Pilihan Ganda Objektif Tes

30 Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010. bukan merupakan masalah-masalah yang diuraikan dengan kalimat-kalimat yang panjang; masalah yang terdapat dalam kolom pertama atau kolom kedua pada suatu kelompok tes menjodohkan harus mempunyai isi yang homogen; jumlah alternatif jawaban yang terdapat dalam kolom kedua harus lebih banyak dari masalah yang terdapat dalam batang butir soal pada kolom pertama; penenmpatan urutan kemungkinan jawaban yang terdapat dalam kolom kedua tidak sejajar dengan masalah yang terdapat dalam kolom pertama; untuk setiap kelompok tes menjodohkan berisi antara lima sampai tujuh butir soal; untuk setiap butir soal pada yang terdapat dalam kolom pertama mempunyai kemungkinan untuk dijawab dengan daftar data yang terdapat dalam klom kedua;sebaiknya dirumuskan dalam bentuk satu tujuan pengajaran yang utuh. Adapun kelebihan dari tes ini yaitu tes ini baik untuk menguji hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan tantang istilah, defenisi, peristiwa atau penanggalan; dapat menguji kemampuan menghubungkan dua hal yang baik yang berhubungan langsung maupun tidak secara langsung; mudah dikonstruksi sehingga pendidik dalam waktu yang tidak telalu lama dapat mengkonstruksi sejumlah butir soal yang cukup untuk menguji satu pokok bahasan tertentu; tes ini dapat seluruh bidang studi yang diuji dan mudah untuk diskor. Sedangkan kekurangan tes ini yaitu tes ini hanya dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta dan hafalan, sukar untuk menentukan materi atau pokok bahasan atau subpokok bahasan yang lebih luas Arikunto, 2003.

3. Pilihan Ganda

Menurut Sudjana 2006 pilihan ganda merupakan bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang paling benar atau palin tepat. Dilihat dari 31 Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010. strukturnya, bentuk dari soal pilihan berganda terdiri dari stem pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan, option sejumlah pilihan atau alternatif jawaban, kunci jawaban yang paling benar atau tepat, dan distraktor jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban pengecoh. Petunjuk dalam menyusun butir soal pilihan ganda antara lain adalah saripati permasalah harus ditempatkan pada butir soal stem; hindari kata-kata yang sama dalam pemilihan; hindari rumusan kata yang berlebihan; kalau pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap maka kata atau kata-kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan ditengah-tengah kalimat; susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana; hindari penggunaan kata-kata teknis atau ilmiah atau istilah yang aneh; semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar; hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah; hindari adanya petunjuk indikator pada jawaban yang benar; hindari menggunakan pilihan yang berbunyi ”semua yang diatas benar”atau ”tidak satupun jawaban yang diatas benar; gunakan tiga atau lebih alternatif pilihan; pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak tentu; pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau partanyaan positif Zainul, 2005 Adapun kelebihan dari tes ini adalah soal pilihan ganda dapat dikonstruksi dan digunakan untuk mengukur segala level tujuan instruksional mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks; dalam mengerjakannya hanya membutuhkan sedikit waktu; penskoran dapat dilakukan dengan cara objektif; jumlah option yang disediakan lebih dari dua; soal pilihan 32 Yessi Meristika : persepsi mahasiswa tentang instrumen tes hasil belajar mata kuliah program ekstensi pada tahap pendidikan sarjana keperawatan Di PSIK FK USU, 2010. ganda memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik, tingkat kesukaran soal dapat dikendalikan dengan hanya mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban; materi yang disajikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang diberikan. Sedangkan kekurangan dari tes ini adalah kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar; proses berpikir peserta didik tidak dapat dilihat dengan nyata; kerjasama antar peserta didik lebih cenderung terjadi Arikunto, 2003

C. Tes Tindakan Atau Praktek

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

4 62 66

Gambaran Kesimetrisan Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fkg Usu Berdasarkan Jenis Kelamin

2 78 74

Gambaran Kesimetrisan Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fkg Usu Dengan Maloklusi Klas Ii Angle Dan Klas Iii Angle

4 83 66

Gambaran Tipe Wajah Pada Mahasiswa India-Malaysia Fkg Usu

9 109 76

Persepsi Mahasiswa FK USU terhadap Kesiapan Menghadapi Self Directed Learning dengan Menggunakan Guglielmino’s SDLR Scale dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

2 41 74

Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa S1 Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIK FK USU Medan

0 45 63

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI KEPERAWATAN DENGAN MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN PROFESI NERS DI PSIK UNIVERSITAS JEMBER

7 36 190

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH EKONOMI MAKRO DI TINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Ekonomi Makro Di Tinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Keterampilan Mengaj

0 5 11

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH EKONOMI MAKRO DI TINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Ekonomi Makro Di Tinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Keterampilan Mengajar

0 5 19

Hubungan Merode Pembelajaran Skill Lab dengan Penguasaan Materi Kuliah pada Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperawatan USU

0 0 42