Teori Tentang Gaya Hidup
dan bagian dari sistem sosial yang terbentuk. Image negatif dan positif tentang gaya hidup sesuatu, merupakan konsekuensi masing-masing yang
harus diterima oleh orang-orang yang bergaya. C.
INTERAKSI SOSIAL 1.
Pengertian Interaksi Sosial
Salah satu sifat manusia adalah keinginan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam hidup bersama antara manusia dan manusia
atau manusia dan kelompok tersebut terjadi “hubungan” dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui hubungan itu manusia ingin
menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginannya masing-masing. Sedangkan untuk mencapai keinginan itu harus diwujudkan dengan
tindakan melalui hubungan timbal-balik, hubungan inilah yang disebut interaksi. Interaksi terjadi apabila satu individu melakukan tindakan
sehingga menimbulkan reaksi dari individu lainnya. Menurut Roucek dan Warren, interaksi adalah salah satu masalah
pokok karena ia merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi merupakan proses timbal-balik, dimana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif
pihak lain dan dengan demikian, ia mempengaruhi tingkah laku orang lain. Basrowi, 2005:138 Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang
mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya kerja sama, tetapi
bisa juga berbentuk tindakan persaingan, pertikaian dan sebagainya. Basrowi, 2005:140 Interaksi sosial merupakan hubungan yang tertata
dalam bentuk tindakan-tindakan yang berdasarkan nilai-nilai dan norma- norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. bila interaksi itu berdasarkan
pada tindakan yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka kecil kemungkinan hubungan tersebut berjalan lancar.
Menurut George Herbert Mead, agar interaksi sosial bisa berjalan dengan tertib dan teratur dan agar anggota masyarakat bisa berfungsi secara
“normal”, maka yang diperlukan bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan konteks sosialnya, tetapi juga memerlukan kemampuan untuk
menilai secara objektif perilaku kita sendiri dari sudut pandang orang lain.
Narwoko dan Bagong Suyanto, 2007: 20
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Bertemunya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan
hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya
untuk mencapai tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan lain sebagainya.
Dalam kehidupan sosial banyak orang, sebagian waktunya dihabiskan untuk berinteraksi dengan sesamanya yang merupakan orang asing bagi
mereka. Sebagaimana dikemukakan oleh Simmel, makna istilah “orang asing” berubah seiring dengan datanganya modernitas. Dalam kebudayaan
pramodern, dimana komunitas lokal selalu saja menjadi basis bagi organisasi sosial yang lebih luas, “orang asing” mengacu kepada “orang
secara keseluruhan” seseorang yang datang dari luar dan yang potensial untuk dicurigai.
Pada masyarakat modern sebaliknya, umumnya kita tidak berinteraksi dengan orang asing sebagai “orang secara keseluruhan” dengan cara yang
sama. Khususnya ketika di kota, kita berinteraksi kurang lebih secara terus- menerus dengan orang lain yang kita tidak kenal dengan baik atau tidak
pernah kita jumpai sebelumnya, namun interaksi ini lebih merupakan kontak yang relatif singkat. Berlangsungnya suatu proses interaksi tidak terlepas
dari faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.