Responden 2 Mitha a. Gambaran Umum

b. Gambaran Terapi Ruqyah

Mitha pertamakali mengenal terapi ruqyah dari guru ngajinya di Jakarta. Pengobatan dengan metode ruqyah di Bengkel Ruhani Jakarta ini yang pertamakali di jalani. Walaupun Mitha sudah menjalani terapi ruqyah namun rasa takut masih ada dalam dirinya terlebih lagi ketika malam hari. Gangguan-gangguan yang selama ini dialami masih tetap dirasakannya. ”Kenal masalah terapi ruqyah di Bengkel Rohani dari guru ngaji saya di Jakarta, alternatif milih terapi ruqyah memang niat saya datang ke Jakarta itu berobat sama kakak saya berobat sama ustadz diruqyah. Awalnya saya tidak ada keberanian untuk riqyah bergantung sama kaset tapi keberanian dalam diri sendiri itu belum muncul. Pada waktu yang lain akhirnya disampaikan juga oleh Ustadz supaya dapat diterapi oleh Abu Aqila, ketertarikan dari terapi tersebut karena mengandung unsur yang syar’i sesuai dengan ajaran islam. Dan terkenal dengan pengobatan yang ahli dalam Jin. ”Waktu dari guru ngaji saya disuruh ke Abu Aqila katanya sar’I dia bagian Jinolog waktu itu saya tertarik syar’inya”. Ketika diberikan terapi oleh ustadz, maka Mitha diberikan nasehat dan diminta untuk membacakan surat yang berada dalam al-quran dan diminta untuk melakukan puasa sunnah. Dan yan paling penting bahwa yang akan menyembuhkan hakikatnya adalah Allah dan menganggap bahwa setan adalah makhluk yang lemah, walaupun tidak terlihat bentuk aslinya. ”Dikasih nasehat disuruh baca ayat surat al-mu’minun ayat 97-98 dan disuruh puasa dawud yang paling penting kata ustadz. Yang menyembuhkan kamu itu Allah dan kamu sendiri disuruh menganggap setan itu lemah walaupun kamu tidak lihat kamu”. Saran yang disampaikan oleh terapis adalah untuk selalu membaca doa dan waktu untuk terapi jangan dilakukan secara rutin karena fisiknya akan lemah. Setelah mengikuti saran dari terapis maka ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya yaitu mengeluarkan benda dari dada dan tangannya seperti biji sapu ijuk berwarna hitam. ”Dalam terapi personal saya diminta konsentrasi dan baca-baca doa yang lain. Akhirnya terapi diri sendiri sambil membaca doa dan ayat juga puasa, akhirnya keluar yang susuk itu hitam-hitam didada, ditangan bentuknya kaya sapu ijuk, saat saya bawa ke Ustadz Abu Aqila ijuk itu hilang. Memang waktu saya berobat ke Abu Jinnya itu ya suka nyium-nyium kurang ajar tuh Jin kata Abu jangan takut, saya tuh ada rasa aman manusia dan jin itu gak bisa berhubungan itu Cuma biar kamu depresi dan stres itu hanya sihir saja, karena memang ustadz di Jakarta bilang kena gangguan”. Waktu yang di lakukan dalam terapi oleh Mitha metode terapi Abu Aqila lebih dari sepuluh kali, namun yang paling penting adalah terapi secara pribadi untuk melihat secara optimal. Hingga berpengaruh terhadap tidur ketika mimpi banyak yang berubah secara berangsur-angsur terutama mimpi yang menakutkan. Terapi yang diberikan bukan hanya dari Abu Aqila namun terapi personal sangat membantu dalam proses penyembuhan dan dijauhkan dari mimpi yang menakutkan sebagai gejala pada waktu tidur. ”Jangka waktu terapi kepada Bengkel Rohani Abu Aqila saya kurang lebih sampai sepuluh kali, selain ke Abu yang paling penting terapi diri sendiri, saat dalam tidur ketika mimpi ular yang tadi ularnya besar jadi semakin kecil semakin menipis bentuk cacing tadinya ular itu dekat jadi jauh, yang kelabang juga keluar dan yang menggantung juga hilang, setelah puasa saya terapin hilang”.