Budaya Pemakai Blackberry dan Non Blackberry

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama 2 hari di MAN 4 ditemukan bahwa siswa-siswi yang menggunakan Blackberry ketika pelajaran kosong atau tidak ada guru dan hanya diberi tugas, hal pertama yang mereka lakukan adalah mengecek Blackberry dan sibuk membalas pesan-pesan yang masuk dan belum sempat dibalas. Setelah merasa puas membalas pesan-pesan tersebut mereka baru memulai mengerjakan tugas yang diberikan tetapi waktu sudah tidak cukup lagi sehingga dengan alasan bel pulang sekolah sudah bunyi dan pekerjaannya belum selesai mereka minta untuk dijadikan pekerjaan rumah. Hal tersebut sudah membudaya dan menjadi kebiasaan dikalangan pengguna Blackberry sehingga nilai-nilai yang ditanamkan tidak dipegak kuat oleh pengguna Blackberry yang mengakibatkan suka menunda pekerjaan yang wajib dikerjakan dan melakukan ha-hal yang nantinya akan merugikan diri sendiri. Berbeda dengan non pengguna Blackberry, yang mereka lakukan ketika pelajaran kosong dan hanya diberi tugas oleh guru mereka langsung mengerjakannya sehingga pekerjaan mereka tidak terbengkalai dan selesai tepat pada waktunya dan bisa mengerjakan hal-hal lain seperti pergi ke musholah atau hanya mengobrol dengan teman sebangkunya yang juga sudah menyelesaikan pekerjaannya. Walaupun ada juga beberapa siswa yang juga sibuk mengecek handphonenya dan sibuk internetan tapi tidak sesibuk yang dilakukan oleh pengguna Blackberry. hasil observasi 22-23 Mei 2011 Selain itu mereka memiliki tanggapan terhadap teman-temannya yang memiliki Blackberry, tanggapan mereka cukup beragam sehingga tidak membuat hubungan diantara mereka renggang dan malah harmonis. Berikut adalah wawancara dengan responden yang memberi tanggapan baik. Menurut Annisa. M; “Hem baik-baik saja sih asalkan itu tidak merubah dia menjadi orang yang suka BBM dan tidak memperhatikan pelajaran, bukan karena saya tidak suka Blackberry tapi yah lebih baik bisa memposisikan diri dengan baik agar bisa fokus dalam pelajaran .” wawancara dengan Annisa. M, pada tanggal 24 Mei 2011 Sedangkan menurut Rosyidah; Biasa saja, karena itu hak mereka untuk memilih Blackberry dan sudah menjadi konsekuensi mereka kalau terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.” wawancara dengan Rosyidah, pada tanggal 25 Mei 2011 Dan menurut Rifan Tio; “Biasa saja, asal dia tidak buka yang macam-macam karena mudahnya berinternet dan tidak terlalu fokus dengan bBlackberry supaya bisa memanage waktu dengan baik.” wawancara dengan Rifan Tio, pada tanggal 26 Mei 2011 Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa tanggapan mereka terhadap pengguna Blackberry menunjukkan bahwa mereka saling menghargai satu sama lain dan tidak merasakan adanya perbedaan diantara mereka hanya karena gadget yang dimiliki berbeda sehingga bisa menjaga toleransi antar sesama di zaman yang mulai modern ini, walau teman- temannya selalu mengikuti trend masa kini. Selain itu ada juga beberapa siswa yang menyayangkan kenapa mereka ikut-ikutan trend yang seharusnya bisa diminimalisir dan dipikir ulang untuk tidak mengikutinya. Berikut adalah wawancara dengan beberapa orang yang beranggapan buruk terhadap pengguna Blackberry. Menurut Ramadhini; “Hem gimana ya biasa saja, Cuma mikirnya yah sayang-sayang saja uangnya dibuang-buang hanya untuk blackberry .” wawancara dengan Ramadhini 24 Mei 2011 Dan menurut Aryani; “Mereka memilih Blackberry karena ikut-ikutan dan sedang trend saja seharusnya bisa dilihat juga dari segi manfaatnya.” wawancara dengan Aryani, 24 Mei 2011 Dari waawancara diatas terlihat bahwa pendapat mereka juga tidak ada salahnya karena kita jika ingin memilih sesuatu harus dipertimbangkan apakah barang yang kita beli berguna dan bermanfaat jangan hanya sekedar ikut-ikutan teman atau hanya untuk dibilang sudah bergaya. Mungkin seperti itulah budaya yang telah masuk ke Indonesia awalnya dari sekedar ikut- ikutan kemudian menjadi kebiasaan dan tidak bisa dihilangkan kebiasaan tersebut sehingga masuklah budaya memiliki gadget secanggih-canggihnya. Di zaman sekarang yang serba modern dan praktis, menuntut masyarakat untuk tidak ketinggalan dalam segala hal termasuk dalam bidang teknologi. Banyak orang yang berlomba-lomba ingin menjadi yang terbaik dalam hal pemahaman teknologi. Tetapi mereka tidak suka memanfaatkan teknologi internet yang disediakan oleh sekolah, seperti website yang memang di sediakan bagi siswa untuk mengetahui apa saja tentang sekolah, siswa mengetahui dan mengerti apa fungsi dari website tersebut tetapi keinginan untuk mengunjungi dan melihat-lihat tidak ada di dalam pikiran mereka. Menurut Fadlia tentang website sekolah; “aku tahu kak website sekolah itu apa, tapi aku nggak suka mengunjunginya ataupun buka-buka karena aku malas habis isinya itu-itu aja dan nggak harus buka website aku juga udah tahu apa aja yang terjadi di sekolah.” wawancara dengan Fadlia, 25 Mei 2011 Tanggapan Fadlia mewakili semua siswa yang diwawancara tentang website sekolah karena mereka memang tidak tertarik dengan mengunjungi atau sekedar melihat-lihat karena menurut mereka isi dari website tersebut hanya tentang profil, daftar kelulusan, siswa-siswa yang mendapat penghargaan dan lain sebagaianya. Hal-hal tersebut sudah mereka ketahui melalui majalah dinding atau dari pembicaraan secara langsung jadi ketika membuka website dan isinya sama mereka jadi bosan dan akhirnya malas untuk membuka-buka kembali.

B. Interaksi Sosial Pemakai Blackberry dan Non Blackberry

Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam sebuah masyarakat, saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Manusia tidak bisa hidup individual, ia sangat bergantung pada orang lain. Siswa- siswa MAN 4 Jakarta mempunyai cara yang beragam dalam berinteraksi dengan sesamanya, selain melalui face to face mereka menggunakan teknologi yang sedang trend di kalangan siswa yaitu Blackberry. Salah satu fitur yang menjadi kelebihan blackberry dari handphone- handphone lainnya adalah penggunaan Blackberry Messanger BBM. Ini merupakan salah satu fasilitas yang membuat Blackberry memiliki daya tarik yang cukup tingggi. BBM ini merupakan fasilitas chatting atau fasilitas percakapan singkat yang disediakan Blackberry. Dengan fasilitas BBM ini maka pengguna dapat mengirim pesan singkat, mengirim gambar, data, melakukan percakapan secara berkelompok atau conference, mengirimkan pesan suara maupun mengirimkan lokasi dimana kita berada. Layanan Messenger ini dibuat khusus bagi pemilik Blackberry dan dirancang khusus untuk berkomunikasi di antara pengguna. Cara menggunakan BlackBerry Messenger adalah dengan penghubung nomor PIN yang juga eksklusif dimiliki masing-masing perangkat BlackBerry. Blackberry merupakan perangkat seluler yang di gemari oleh berbagai kalangan, baik remaja, mahasiswa bahkan sampai orang tua. Dari 16 pengguna Blackberry yang telah diwawancara dan berdasarkan observasi ternyata rata-rata intensitas pengguna Blackberry 11 dari 16 68.75 sering menggunakan BBM sebagai alat komunikasi, 3 dari 16 18.5 responden jarang menggunakan BBM sebagai alat komunikasi dan 2 dari 16 12.5 pengguna tersebut sangat sering menggunakannya sebagai alat komunikasi. Lihat Lampiran, tabel 4.2 Alasannya bahwa mereka menggunakan Blackberry Messenger sebagai media untuk mengobrol sehari-hari baik masalah-masalah umum maupun masalah pribadi curhat, tentang suatu hal yang terjadi baik di kalangan mereka ataupun orang lain, dan juga bertukar informasi baik mengenai permasalahan di sekolah yang berkaitan dengan mata pelajaran ataupun mengenai informasi mengenai event-event yang di adakan oleh OSIS, teater, basket dan sebagainya. Umumnya karena teman sebaya akan memperkuat nilai-nilai dan perilaku yang diajarkan oleh orangtua, disaat anak-anak tumbuh menjadi remaja teman sebaya memiliki peranan penting dalam membentuk perilaku dan sikap mereka dalam memilih berkomunikasi dan aktivitas sehari-harinya dan mungkin akan dipengaruhi oleh teman-temannya. Menurut Afifah salah satu responden yang sering menggunakan layanan BBM dan alasannya kenapa menggunakannya; “Dengan menggunakan Blackberry messanger akan mempermudah dalam berkomunikasi, karena tidak menggunakan pulsa, berbeda dengan SMS. Selain itu juga di dalam Blackberry Messenger dapat membuat grup sesama pengguna Blackberry Messenger. Sehingga lebih mudah dan juga simple.” wawancara dengan Afifah, pada tanggal 26 Mei 2011 Oleh karena itu mereka lebih memilih BBM sebagai komunikasi yang gampang digunakan karena merupakan salah satu syarat terjadinya interaksi sosial yaitu melalui alat sebagai perantara yaitu Blackberry sehingga menimbulkan hubungan yang baik dan saling pengertian satu sama lain dan saling menguntungkan di kedua belah pihak. Selain itu siswa yang jarang menggunakan layanan BBM berbeda pendapat dengan yang sangat sering dan sering menggunakan layanan tersebut. Karena bisa menggunakan sarana komunikasi lain seperti, SMS ataupun media komunikasi lainnya untuk memberikan informasi dan bertukar cerita terhadap teman mereka dimana dan kapan saja. Sehingga tidak terpaku dengan layanan BBM saja dan memanfaatkan layanan lain seperti SMS dan media komunikasi lainnya. Menurut Annisa salah satu responden yang jarang menggunakan layanan BBM; “Saya jarang menggunakan BBM soalnya selain BBM bisa berkomunikasi melalui SMS atau telepon. Karena dengan begitu saya bisa lebih konsentrasi dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru dikelas.” wawancara dengan Annisa, pada tanggal 24 Mei 2011 Sedangkan yang jarang menggunakan hubungan yang terjalin tidak sebaik yang dilakukan oleh orang-orang yang sering menggunakan BBM sebagai media interaksi satu sama lain. Terlihat perbedaan antara yang sering dan jarang menggunakan BBM yaitu dalam konsentrasi siswa menangkap pelajaran. Seperti siswa yang sering menggunakan layanan BBM maka konsentrasinya hanya terpusat pada media BBM tersebut sehingga waktu yang mereka gunakan hanya untuk layanan BBM dan melupakan tugasnya untuk belajar atau mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Kemudian yang jarang menggunakan layanan BBM konsentrasinya dalam menangkap pelajaran tidak terganggu karena bisa membagi waktu antara BBM dan belajar. Hal tersebut didasari oleh tidak adanya peraturan tidak boleh menggunakan handphone di dalam kelas, sehingga siswa bisa menggunakan media komunikasinya dengan bebas. Tetapi ketika yang mengajar adalah guru killer mereka baru tidak menggunakan handphonenya. Oleh karena itu pengguna Blackberry cenderung memilih berkomunikasi dengan cara yang mereka anggap modern melalui layanan BBM, karena hal tersebut sangat memudahkan mereka dalam bertukar informasi atau membuat janji ketemu dimana dan kapan saja. Memiliki Blackberry dengan fitur Blackberry Messenger BBM yang sangat di gemari oleh remaja di zaman yang serba modern ini memiliki dampak yang baik dan buruk yang dirasakan oleh penggunanya dan kehidupan sehari-hari. Dampak yang baik diantaranya pertama teman semakin banyak karena saling tuker-tukeran nomor pin bagi sesama