Hambatan Penyelesaian Kasus Perkara Militer Nomor. 215-KPM.1-

Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007. USU Repository © 2009 2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa tidak ingin mengikatkan diri lagi dengan kedinasan militer, maka sangat wajar kiranya demi ketertiban dan penegakan serta kepastian hokum dalam kehidupan organisasi militer maka perbuatan perbuatan tersebut harus diambil tindakan hukum yang cepat dan tegas agar tidak mempengaruhi kehidupan displin prajurit. Berdasarkan kenyataan dan dasar hukum yang tertera diatas, dimana unsur yang bersifat melawan hukum amat tersirat dari perbuatan terdakwa yaitu telah menjauhkan diri dari, menyembunyikan diri dari, meneruskan ketidak hadiran dan membuat diri sendiri tertinggal untuk sampai pada suatu tempat atau tempat- tempat di mana militer itu seharusnya berada untuk memenuhi kewajiban- kewajiban dinas yang ditugaskan kepadanya, maka penulis pada hakekatnyaa sependapat dengan Putusan Hakim Peradilan Militer tersebut yang menghukum terdakwa yaitu Khairul Anwar Tarigan dengan Pidana pokok 1 satu tahun 2 dua bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas Militer, dan memerintahkan agar Terdakwa ditahan apabila suatu hari nanti ditemukan.

C. Hambatan Penyelesaian Kasus Perkara Militer Nomor. 215-KPM.1-

02IX2006. Dalam proses pemeriksaan oleh pengadilan militer tanpa hadirnya terdakwa, maka petikan surat keputusan keputusan segera disampaikan kepada terpidana melalui oiditur militer dan dicatat dalam buku perkara dan berita acara Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007. USU Repository © 2009 sidang, bukti bahwa oiditur militer telah menyampaikan kepada terpidana dengan dikirim kepada panitera pengadilan. 28 Dalam hal terdakwa tidak menerima putusan pengadilan militer, maka ia berhak mengajukan banding, permohonan banding itu diajukan paling lambat 7 tujuh hari setelah putusan dijatuhkan. Terhadap tindak pidana militer tertentu, Hukum Acara Pidana Militer mengenal peradilan In Absensia yaitu untuk perkara disersi. Hal tersebut berkaitan dengan kepentingan komando dalam hal kesiapan kesatuan, sehingga tidak hadirnya prajurit secara tidak sah perlu segera ditentukan status hukumnya. 29 1. Proses persidangan yang tanpa hadirnya si pelakuterpidana menjadikan Hakim menjatuhkan putusan hanya berdasarkan keyakinan yang didukung oleh beberapa alat bukti yang sah tanpa dapat mendengarkan keterangan langsung dari si pelakuterpidana sehingga putusan yang dijatuhkan oleh Berkaitan dengan diatas, peradilan In-Absensia yang dalam proses persidangan si terdakwa atau dapat disebut sebagai si terpidana tidak dapat dihadirkan, maka dari ketidak hadiran tedakwa proses pemeriksaan dapat berjalan dengan lebih baik atau lebih mudah atau sebaliknya proses pemeriksaan atau proses persidangan akan menemui beberapa hambatan. Berdasarkan hasil penelitian penulis di Peradilan Militer Medan didapatkan berbagai hambatan dalam penyelesaian kasus In-Absensia pada Peradilan Militer, yaitu sebagai berikut; 28 Darwin Prinst, Op Cit,Hal.120. 29 Reflinar Hurman, Peranan komandan dalam proses penyelesaian perkara pada peradilan militer setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, Pasca Sarjana USU Medan, 2005. hal.83. Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007. USU Repository © 2009 Hakim Peradilan Militer tentu saja kurang sempurna atau dapat dikatakan putusan tersebut akan dirasakan tidak adil bagi si terpidana yang akan menyulitkan dalam pelaksanaan hukuman. Tetapi karena kepentingan komando dalam hal kesiapan kesatuan, sehingga tidak hadirnya prajurit secara tidak sah perlu segera ditentukan status hukumnya. 2. Pelaksanan putusan hakim dalam perkara pidana militer yang In-absensia sulit untuk segera di laksnakan, dimana si terpidana dalam status disersi yang melalui pihak Polisi Militer melaksanakan pencarian guna kemudian si terpidana ditangkap dan ditahan untuk kemudian melaksanakan hukumanya sesuai dengan putusan hakim, namun karena si terpidana belum dapat ditangkap maka pelaksanaan hukuman pun akan terbengkalai. 30 30 . Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Mayor Utama Ulinta br Tarigan,SH sebagai Hakim Peradilan Militer Medan pada tanggal 23-06-2007 Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Eksistensi Praperadilan Dalam Proses Hukum Perkara Pidana Di Pengadilan Negeri Medan

2 79 144

Penyelesaian perkara tindak pidana perzinahan Yang dilakukan prajurit tni di pengadilan Militer ii 11 yogyakarta

1 26 78

Penerapan alat bukti pada proses penyelesaian tindak pidana insubordinasi Yang dilakukan oleh anggota tni dalam lingkungan peradilan militer (studi kasus di pengadilan militer ii 11 yogyakarta)

2 36 72

PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA YANG DILAKUKAN ANGGOTA TNI Penyelesaian Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang Dilakukan Anggota TNI Di Lingkungan Pengadilan Militer II-10 Semarang.

0 2 17

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA YANG DILAKUKAN Proses Penyelesaian Perkara Pidana Yang Dilakukan Oleh Anggota TNI Studi Kasus di DENPOM Salatiga, Pengadilan Militer II-10 Semarang.

0 2 12

PENDAHULUAN Proses Penyelesaian Perkara Pidana Yang Dilakukan Oleh Anggota TNI Studi Kasus di DENPOM Salatiga, Pengadilan Militer II-10 Semarang.

0 3 17

PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI Proses Penyelesaian Perkara Pidana Yang Dilakukan Oleh Anggota TNI Studi Kasus di DENPOM Salatiga, Pengadilan Militer II-10 Semarang.

1 2 29

PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DENGAN PELAKU ANGGOTA TNI (Studi di Wilayah KODAM IV DIPONEGORO).

0 0 17

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PERZINAHAN YANG DILAKUKAN PRAJURIT TNI DI WILAYAH HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PERZINAHAN YANG DILAKUKAN PRAJURIT TNI DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG DAN PENGADILAN MILITER II-11 YOGYAKARTA.

0 0 12

PENDAHULUAN PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PERZINAHAN YANG DILAKUKAN PRAJURIT TNI DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG DAN PENGADILAN MILITER II-11 YOGYAKARTA.

0 0 15