Identitas Responden Penelitian Terapi ruqyah dalam konteks individu yang mengalami kesurupan

menjaga kode etik. Komposisi responden atau pasien adalah berdasarkan seperti yang ada dalam Tabel 4.1. Pada dasarnya penulis tidak mendapatkan kesulitan saat meminta ketiga pasien yang berada di Bengkel Ruhani untuk kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini. Tetapi pada awalnya ada salah satu pasien yang menutup diri saat proses wawancara berlangsung, dengan memberikan pengertian pentingnya penelitian ini akhirnya pasien tersebut bersedia dan sangat kooperatif saat proses wawancara berlangsung. Adapun wawancara tersebut penulis lakukan pada dua tempat, yang pertama di lakukan di mushola tempat untuk melakukan sholat bersama para karyawan dan yang kedua adalah di tempat Bengkel Rohani Jakarta. Tempat untuk wawancara ditentukan oleh penulis dengan persetujuan responden. Tabel 4.1 Identitas Subyek Penelitian No Subjek Nama Usia thn Pendidikan Status Perkawinan Pekerjaan 1 Dina 26 S1 Belum Menikah Pendidik 2 Mitha 27 SMEA Belum Menikah Administrasi Lembaga swasta 3 Bayu 24 S1 Manajemen Sudah Menikah Wiraswata Selain faktor usia yang sudah termasuk dewasa, jika dilihat dari tabel diatas latar belakang subjek minimal SLTA atau sederajat. Perbandingan responden dalam penelitian ini antara SLTA dan Strata 1 S1 adalah 1:2. Sebagai seorang sarjana dapat memberikan pertimbangan yang lain dari penelitian ini. Syarat yang paling penting untuk memenuhi kriteria validitas responden adalah latar belakang subyek membuktikan sejauh mana kualitas dan validitas dari hasil wawancara responden tersebut. Dalam menetapkan pemilihan responden, penulis mempertimbangkan syarat pendidikan sebagai salah satu syarat paling penting guna menilai kelayakan dari kesesuian kasus yang ada pada individu untuk mendukung hasil dari penelitian ini.

4.3 Analisa Individual Subyek

4.3.1 Responden 1 Dina a. Gambaran Umum

Dina adalah anak ke empat dari enam bersaudara, berasal dari kota Jakarta. Dina merupakan karyawan Bengkel Ruhani Jakarta, sebelumnya Dina berprofesi sebagai pengajar dan pembimbing Taman Kanak-kanak, serta pengajar privat di beberapa tempat di Jakarta. Dina mempunyai bentuk muka oval, berkulit hitam manis, dan memiliki postur tubuh yang sedang, agak langsing dengan tinggi badan kira-kira 165 cm dan berat kira-kira 50 Kg. Wawancara ini dilaksanakan di kantor tempat responden bekerja, tepatnya di tempat sholat karyawan di kantor tersebut yang berlokasi di kabupaten Tangerang. Saat wawancara, responden agak pendiam namun dengan bertutur sopan dan suara yang agak pelan responden tampak sedikit tegang. Pada saat wawancara, responden memakai kerudung berwarna abu-abu, baju berwarna cerah, bercorak bunga-bunga kecil dan memakai sepatu yang bertali. Gangguan yang dihadapi peneliti dalam proses wawancara tersebut adalah kehadiran dari karyawan lain untuk melakukan ibadah baik sunnah maupun wajib dikantornya namun hal tersebut dapat diatasi peneliti sehingga wawancara dapat berjalan dengan lancar. Dari keterangan yang disampaikan oleh Dina dia sudah terganggu kesurupan tersebut sudah cukup lama lebih dari tujuh tahun namun bingung untuk mencari terapi dan tempat yang cocok untuk menyembuhkannya, hal yang paling mengganggu adalah dia sering merasa cemas yang berlebihan, ketakutan dan putus asa dalam menghadapi kehidupan ini.

b. Gambaran Terapi Ruqyah

Dina pertama kali mengenal terapi ruqyah di Bengkel Rohani dari salah satu siaran radio yang berada di daerah Bekasi radio Dakta, menurutnya terapi ruqyah di bengkel rohani dapat mengobati gangguan Jin.