Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa tidak ingin mengikatkan diri lagi
dengan kedinasan militer, maka sangat wajar kiranya demi ketertiban dan penegakan serta kepastian hokum dalam kehidupan organisasi militer
maka perbuatan perbuatan tersebut harus diambil tindakan hukum yang cepat dan tegas agar tidak mempengaruhi kehidupan displin prajurit.
Berdasarkan kenyataan dan dasar hukum yang tertera diatas, dimana unsur yang bersifat melawan hukum amat tersirat dari perbuatan terdakwa yaitu telah
menjauhkan diri dari, menyembunyikan diri dari, meneruskan ketidak hadiran dan membuat diri sendiri tertinggal untuk sampai pada suatu tempat atau tempat-
tempat di mana militer itu seharusnya berada untuk memenuhi kewajiban- kewajiban dinas yang ditugaskan kepadanya, maka penulis pada hakekatnyaa
sependapat dengan Putusan Hakim Peradilan Militer tersebut yang menghukum terdakwa yaitu Khairul Anwar Tarigan dengan Pidana pokok 1 satu tahun 2
dua bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas Militer, dan memerintahkan agar Terdakwa ditahan apabila suatu hari nanti ditemukan.
C. Hambatan Penyelesaian Kasus Perkara Militer Nomor. 215-KPM.1-
02IX2006.
Dalam proses pemeriksaan oleh pengadilan militer tanpa hadirnya terdakwa, maka petikan surat keputusan keputusan segera disampaikan kepada
terpidana melalui oiditur militer dan dicatat dalam buku perkara dan berita acara
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
sidang, bukti bahwa oiditur militer telah menyampaikan kepada terpidana dengan dikirim kepada panitera pengadilan.
28
Dalam hal terdakwa tidak menerima putusan pengadilan militer, maka ia berhak mengajukan banding, permohonan banding itu diajukan paling lambat 7
tujuh hari setelah putusan dijatuhkan. Terhadap tindak pidana militer tertentu, Hukum Acara Pidana Militer mengenal peradilan In Absensia yaitu untuk perkara
disersi. Hal tersebut berkaitan dengan kepentingan komando dalam hal kesiapan kesatuan, sehingga tidak hadirnya prajurit secara tidak sah perlu segera ditentukan
status hukumnya.
29
1. Proses persidangan yang tanpa hadirnya si pelakuterpidana menjadikan
Hakim menjatuhkan putusan hanya berdasarkan keyakinan yang didukung oleh beberapa alat bukti yang sah tanpa dapat mendengarkan keterangan
langsung dari si pelakuterpidana sehingga putusan yang dijatuhkan oleh Berkaitan dengan diatas, peradilan In-Absensia yang dalam proses
persidangan si terdakwa atau dapat disebut sebagai si terpidana tidak dapat dihadirkan, maka dari ketidak hadiran tedakwa proses pemeriksaan dapat berjalan
dengan lebih baik atau lebih mudah atau sebaliknya proses pemeriksaan atau proses persidangan akan menemui beberapa hambatan. Berdasarkan hasil
penelitian penulis di Peradilan Militer Medan didapatkan berbagai hambatan dalam penyelesaian kasus In-Absensia pada Peradilan Militer, yaitu sebagai
berikut;
28
Darwin Prinst, Op Cit,Hal.120.
29
Reflinar Hurman, Peranan komandan dalam proses penyelesaian perkara pada peradilan militer setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, Pasca Sarjana USU
Medan, 2005. hal.83.
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Hakim Peradilan Militer tentu saja kurang sempurna atau dapat dikatakan putusan tersebut akan dirasakan tidak adil bagi si terpidana yang akan
menyulitkan dalam pelaksanaan hukuman. Tetapi karena kepentingan komando dalam hal kesiapan kesatuan, sehingga tidak hadirnya prajurit
secara tidak sah perlu segera ditentukan status hukumnya. 2.
Pelaksanan putusan hakim dalam perkara pidana militer yang In-absensia sulit untuk segera di laksnakan, dimana si terpidana dalam status disersi
yang melalui pihak Polisi Militer melaksanakan pencarian guna kemudian si terpidana ditangkap dan ditahan untuk kemudian melaksanakan
hukumanya sesuai dengan putusan hakim, namun karena si terpidana belum dapat ditangkap maka pelaksanaan hukuman pun akan
terbengkalai.
30
30
. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Mayor Utama Ulinta br Tarigan,SH sebagai Hakim Peradilan Militer Medan pada tanggal 23-06-2007
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN