Pengertian Modernisasi Modern dan Modernisasi

mengorganisir bidang material dan lingkungan sosial dimana kita hidup sekarang. Sistem ahli adalah mekanisme pemisah karena ia menyokong pemisahan ruang dari waktu dan menyediakan “jaminan” harapan pada ruang dan waktu yang berjarak. Giddens, 2005: 27 Dan ciri ketiga yakni kepercayaan trust, yang sangat penting dalam masyarakat modern dipengaruhi oleh sistem abstrak dan oleh pemisahan ruang dan waktu yang sangat besar. Kepercayaan menjadi perlu bila kita tidak lagi mempunyai informasi lengkap tentang fenomena sosial. Kepercayaan sangat besar perannya tak hanya dalam masyarakat modern pada umumnya, tetapi juga terhadap tanda simbolik dan sistem keahlian yang membantu memisahkan kehidupan dalam dunia modern. Giddens, 2005: 29 Penyebaran itu kemudian dianggap sebagai sesuatu yang biasa sehingga masyarakat dunia dibagai menjadi dua kategori yaitu negara maju, negara yang telah mengalami modernisasi dan negara sedang berkembang, negara yang sedang mengadakan modernisasi. Sebagai suatu proses sosial, modernisasi cenderung tak dapat ditetapkan batasan- batasannya secara mutlak, karena meliputi proses yang sangat luas, dan mencakup berbagai sesi kehidupan dan kepentingan berbeda untuk tiap daerah dan wilayah tertentu. Schoorl, 1980:1 Modernisasi pada hakikatnya adalah suatu proses yang bertujuan akhir mempermudah dan meningkatkan efisiensi pencapaian tujuan manusia. Di Indonesia, makna modernisasi tersebut kurang bisa dipahami, terutama oleh para generasi mudanya. Hal terlihat pada banyaknya kelakuan yang menyimpang dari sifat modernisasi yang hakiki itu sendiri. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang latah. Kita adalah bangsa yang suka mengulang, mengikuti, mengimitasikan diri dengan hal-hal yang bahkan kadang tidak kita ketahui makna esensialnya. Syarat-syarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut: a. Menerapkan cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat, melalui sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana baik. b. Memiliki sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan demokrasi. c. Mempunyai sistem pengumpulan data yang baik, teratur dan akurat serta terpusat dalam suatu lembaga dan badan tertentu. d. Penciptaan iklim yang baik dan mendukung favorable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa yang efektif. e. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan. f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

3. Manusia Modern

Manusia modern yang kehidupannya mulai mengikuti perkembangan zaman saat ini. Mengenai manusia modern ada kecenderungan yang kuat sehingga timbul ciri-ciri manusia modern sebagai berikut: a Manusia modern adalah orang yang bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru maupun penemuan-penemuan baru, intinya tidak ada sikap apriori atau prasangka. b Manusia modern senantiasa siap untuk menerima perubahan- perubahan, setelah dia menilai kekurangan-kekurangan yang dihadapainya pada saat itu. c Manusia modern lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang. d Manusia modern senantiasa harus menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya dan yakin bahwa potensi-potensi tersebut dapat dikembangkannya. e Manusia modern percaya pada kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Soekanto, 1983:60-61

B. Gaya Hidup

1. Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya aktivitas, apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan minat, dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar opini. http:lifestyle- awan.blogspot.com200903pengertian-gaya-hidup.html Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup merupakan bagian dari kehidupan sosial sehari-hari dunia modern dan seperangkat praktik dan sikap yang masuk akal dalam konteks waktu. Menurut David Channey dalam artikel Kentoznoism, gaya hidup telah menjadi ciri sebuah dunia modern artinya, siapapun yang hidup dalam masyarakat modern akan menggunakan gagasan tentang gaya hidup untuk menggambarkan tindakannya sendiri maupun orang lain. Tentang konsep gaya hidup, Channey memberikan suatu definisi sebagai berikut: “Gaya hidup adalah pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lain. http:www.kentoznoism.com201102gaya- hidup-hedonis-remaja-modern.html Dalam masyarakat modern, hubungan primer antar individu telah jauh berkurang dan hubungan sekunder yang lebih bersifat impersonal menjadi lebih dominan. Manusia modern ingin memperoleh pengakuan sebagai individu selain sebagai anggota masyarakat. Ia juga senantiasa berupaya untuk terus maju, tidak statis, dan berusaha menampilkan dan mencari yang terbaik. Pada umumnya ciri personalitas manusia modern adalah manusia yang mampu membimbing dirinya sendiri, mampu mengambil keputusan sendiri menetapkan pilihan-pilihan dan mampu menghadapi perubahan. Sedangkan dalam masyarakat tradisional atau pramodern, status, hubungan dan keterkaitan sosial lebih didasarkan pada apa atau siapa seseorang; latar belakang keluarga atau keturunan, suku atau ras, gender pria atau wanita, dan usia. Selain itu, memang ada juga pertimbangan kemampuan capability, tetapi lebih bersifat fisik jagoan atau magis paranormal. Struktur yang mewarnai suatu masyarakat tradisional berintikan kekerabatan, kesukuan, atau keagamaan. Struktur yang bersifat primordial itu tertutup bagi yang lain di luar hubungan-hubungan itu dan tidak bersifat sukarela. Dibandingkan dengan saat ini, orang zaman dulu hidup dalam penjara gaya. Sedang dalam masyarakat modern, walaupun gaya berkembang pesat, ia juga mencirikan suatu ketiadaan acuan akan nilai tertinggi dan melahirkan sekularisasi atau perkembangan ke arah keduniawian. Adanya penilaian terhadap suatu produk ditentukan oleh pola pikir dan nilai-nilai yang berkembang dan berlaku dalam masyarakat, di mana hal ini dapat menular dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya melalui media komunikasi. Suatu gaya hidup atau mode tertentu yang muncul belakangan di era modern dan kemudian menjadi in, disebut sebagai trend. Sedangkan trend yang sudah diterima oleh masyarakat kemudian mewabah karena banyak permintaannya, lalu dinamakan trendy. Baik trend maupun modern pada