Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, dan atas tindak pidana tersebut maka Majelis Hakim memutuskan memidana Terdakwa
dengan Pidana pokok penjara selama 1 satu tahun 2 dua bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas Militer, dan memerintahkan agar Terdakwa ditahan
apabila suatu hari nanti ditemukan.
B. Analisa Kasus
Pada kasus yang telah dijabarkan diatas, Terdakwa terbukti dan meyakinkan bahwa telah melakukan tindak pidana “Militer dengan sengaja
melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari” yang sesuai Pasal 87 ayat 1 jo ayat 2 KUHPM.
Bahwa karena dalam tindak pidana yang didakwakan oleh Terdakwa mengandung unsur-unsur “Militer dengan sengaja melakukan ketidak hadiran
tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, maka unsur-unsur tersebut akan diuraikan satu persatu :
1. Militer Menurut Pasal 46 ayat 1 KUHPM, Militer adalah mereka yang berkaitan
dinas secara sukarela pada angkatan perang yang wajib berada dalam dinas secara sukarela terus menerus dalam waktu tenggang waktu ikatan dinas tersebut.
2. Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin
Yang dimaksud dengan sengaja adalah pelaku tindak pidana mengetahui, menyadari dan menginsyafi terjadinya suatu tindak pidana beserta akibatnya yang
timbul atau mungkin timbul dari perbuatannya. Yang dimaksud tidak hadir adalah
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
si pelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri atau tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan
kewajiban tugasnya di suatu tempat yaitu KesatuanDinas pelaku. Yang dimaksud di suatu tempat adalah kesatuan atau tempat kerjadinas sipelaku sedangkan yang
dimaksud tanpa ijin artinya pelaku tidak berada di kesatuan tanpa sepengetahuan Komandanatasan yang berwenang baik secara lisan atau tertulis sebagaimana
lazimnya sebagai prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan melalui prosedur perijinan.
3. Dalam waktu damai
Yang dimaksud dalam waktu damai adalah bahwa selama sipelaku melakukan tindak pidana tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
sedang berperang dengan pihak lain dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau sedang melaksanakan tugas operasi militer sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58 KUHPM. 4.
Lebih lama dari tiga puluh hari Yang dimaksud lebih lama dari tiga puluh hari adalah bahwa unsur ini
merupakan batasan jangka waktu ketidak hadiran Prajuritsipelaku di kesatuannya selama lebih dari tiga puluh hari ber-turut-turut.
Unsur-unsur perbuatan terdakwa diatas bila dilihat dari sifat hakekatnya serta akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, tersirat hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa perbuatan terdakwa merupakan pengingkaran terhadap Sumpah
Prajurit dan Sapta Marga serta terdakwa tidak lagi mempunyai jati diri sebagai prajurit yaitu melepaskan diri dari ikatan dinas militer.
Icke Dina Putri K. Sitepu : Proses Penyelesaian Perkara Pidana Di Lingkungan Tni Studi Pada Pengadilan Militer Medan, 2007.
USU Repository © 2009
2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa tidak ingin mengikatkan diri lagi
dengan kedinasan militer, maka sangat wajar kiranya demi ketertiban dan penegakan serta kepastian hokum dalam kehidupan organisasi militer
maka perbuatan perbuatan tersebut harus diambil tindakan hukum yang cepat dan tegas agar tidak mempengaruhi kehidupan displin prajurit.
Berdasarkan kenyataan dan dasar hukum yang tertera diatas, dimana unsur yang bersifat melawan hukum amat tersirat dari perbuatan terdakwa yaitu telah
menjauhkan diri dari, menyembunyikan diri dari, meneruskan ketidak hadiran dan membuat diri sendiri tertinggal untuk sampai pada suatu tempat atau tempat-
tempat di mana militer itu seharusnya berada untuk memenuhi kewajiban- kewajiban dinas yang ditugaskan kepadanya, maka penulis pada hakekatnyaa
sependapat dengan Putusan Hakim Peradilan Militer tersebut yang menghukum terdakwa yaitu Khairul Anwar Tarigan dengan Pidana pokok 1 satu tahun 2
dua bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas Militer, dan memerintahkan agar Terdakwa ditahan apabila suatu hari nanti ditemukan.
C. Hambatan Penyelesaian Kasus Perkara Militer Nomor. 215-KPM.1-