Prinsip Pelaksanan PAM-DKB Pembiayaan PAM-DKB

c. Bantuan Belanja Operasional dan Pemeliharan BOP yang dilaksanakan oleh komite Propinsi untuk keperluan. d. Sebagai dana bantuan BOP Camat digunakan untuk biaya operasional PKK Kecamatan, sedangkan sebagian BOP kepala desa digunakan untuk baaya operasional PKK desa dan biaya operasional LPMD menganai kegiatan PAM- DKB. 3. Mekanisme Penyaluran a. Biaya pelaksanan kegiatan PAM-DKB disalurkan langsung kepada Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta penerima dana lainya setelah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur. b. Penyaluran dana bantuan kegiatan dan BOP disalurkan langsung ke rekening penerima dana melalui Bank Jatim. 4. Pengolahan Dana a. Pengelolaan dana BOP PAM-DKB adalah Komite PAM-DKB Propinsi Jawa Timur. b. Pengelolaan dana bantuan kegiatan PAM-DKB adalah KabupatenKota, Kecamatan, Desakelurahan dan LPMD atau lembaga lainnya yang menerima bantuan. c. Pengelolan dana bantuan kegiatan dan BOP PAM-DKB kepada lembaga penerima dana dilakukan secara swakelola dan dilaksanakan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Penggunaan dana bantuan kegiatan PAM-DKB dilaksanakan berdasarkan Rencana Anggaran Belanja RAB yang telah disesuaikan oleh ketua komite dengan koordinasi kepala Bappeprop Jawa Timur dan diketahui oleh Gubernur Jawa Timur. 5. Dana Pendamping Cost Sharing Agar penegganan kemiskinan di Jawa Timur dapat dilaksanakan secara berdaya guna, maka pemerintah KabupatenKota wajib menyerahkan dana pendamping Cost Sharing dalam APBD Kabupaten tahun 2006 minimal 50 persen dari alokasi dana PAM-DKB Propinsi yang diterima kabupaten.

2.1.2.6 Organisasi Pelaksana

1. Ditingkat Propinsi a. PelindungPenasehat adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. b. Pengarah adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur dan dibantu asisten Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur. c. Kordinasi Program Kepala Bappeprop Jatim dibantu oleh Wakil Bappeprop. d. Tim Pendamping Propinsi TPP yaitu komite propinsi yang terdiri dari tenaga ahli dari perguruan tinggi dan LSM yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat. 2. Tingkat Kabupaten a. Pembina PAM-DKB KabupatenKota adalah Bupati atau Walikota. b. Tim kordinasi Kabupaten Kota adalah Sekda sebagai pengaruh, Unsur Bapeda sebagai Ketua, Unsur BapemasPMD sekretaris dan anggota, seorang Staf Bapeda sebagai bendahara keuangan yang ditetapkan oleh Bupati Walikota. c. Tim pendamping Kabupaten adalah organisasi yang di bentuk oleh komite propinsi. 3. Tingkat Kecamatan a. Pembina PAM-DKB Kecamatan adalah Camat. b. Pendamping Kecamatan adalah dibentuk oleh komite propinsi 4. Tingkat DesaKelurahan a. Pembina PAM-DKB DesaKelurahan adalah Kepala DesaLurah. b. LPMDLPMK merupakan unit pelaksana PAM-DKB ditingkat DesaKelurahan. c. Kelompok Keluarga Miskin Pogakin sebagai pelaksana program. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pelaksana PAM-DKB