tempat sholat karyawan di kantor tersebut yang berlokasi di kabupaten Tangerang.
Saat wawancara, responden agak pendiam namun dengan bertutur sopan dan suara yang agak pelan responden tampak sedikit tegang. Pada saat
wawancara, responden memakai kerudung berwarna abu-abu, baju berwarna cerah, bercorak bunga-bunga kecil dan memakai sepatu yang
bertali. Gangguan yang dihadapi peneliti dalam proses wawancara tersebut adalah kehadiran dari karyawan lain untuk melakukan ibadah baik sunnah
maupun wajib dikantornya namun hal tersebut dapat diatasi peneliti sehingga wawancara dapat berjalan dengan lancar.
Dari keterangan yang disampaikan oleh Dina dia sudah terganggu kesurupan tersebut sudah cukup lama lebih dari tujuh tahun namun bingung untuk
mencari terapi dan tempat yang cocok untuk menyembuhkannya, hal yang paling mengganggu adalah dia sering merasa cemas yang berlebihan,
ketakutan dan putus asa dalam menghadapi kehidupan ini.
b. Gambaran Terapi Ruqyah
Dina pertama kali mengenal terapi ruqyah di Bengkel Rohani dari salah satu siaran radio yang berada di daerah Bekasi radio Dakta, menurutnya terapi
ruqyah di bengkel rohani dapat mengobati gangguan Jin.
“Pertama kali saya mengenal pengobatan dengan metode ruqyah yaitu melalui radio Dakta Bekasi, ketika itu radio tersebut sedang
membahas tentang gangguan jin yang dipandu oleh ustadz muda yang bernama ustadz Abu Aqila. Tema tersebut sesuai dengan masalah
yang sedang saya hadapi saat itu.”
Menurut Dina setelah melakukan metode terapi ruqyah yang dilakukan Abu Aqila selama kurang lebih sepuluh kali terapi ruqyah tersebut dapat
memberikan satu ketenangan dalam jiwanya, berbeda ketika Dina berobat dengan cara yang lain yang pernah ia jalani apalagi ke dukun yang tidak ada
kejelasan dan hanya dikasih mantera-mantera tapi gangguan yang dirasa masih ada dan bahkan menjadi lebih dahsyat sehingga terapi tersebut bukan
menjadi solusi untuk penyembuhan.
“Kenapa saya memilih ruqyah sebagai metode terapi terhadap masalah yang sedang saya hadapi saat itu, karena pada awalnya saya senang
dengan penjelasan dari ustazd Abu tentang proses pengobatan melalui metode ruqyah ini. Alhamdulillah ustadz Abu langsung yang
memberikan terapi ruqyah pada saya. Kurang lebih saya menjalani terapi ruqyah sebanyak sepuluh kali dan saya sudah mengalami
manfaat dari ruqyah tersebut. Dibandingkan ketika sebelumnya saya berobat ke beberapa kiyai, hampir semua kiyai mendiaknosa saya
mempunyai khodam dan ketika mengikuti proses pengobatan bukannya saya sembuh tetapi saya merasakan gangguan tersebut
semakin dasyat. Allahmdulillah ketika saya menjalani proses terapi ruqyah saya merasakan ketenangan dan kebebasan dari khodamnya.”
Dengan rasa yakin yang mendalam terhadap metode pengobatan yang diberikan oleh Bengkel Rohani akhirnya Dina dapat merasakan efek positif
terhadap terapi yang dijalaninnya. Gangguan-gangguan yang selama ini dirasakannya berangsur-angsur hilang. Selain bermodalkan keyakinan yang