Gambaran Umum Bengkel Rohani

b. Konsultasi keluarga, yaitu upaya mengatasi permasalahan seluruh anggota keluarga dengan berpedoman pada al-Quran dan as-sunnah. Konsultasi ini dibimbing oleh Abu Aqila c. Majelis taklim, yaitu kajian Islam yang menyeluruh, sistematik, dan kontinyu. Diadakan sebulan sekali di Bengkel Rohani d. Jasa Psikiater, mengatasi permasalahan NAZA, stress, depresi bagi yang memerlukan konsultasi medis dan obat. Di bimbing oleh Fuadi Yatim e. Iridiolgy, yaitu pemeriksaan General Chek Up oleh Fuadi Yatim f. Spiritual Science Quantum SSQ, program pembinaan, program pembinaan aqidah dan pelatihan terapi, di bimbing oleh para ustadz yang ahli dibidangnya. Di SSQ ini, semua peserta diberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar keimanan yang terangkum dalam rukun iman, tentang alam ghaib khususnya jin dan roh, serta diberikan skill terapi gangguan jin dengan menggunakan ayat-ayat al- Quran g. Bekam, yakni terapi fisik untuk melenturkan syaraf-syaraf yang tegang, melancarkan peredaran darah dan menetralisir zat-zat yang dibutuhkan dalam darah. 4. Metode Terapi Ruqyah yang digunakan Pada Bengkel Rohani Jakarta Metode Terapi Ruqyah yang digunakan pada Bengkel Rohani Jakarta adalah berlandaskan syariat Islam atau sesuai dengan Al-quran dan Sunnah. Sesuai dengan al-Quran maksudnya adalah apa yang dibacakan dalam terapi tersebut adalah sesuai dengan ayat yang ada dalam al-Quran khususnya ayat-ayat yang ada korelasinya dengan ruqyah dengan hubungan yang sesuai maknanya.: Secara umum metode terapi ruqyah yang digunakan pada Bengkel Rohani menjadi dua bagian : 1. Metode terapi yang diberikan oleh terapis Maksudnya adalah terapi yang diberikan oleh terapis dari Bengkel Rohani sebagai pusat terapi ruqyah baik oleh Abu Aqila sendiri maupun yang lainnya yaitu dengan cara membacakan ruqyah dan terapinya itu sendiri pada pasien. 2. Metode Self terapi Maksudnya adalah terapi ini sebagai cara untuk menguatkan diri pasien agar dapat menjaga dari gangguan yang dialaminya dan sebagai kontrol diri untuk menjaga akibat dari gangguan tersebut sesuai dengan dzikir atau bacaan yang dianjurkan oleh terapis dari Bengkel Rohani. Skema 4.1 Skema Tekhnik Metode Terapi di Bengkel Rohani PASIEN Registrasi Konsultasi Terapi Bekam Resep Obat Adapun teknis yang dilakukan secara berurutan dalam terapi ruqyah yang dilaksanakan di bengkel Rohani adalah : 1. Pasien datang pada Bengkel Rohani untuk kemudian mendaftarkan perihal dari pengobatan dan kemudian mendapatkan buku konsultasi yang diberikan oleh bagian administrasi atau registrasi 2. Setelah mendaftarkan hal tersebut kemudian diberikan petunjuk maka pasien diarahkan kepada terapis yang akan mendeteksi apakah pasien mengalami gangguan atau yang lainnya. 3. Untuk memudahkan dan mendeteksi penyakit maupun gangguan dari pasien maka terapis memberikan layanan berupa konsultasi dari apa yang dialami pasien 4. Terapis menangani pasien kemudian dibacakan dengan bacaan ruqyah untuk pasien yang mengalami gangguan jin atau kesurupan maka akan terjadi reaksi yang berbeda dengan reaksi yang lainnya yang tidak mengalami gangguan tersebut. Cara terapis untuk melakukan hal tersebut adalah sebagai berikut : Setelah pasien masuk ke dalam ruangan terapis, kemudian terapis melakukan bacaan ruqyah yaitu surat al-fatihah, surat al-Ikhlas dan al-Naas, surat al-Baqarah. Pasien sambil duduk di bangku kemudian sambil ditanya dan sambil memijat tangannya kemudian sambil membacakan ayat ruqyah tersebut. Setelah pasien di bacakan ruqyah tersebut kemudian di dudukkan ke bangku panjang untuk kemudian sambil tiduran terlentang maka terapis memijat ujung syaraf jari-jari kaki pasien dengan menggunakan alat bantu pijit yaitu berupa kayu sambil membacakan ayat ruqyah yang dilakukan terapis. Setelah melakukan hal tersebut maka pasien diberikan terapi berikutnya yaitu sambil memukul-mukul punggung daripada pasien yang bersangkutan dengan kedua tangannya sambil mengucap kalimat “Ukhruj ya ‘Aduwallah” hal tersebut dilakukan terapis sebanyak tiga kali pukulan. 5. Kemudian pasien di berikan terapi yang lain berupa beckham tekhnik penyedotan pengeluaran darah kotor yang berfungsi untuk melenturkan syaraf-syaraf yang tegang, melancarkan peredaran darah dan menetralisir zat-zat yang dibutuhkan dalam darah, seperti kolesterol dsb. Untuk terapi dilakukan pada ruangan lain bekham adalah terapi yang terakhir sebelum pasien diberikan obat 6. Kemudian terakhir terapis memberikan satu resep atau obat yang digunakan dalam obat tersebut adalah madu dan herba serta habbatusawda yang fungsinya sebagai membantu fungsi metabolisme tubuh dari pasien yang bersangkutan.

4.2 Identitas Responden Penelitian

Dalam memilih dan menetapkan pasien yang akan dijadikan sebagai responden peneliti dibantu oleh wakil ketua umum Bengkel Rohani bapak Oke. Berdasarkan yang telah penulis tetapkan sebelumnya, terpilih tiga responden yang dapat mewakili pasien yang berada di Bengkel Rohani terutama pasien yang termasuk kesurupan, jenis kelamin dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Usia responden berkisar antara 20 – 30 tahun. Dalam wawancara tersebut status dari pasien yang diwawancarai adalah dua orang perempuan yang belum menikah dan satu orang laki-laki yang sudah menikah dan belum lama dia menikah saat diwawancara. Nama dari responden sengaja penulis ganti dengan nama samaran untuk menjaga kerahasiaannya serta untuk menjaga kode etik. Komposisi responden atau pasien adalah berdasarkan seperti yang ada dalam Tabel 4.1. Pada dasarnya penulis tidak mendapatkan kesulitan saat meminta ketiga pasien yang berada di Bengkel Ruhani untuk kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini. Tetapi pada awalnya ada salah satu pasien yang menutup diri saat proses wawancara berlangsung, dengan memberikan pengertian pentingnya penelitian ini akhirnya pasien tersebut bersedia dan sangat kooperatif saat proses wawancara berlangsung. Adapun wawancara tersebut penulis lakukan pada dua tempat, yang pertama di lakukan di mushola tempat untuk melakukan sholat bersama para karyawan dan yang kedua adalah di tempat Bengkel Rohani Jakarta. Tempat untuk wawancara ditentukan oleh penulis dengan persetujuan responden. Tabel 4.1 Identitas Subyek Penelitian No Subjek Nama Usia thn Pendidikan Status Perkawinan Pekerjaan 1 Dina 26 S1 Belum Menikah Pendidik 2 Mitha 27 SMEA Belum Menikah Administrasi Lembaga swasta 3 Bayu 24 S1 Manajemen Sudah Menikah Wiraswata