajar
29
Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010.
dengan baik; pernyataan dalam butir soal harus dinyatakan secara jelas dan menggunakan bahasa yang baik dan benar; jumlah butir soal yang kuncinya S
sebaiknya lebih banyak dari butir soal yang jawabannya B; setiap butir soal harus berdiri sendiri; harus dihindarkan butir pernyataan soal yang berhubungan dengan
butir penyataan soal yang lain; sesuatu item jangan memberi isyarat atau membantu memberikan jawaban kepada item berikutnya; hindarkakan susunan
soal item yang salah dan benar merupakan pola tertentu. Adapun kelebihan dari tes ini yaitu mudah dikonstuksikan, perangkat
soal dapat mewakili seluruh pokok bahasan; mudah diskor; mudah menyusunnya; alat yang baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar langsung terutama yang
berkenaan dengan ingatan; dapat dilihat secara cepat dan objektif; dan petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti.
Sedangkan kekurangan dari tes ini yaitu dapat mendorong peserta tes untuk menebak jawaban; terlalu menekankan pada ingatan; meminta respon
peserta tes yang berbentuk penilaian absolut; tes ini juga membuat peserta tes menjadi bingung Arikunto, 2003.
2. Tes Menjodohkan
Tes menjodohkan adalah sebuah tes yang menggunakan dua kolom yang telah tersedia, yakni kolom premis sebagai pangkal pernyataan dan kolom respon
sebagai pilihan pasangan dari pernyataan dalam kolom premis, dalam tes ini peserta didik dituntut untuk mencari pasangan yang benar terhadap pernyataan
pada kolom respon Sudjana, 2006. Petunjuk dalam menyusun butir soal menjodohkan antara lain adalah
batang stem butir yang terdapat pada kolom pertama terdiri dari masalah singkat
30
Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010.
bukan merupakan masalah-masalah yang diuraikan dengan kalimat-kalimat yang panjang; masalah yang terdapat dalam kolom pertama atau kolom kedua pada
suatu kelompok tes menjodohkan harus mempunyai isi yang homogen; jumlah alternatif jawaban yang terdapat dalam kolom kedua harus lebih banyak dari
masalah yang terdapat dalam batang butir soal pada kolom pertama; penenmpatan urutan kemungkinan jawaban yang terdapat dalam kolom kedua
tidak sejajar dengan masalah yang terdapat dalam kolom pertama; untuk setiap kelompok tes menjodohkan berisi antara lima sampai tujuh butir soal; untuk setiap
butir soal pada yang terdapat dalam kolom pertama mempunyai kemungkinan untuk dijawab dengan daftar data yang terdapat dalam klom kedua;sebaiknya
dirumuskan dalam bentuk satu tujuan pengajaran yang utuh. Adapun kelebihan dari tes ini yaitu tes ini baik untuk menguji hasil
belajar yang berhubungan dengan pengetahuan tantang istilah, defenisi, peristiwa atau penanggalan; dapat menguji kemampuan menghubungkan dua hal yang baik
yang berhubungan langsung maupun tidak secara langsung; mudah dikonstruksi sehingga pendidik dalam waktu yang tidak telalu lama dapat mengkonstruksi
sejumlah butir soal yang cukup untuk menguji satu pokok bahasan tertentu; tes ini dapat seluruh bidang studi yang diuji dan mudah untuk diskor.
Sedangkan kekurangan tes ini yaitu tes ini hanya dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta dan hafalan, sukar untuk menentukan materi atau
pokok bahasan atau subpokok bahasan yang lebih luas Arikunto, 2003.
3. Pilihan Ganda