Gambaran Terapi Ruqyah Terapi ruqyah dalam konteks individu yang mengalami kesurupan

“Pertama kali saya mengenal pengobatan dengan metode ruqyah yaitu melalui radio Dakta Bekasi, ketika itu radio tersebut sedang membahas tentang gangguan jin yang dipandu oleh ustadz muda yang bernama ustadz Abu Aqila. Tema tersebut sesuai dengan masalah yang sedang saya hadapi saat itu.” Menurut Dina setelah melakukan metode terapi ruqyah yang dilakukan Abu Aqila selama kurang lebih sepuluh kali terapi ruqyah tersebut dapat memberikan satu ketenangan dalam jiwanya, berbeda ketika Dina berobat dengan cara yang lain yang pernah ia jalani apalagi ke dukun yang tidak ada kejelasan dan hanya dikasih mantera-mantera tapi gangguan yang dirasa masih ada dan bahkan menjadi lebih dahsyat sehingga terapi tersebut bukan menjadi solusi untuk penyembuhan. “Kenapa saya memilih ruqyah sebagai metode terapi terhadap masalah yang sedang saya hadapi saat itu, karena pada awalnya saya senang dengan penjelasan dari ustazd Abu tentang proses pengobatan melalui metode ruqyah ini. Alhamdulillah ustadz Abu langsung yang memberikan terapi ruqyah pada saya. Kurang lebih saya menjalani terapi ruqyah sebanyak sepuluh kali dan saya sudah mengalami manfaat dari ruqyah tersebut. Dibandingkan ketika sebelumnya saya berobat ke beberapa kiyai, hampir semua kiyai mendiaknosa saya mempunyai khodam dan ketika mengikuti proses pengobatan bukannya saya sembuh tetapi saya merasakan gangguan tersebut semakin dasyat. Allahmdulillah ketika saya menjalani proses terapi ruqyah saya merasakan ketenangan dan kebebasan dari khodamnya.” Dengan rasa yakin yang mendalam terhadap metode pengobatan yang diberikan oleh Bengkel Rohani akhirnya Dina dapat merasakan efek positif terhadap terapi yang dijalaninnya. Gangguan-gangguan yang selama ini dirasakannya berangsur-angsur hilang. Selain bermodalkan keyakinan yang kuat atas metode ruqyah yang sedang dijalaninya untuk menyembuhkan gangguan-ganggauan mahluk halus yang dirasakannya selama ini, Dina dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunah, seperti puasa senin-kamis, puasa Nabi Daud dan sebagainya. “ Saat ini gangguan yang dulu saya alami sudah jarang sekali saya alami kembali, tetapi terkadang masih saya alami ketika saya sedang mengerjakan sholat. Rasa sakit yang saya alami dulu sudah hilang mungkin rasa sakit itu dinetralisir oleh puasa Daud yang saya jalani. Karena dengan keyakinan yang tinggi akan terapi ini perubahan dan kesembuhan yang saya harapkan tercapai. Selain menjalani ruqyah, di Bengel Ruhani ini saya juga belajar tentang SSQ Spiritual Science Quetiont manfaat yang saya rasakan sekarang ini saya dapat menguasai terapi ruqyah untuk diri sendiri.” Menurutnya bahwa terapi di Bengkel Rohani adalah hal yang baru dan yakin kepada Allah bahwa secara Islami atau secara syariat dapat menumbuhkan rasa akan kebesaran Allah. Dina mengakui bahwa dengan usaha penyembuhan yang sudah ia lakukan sebelumnya adalah sia-sia saja karena pada saat itu ia berkeyakinan dan terus bergantung pada sesuatu selain Allah, meski dengan dzikir tapi tidak ada aturan jelas dan kurang dipahami maksud dan artinya. Setelah berobat ke bengkel rohani, kini didalam diri Dina timbul keberanian dan tidak sungkan untuk bersosialisasi kembali dengan teman. “Dalam melakukan sesuatu saya dapat memohon perlidungan sesuatu. Lurus dan bersihnya Aqidah Mentalitas yang berani, tindakan menanggulangi benar dan hal-hal yang sifat klenik, masalah aqidah ketika masih gangguan. Jadi gini, setiap saya berobat saya dikasih amalan dan saya masih dapat membawa jimat karena saya percaya dengan jimat-jimat tersebut ya udah kemanapun saya bawa jimat itu dan masih ketergantungan dan percaya dan ketergantungan tasbih dan kain. Jadi gini, kalau saya gak bisa tidur, kalau gak bisa tidur dzikir jadi saya punya tasbih dan kain khusus akhirnya saya punya ketergantungan pada benda tersebut kalau gak ada tasbih dan kain tersebut saya gak bisa tidur, dan dari kiyai sebenarnya masih banyak ngasih benda. Setelah ke Bengkel Rohani saya jadi makin mantap dan lebih yakin kepada Allah bahwa apapun yang Allah kasih yang Allah beri mulai hari ini itu adalah hal terbaik buat saya. Keberanian mentalitas berani itu sebelumnya saya takut dan tidak berani disitu kadang waktu itu saya ada perlawanan sedikit, jadi biasanya dulu saya kemana-mana bawa teman, dan setelah di terapi ruqyah sekarang keman-mana jadi berani.

c. Empat Unsur Dalam Ruqyah

Dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari dengan kondisi apapun Dina berusaha selalu memohon perlindungan pada Allah, kondisi tersebutlah yang membawa Dina pada suatu ketenangan, kenyamanan serta percaya diri dalam menjalani hidup. “ Ketika saya melakukan sesuatu saat ini saya selalu minta perlindungan kepada sang Maha Pelindung yaitu Allah SWT. Memohon perlindungan dan pasrah kepada Allah saya lakukan ketika pada kondisi apapun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sikap demikian Alhamdulillah saya merasakan ketenangan, kenyamanan dan percaya diri. Ketakutan yang selama ini saya alami sedikit demi sedikit hilang dan kondisi tersebut tentunya yang saya harapkan selama ini.” Saat yang paling penting dirasakan bagi Dina adalah saat Dina mengalami adanya sesuatu yang berbeda, ia segera ingat pada yang menciptakan-Nya atas segala yang ia rasakan. Menurutnya, kegoncangan jiwa akan terjadi pada siapapun, dimanapun dan kapanpun. Dan saat seperti itulah yang tepat bagi Dina untuk segera semaksimal mungkin memohon perlindungan dan kekuatan kepada Allah SWT. “Kalau saya dilanda kegoncangan jiwa dan mengalami keanehan pada diri saya, saya selalu mohon perlindungan dan hal itu merupakan hal yang sangat penting sekali bagi saya. Jadi ee….ee…..jujur saja setelah saya melakukan itu permohonan dan terjadi gitu menurut saya sangat penting karena lebih baik. Permohonan pembacaan melalui ruqyah yang dibacakan baik oleh saya dan oleh yang memberikan terapi adalah sangat memberikan agak sedikit tenang dan sebenarnya yaitu cara saya yang bagaimana dapat mengelola hati dengan baik cara yang baik”. Pada dasarnya setiap penyakit ada obatnya, dan setiap obat sudah ada petunjuk yang diberikan baik oleh para ahli maupun dari yang lainnya. Menurut Dina jika memang ada satu gangguan atau penyakit yang diderita maka hendaknya selain berusaha untuk meminta dan memohon kesembuhan agar dijauhkan dari gangguan atau penyakit, juga dengan cara berobat kepada yang ahli. Pada umumnya, banyak manusia yang kurang memperhatikan tentang keadaan dirinya baik sakit yang bersifat medis atau non medis. Setelah berusaha semaksimal mungkin maka manusia juga harus bertawakal. Dan tawakal yang dilakukan Dina selama pengobatan, ia memohon kesembuhan dari yang Maha Pemberi kesembuhan pada waktu- waktu tertentu dan waktu yang mustajab. “Ketika saya memohon untuk diberikan kesembuhan dari sang Maha Penyembuh lebih enak sih....biasanya saya setiap hari dan lebih-lebih pada waktu-waktu yang mustajab dan lebih diterima”. Pada dasarnya, semua usaha yang dilakukan dan berlandaskan syariat atau berdasarkan al-Quran dan sunnah akan lebih terasa dan lebih aman apalagi bila ditinjau langsung dari pengaruh itu sendiri. Hal tersebut seperti yang