Gaya Hidup Pemakai Blackberry dan Non Blackberry
ketika melihatnya dan cocok tanpa pikir panjang langsung dibeli. Berbeda dengan siswa laki-laki, mereka tidak menaruh minat terhadap fashion karena
menurut meeka fashion hanya cocok untuk kaum perempuan. Berikut adalah wawancara dengan siswa perempuan terhadap fashion.
Menurut Sabrina; “Tertarik, soalnya fashion sekarang bagus-bagus jadi kalau ada yang
sesuai langsung diikuti gaya fashionnya .” wawancara dengan Sabrina,
pada tanggal 26 Mei 2011 Sedangkan menurut Annisa. N;
“Biasa saja, soalnya kadang dilihat dulu fashion sekarang bagus dan cocok nggak buat saya.” wawancara dengan Annisa. N, pada tanggal 25
Mei 2011 Sedangkan menurut Putri Ayu;
“Tertarik tapi nggak terlalu heboh sampai bela-belain harus beli ketika uangnya tidak mencukupi
.” wawancara dengan Putri Ayu, pada tanggal 24 Mei 2011
Dan menurut Putri. N; “Tertarik kalau fashionnya nyaman dipakai saya pakai tapi kalau nggak
ngapain juga dipakai .” wawancara dengan Putri. N, pada tanggal 26 Mei
2011
Dari hasil wawancara diatas bisa dilihat bahwa siswa perempuan memang menaruh minat terhadap fashion sekarang sehingga mereka bisa bergaya
dengan mengikuti trend sekarang yang pakaiannya bagus-bagus dan dikenal oleh masyarakat sekitar. Sedangkan siswa laki-laki tidak tertarik dengan
fashion, mereka lebih tertarik mengerjakan hobi mereka seperti main footsal atau main game. Berikut adalah wawancara dengan siswa laki-laki.
Menurut Gibran; “Sedikit tertarik, soalnya saya nggak terlalu memikirkan fashion dan
yang penting enak dilihat.” wawancara dengan Gibran, pada tanggal 24 Mei 2011
Sedangkan menurut Maesha; “Nggak tertarik, soalnya saya nggak terlalu suka fashion.” wawancara
dengan Maesha, pada tanggal 26 Mei 2011 Dan menurut Yogi;
“Kurang tertarik, soalnya saya nggak terlalu memikirkan fashion dan yang penting enak dilihat.” wawancara dengan Yogi, pada tanggal 25 Mei
2011
Dari wawancara diatas bisa dilihat bahwa laki-laki memang tidak tertarik dengan fashion dan mereka hanya memikirkan hobi yang memang cocok
dengan kemampuan
mereka. Laki-laki
lebih menyukai
makanan dibandingkan memilih bergaya walau sebenarnya perlu juga sedikit bergaya
agar tidak terlalu terlihat berantakan. Laki-laki dan perempuan juga memiliki minat yang berbeda-beda ketika
berada di luar sekolah untuk menghabiskan waktunya ketika weekend atau liburan sekolah. Anak laki-laki mempunyai minat pergi ke mall atau club di
daerah Semanggi karena disitulah tempat hang out dan menghabiskan waktu mereka ketika sedang berkumpul di hari weekend atau libur sekolah.
Beberapa anak laki-laki lainnya lebih memilih ke mall sama halnya dengan anak perempuan yang lebih suka ke mall. Sedangkan anak perempuan
cenderung menyukai tempat-tempat yang bisa menghilangkan stres dengan shopping atau hanya sekedar cuci mata.
Menurut Gibran, responden yang menghabiskan waktunya ke club; “Saya biasanya suka ke club di daerah semanggi kak, adalah
namanya tidak usah disebut ya. Disana enak buat hangout atau hanya sekedar kumpul-kumpul karena makanan dan minuman disana enak dan
nggak terlalu mahal lah.” Wawancara dengan Gibran, pada tangal 24 Mei 2011
Sedangkan responden yang menghabiskan waktunya ke tempat hiburan seperti mall seperti Pondok Indah Mall, Cilandak Square citos atau Bintaro
Plaza. Alasan mereka mengunjungi tempat-tempat tersebut juga berbeda, mereka yang uang sakunya lebih dari 100.000 akan memilih Pondok Indah
Mall dan Cilandak Square karena tempat tersebut selain enak dan nyaman juga enak untuk sekedar cuci mata karena beragam tempat yang bisa
dikunjungi walaupun harga pakaian, sepatu, movie theater dan lain-lain mahal.
Responden yang memiliki uang saku dibawah 100.000 akan memilih Bintaro Plaza karena menurut mereka disana lebih murah harga pakaian,
sepatu, movie theater dan lain-lain dibandingkan dengan yang di citos atau di pondok indah mall, selain itu sering mengadakan obral besar-besaran di
bagian fashion. Berbeda dengan 16 pengguna non Blackberry, mereka menganggap bahwa
kehidupan dengan tidak menggunakan Blackberry merupakan gaya hidup yang biasa-biasa saja tidak termasuk dalam gaya hidup modern. Karena
mereka berpandapat bahwa gaya hidup modern adalah suatu gaya yang tidak baik dari segi ekonomi karena hidup menjadi boros dan tidak bisa memilah
mana yang baik dan buruk bagi kehidupan sehari-harinya. Pikiran mereka
terlalu open mind sehingga membuat mereka bebas melakukan apa saja untuk memuaskan ego masing-masing dan tidak memikirkan akibatnya. Sehingga
membuat hidup serba cepat atau instant dan tidak efisien. Menurut Ramadini salah satu responden yang tidak menggunakan
Blackberry dan berpandangan buruk terhadap gaya hidup modern; “Terlalu banyak hal-hal baru yang masuk ke Indonesia sehingga kami
sebagai remaja yang masih labil belum bisa memutuskan mana yang baik atau buruk sehingga suka ikut-ikutan. Selain itu gaya hidup yang modern
termasuk gaya hidup yang tidak bagus karena mereka berpikir terlalu terbuka dan tidak memikirkan orang-orang disekitarnya yang hidupnya lebih kurang
beruntung dari orang tersebut.” Wawancara dengan Ramadini, pada tanggal 24 Mei 2011
Oleh karena itu bisa dilihat bahwa pengguna non Blackberry memandang
gaya hidup modern sebagai gaya yang tidak baik karena masih labil dalam menentukan apakah yang mereka pilih dan jalani akan berdampak positif atau
negatif di kehidupan sehari-hari. Selain itu mulai terbentuk cara pandang yang berbeda terhadap gaya hidup modern itu sendiri, sesuai dengan apa yang
dilalui dan dirasakan oleh siswa tersebut. Walaupun gaya hidup modern tidak identik dengan menggunakan Blackberry saja tetapi dengan sikap dan
perbuatan yang ditunjukkan sehari-hari dan teknologi lain tidak kalah dengan Blackberry walaupun fasilitasnya yang diberikan tidak sama.
Menurut Dimas salah satu responden yang memilih pondok indah mall dan citos;
“Saya kesana karena memang tempatnya yang enak untuk sekedar jalan- jalan tanpa belanja apa-apa selain makan dan biasanya saya kesana bareng
teman-teman untuk bersenang- senang setelah belajar seharian.”wawancara
dengan Dimas, pada tanggal 24 Mei 2011
Sedangkan yang memilih ke bintaro plaza berikut wawancaranya; “Saya sukanya ke bintaro kak soalnya disana bioskopnya murah dan di
Cahaya semacam
distro suka
ada obral
baju, sepatu
atau makeup.”wawancara dengan Cikita, pada tanggal 26 Mei 2011
Jadi siswa yang sudah mulai mengikuti gaya hidup modern akan memilih
tempat-tempat hangout yang sesuai dengan trend masa kini dan tidak peduli apakah hal tersebut akan merugikan waktu yang dimiliki yang seharusnya
digunakan untuk belajar dan ibadah. Karena waktu mereka habis untuk jalan- jalan dan menguras tenaga sehingga tidak bisa fokus dan konsentrasi ketika
mengerjakan PR dari sekolah. Kemudian bentuk gaya hidup modern lainnya dapat dilihat melalui
responden yang memilih alat transportasinya ke sekolah. Diketahui bahwa dari 32 responden yang diteliti, responden yang membawa mobil pribadi
berjumlah 11 orang terdiri dari 8 orang pengguna Blackberry dan 2 orang non pengguna blackberry, dengan alasan bisa menjamin keselamatan anaknya,
karena mereka khawatir kalau anak mereka naik angkutan umum atau bus kota akan mengalami hal-hal buruk seperti berdesak-desakan dengan
penumpang lain dan kecopetan. Lihat lampiran, tabel 4.2 Sedangkan responden yang naik motor sebanyak 17 orang terdiri dari 7
orang pengguna Blackberry dan 10 orang non pengguna Blackberry, memiliki alasan dengan naik motor karena rata-rata mereka sudah memiliki motor
sendiri walaupun dari segi umur mereka yang masih 16 tahun belum layak mempunyai SIM, keunggulan laiinya lebih hemat, cepat sampai ke sekolah
karena tidak akan kena macet dan gampang parkirnya sehingga tidak telat masuk kelas. Lihat lampiran, tabel 4.2
Alasan responden yang menggunakan angkutan umum atau bus sebanyak 2 orang adalah karena jarak rumah mereka tidak terlalu jauh dan jika
memakai mobil atau motor akan menambah kemacetan dan tidak efisien. Selain itu sebanyak 2 orang responden memilih jalan kaki karena mereka
tinggal dekat dengan lingkungan sekolah sehingga memudahkan mereka untuk jalan kaki dan merasa sehat karena secara tidak langsung mereka
berolahraga. Lihat lampiran, tabel 4.2 Mereka yang yang diantar rata-rata jarak dari rumah ke sekolah memang
jauh, dan lebih dominan siswa perempuan. Walaupun ada juga siswa perempuan yang membawa kendaraan sendiri tapi bareng dengan temannya
yang lain, sedangkan siswa laki-laki lebih memilih naik motor. Tentu saja, keputusan-keputusan untuk bergaya hidup modern dikembalikan pada diri
mereka sendiri, sebagai pelaku budaya dan bagian dari sistem sosial yang terbentuk. Image negatif dan positif tentang gaya hidup modern, merupakan
konsekuensi masing-masing yang harus diterima oleh orang-orang yang bergaya, yang muncul atas setuju atau ketidaksetujuan mengenai hal tersebut.
Sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi manusia yang modern yang kehidupannya mulai mengikuti perkembangan zaman saat ini sesuai dengan
keputusan yang diambilnya. Manusia modern senantiasa siap untuk menerima perubahan-perubahan, setelah dia menilai kekurangan-kekurangan yang
dihadapainya pada saat itu.