Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Seorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer atau pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 19.
Upaya Hukum Dalam Hukum Acara Pidana Militer, hak Terdakwa dan Oditur untuk tidak
menerima putusan pertamapengadilan tingkat pertama dan terakhir atau tingkat banding atau tingkat kasasi yang berupa perlawanan atau banding
atau kasasi atau terpidana atau ahli warisnya atau oditur untuk mengajukan permohonan Peninjauan Kembali PK putusan pengadilan yang sudah
memperoleh kekuatan hukum tetap serta menurut cara yang diatur dalam undang – undang .
21
Laporan Polisi POM merupakan awal dari suatu penyelidikan dan penyidikan . Dalam Laporan Polisi haruslah mencantumkan Keterangan yang
jelas tentang tempat dan waktu kejadian, Uraian Kejadian, akibat kejadian, identitas pelapor, dan Pasal yang dilanggar .
B. Proses Penyidikan Perkara Tindak Pidana TNI
22
Laporan Polisi ini didasarkan atas adanya laporan dari pelapor perorangan baik secara lisan atau tertulis, pemberitahuan dari kesatuandinasjawataninstansi
lain baik dengan surat ataupun telepon, adanya perintah dari komando atas dengan surat atau telepon, ataupun adanya pengetahuan dari penyidik sendiri . Pada hal
21
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit TNI
22
Peraturan Panglima TNI tentang Petunjuk Teknis Penyelesaian Perkara Pidana di lingkungan Oditurat, Opcit hal 3.
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
dimana seorang TNI melakukan Tindak Pidana dan tertangkap oleh oknum Polisi bukan POM maka Polisi akan menyerahan perkara tindak pidana tersebut
kepada POM. Tindakan penangkapan dan penahanan adalah kewenangan Ankum yang
bersangkutan, kecuali dalam hal tertangkap tangan seperti yang diuraikan pada alenia sebelumnya dimana setiap orang berhak melakukan penangkapan namun
tersangka tetap harus diserahkan kepada Instansi TNI terdekat beserta barang bukti apabila ada, selanjutnya Instansi TNI tersebut menyerahkan kepada Polisi
Militer Angkatan, pada kesempatan pertama Polisi Angkatan memberitahukan kepada Ankum yang bersangkutan
Tindakan penangkapan harus dilengkapi dengan surat perintah yang di keluarkan oleh Ankum yang bersangkutan dan Surat perintah penangkapan
tersebut harus diserahkan kepada Tersangka yang kemudian dibuat Berita Acara Penangkapan Sama halnya dengan tindakan penangkapan, tindakan penahanan
juga harus dilengkapi dengan surat perintah dari Ankum dan dibuat pula Berita Acara Penahanan.
Seseorang menjadi Tersangka tentunya adalah karena adanya suatu dugaan tindak pidana yang dilakukannya, demi memperoleh kejelasan mengenai dugaan –
dugaan tersebut maka diperlukanlah bukti-bukti yang lengkap. Bukti – bukti tersebut juga bisa didapat melalui penggeledahan dan penyitaan . Dalam
penggeledahan, setiap petugas yang memasuki rumah harus di sertai surat perintah penggeledahan dan diikuti oleh pemilik rumah.
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Sedangkan dalam hal tindak pidana yang dilaporkan adalah merupakan delik aduan maka disamping laporan Polisi, petugas wajib memberitahukan agar
dibuat pengaduan secara tertulis . Bagi Pengadu yang tidak dapat menulis, petugas menuliskan pengaduan tersebut dan ditanda tangani petugas dan dibubuhi cap
jempol dari pengadu. Dengan adanya laporan tersebut maka POM Polisi Militer akan
melakukan Pemanggilan Tersangka dan saksi. Pemanggilan Tersangka dilakukan dengan surat panggilan yang dialamatkan kepada Ankumnya dengan permohonan
supaya diperintahkan kepada yang bersangkutan, panggilan tersebut dilampiri relaas penerimaan surat panggilan sebanyak 2 dua lembar. Yang pertama untuk
Ankum dan yang ke dua untuk Tersangka . Sedangkan untuk pemanggilan Saksi Ada dua cara untuk melakukannya :
1. Cara untuk pemanggilan Saksi Militer
Untuk pemanggilan yang dilakukan secara tertulis dengan surat panggilan yang di tanda tangani oleh komandan atau pejabat
penyidik Polisi Militer Angkatan melalui Ankum dari Saksi TNI. Sama halnya dengan pemanggilan Tersangka untuk
panggilan kepada Saksi TNI dilakukan dengan surat panggilan yang dilamatkan kepada Ankumnya dengan permohonan supaya
diperintahkan kepada yang bersangkutan, panggilan tersebut dilampiri relaas penerimaan surat panggilan sebanyak 2 dua
lembar. Yang pertama untuk Ankum dan yang ke dua untuk
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Saksi.Relas Penerimaan tersebut adalah sebagai suatu pernyaatan kesanggupan untuk memenuhi panggilan dari Pengadilan.
Pemanggilan Saksi TNI diluar daerah hukum instansi yang memanggil, dilakukan melalui Ankumnya dengan tembusan POM
Angkatan setempat, sedangkan apabila saksi berada dalam tahanan maka disampaikan melalui instansi tempat Tersangka ditahan.
2. Cara untuk pemanggilan Saksi non Militer.
23
Setelah dilakukan pemanggilan maka diadakan pemeriksaan terhadap Tersangka dan Saksi. Pemeriksaan Tersangka dan Saksi dilakukan oleh Penyidik
Polisi AngkatanOditur yang bertujuan untuk memperoleh keterangan – keterangan tentang suatu peristiwa yang diduga merupakan suatu tindak pidana
dan untuk memperoleh alat bukti selengkap- lengkapnya yang dapat mendukug pembuktian terhadap tindak pidana yang diduga dilakukan oleh Tersangka.
Panggilan dilakukan dengan surat panggilan dan disampaikan langsung kepada yang bersangkutan di tempat tinggalnya dan di
lampirkan relas penerimaan, dalam relas penerimaan ini menerangkan mengenai Berita Acara Pemeriksaan Tersangka.
Apabila alamat, tempat tinggal saksi kurang jelas, maka surat panggilan dapat disampaikan melalui KelurahanKepolisian, Koramil
setempat dimana Saksi bertempat tinggal, atau apabila Saksi adalah karyawan maka disampaikan melalui perusahaan tempat Saksi
bekerja.
23
Oemar Seno Adji, Hukum Acara Pidana Dalam Prospeksi, Jakarta, Tri Ubaya Cakti, 1961, hal 18.
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Dalam hal seorang Tersangka melakukan tindak pidana sebagaimana diuraikan diatas, sebelum dimulainya pemeriksaan oleh penyidik, penyidik wajib
memberitahukan kepada Tersangka tentang haknya mendapatkan bantuan hukum atau bahwa ia dalam perkaranya itu wajib di dampingi oleh penasehat hukum, dan
untuk kelancaran pemeriksaan di persidangan, apabila dikhawatirkan diantara para Saksi tidak dapat hadir dalam sidang karena suatu kepentingan yang tidak dapat
ditinggalkan, sakit, meningal dunia, atau pindah daerah, setelah pemeriksaan para Saksi diambil sumpahnya untuk memperkuat keterangannya di lengkapi dengan
Berita Acara Pengambilan Sumpah. Penyidikan perkara juga dapat dilakukan oleh Oditur apabila Panglima
TNI menilai suatu perkara perlu penyidikannya dilakukan oleh Oditur dan Panglima memerintahkan kepada Orjen TNI, kemudian Orjen memerintahkan
Oditur.
C. Penyelesaian Perkara pra persidangan