orang dan lulusan D3 sebanyak 110 orang maka jumlah pekerjaan yang paling banyak pada angkatan lulusan SD yang mayoritas bekerja serabutan atau buruh.
4.1.2 Gambaran Perekonomian Desa Gambiran
Apabila dilihat dari data yang diperoleh penulis mata pencarian penduduk Desa Gambiran sangat bervariasi. Sebagian besar penduduk Desa Gambiran memiliki
mata pencaharian sebagai buruh dengan jumlah 3.107 orang. Ditunjukan pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Gambiran tahun 2006
No. Mata Pencaharian
Jumlah Orang
1. Petani
2.416 2.
Buruh Tani 3.107
3. Pegawai Negeri
109 4.
TNIPolri 43
5. Nelayan
38 6.
Pedagang 183
7. Buruh
781 8.
Pegawai Swasta 126
9. Wirasuasta
672 Jumlah
7.509 Sumber : Profil Desa Gambiran tahun 2006.
Bila dilihat dari tabel 4.3 diatas maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar penduduk Desa Gambiran memilih sektor pertanian, yaitu petani pekerja buruh tani
sebagai mata pencaharian utama. Karena sebagian besar warga Desa Gambiran tidak memiliki sawah. Pada hal luas lahan yang dipergunakan untuk pertanian lebih besar,
tetapi Desa Gambiran tanah yang dipergunakan tersebut bukan milik warga Desa
Gambiran sendiri melainkan pemiliknya dari desa lain. Maka dari itu warga Desa Gambiran sendiri sedikit yang mempunyai sawah, jadi masyarakat Desa Gambiran
kebanyakan bekerja sebagai buruh tani.
4.2 PAM-DKB Dibidang Padat Karya Desa
Program Aksi Mengatasi dampak Kenaikan BBM dan Kemiskinan PAM- DKB ini adalah program penangulangan kemiskinan yang di peruntukan oleh orang-
orang yang miskin dan mengalami PHK guna untuk mengurangi permasalahan perekonomian masyarakat miskin. Bidang padat karya ini di tetapkan oleh Gubernur
Imam Utomo dan ditetapkan sebagai salah satu bidang dari PAM-DKB yang akan dilaksanakan pada tahun 2006 dan dianggarkan oleh Pemerintah Propinsi Maupun
Pemerintah Daerah Cost Shering. Daerah yang akan di tetapkan sebagai daerah program yang diberikan bantuan ditetapkan menurut ketetapan Pedoman Umum
PAM-DKB dan sudah di usulkan oleh pemerintah daerah masing-masing wilayah. Begitupula Desa Gambiran penduduk miskin sekitar 466 orang yang dimana
mereka kebanyakan warga masyarakat yang bekerja sebagai serabutan atau musiman, Desa Gambiran tersebut dalam program PAM-DKB yang diberikan oleh Pemerintah
Propinsi Jawa Timur dalam menanggulngi masyarakat miskin dan meningkatkan taraf perekonomian mereka.
Di Desa Gambiran dalam proses pelaksanana PAM-DKB diawali dengan sosialisasi yang diberikan oleh pendamping kecamatan dan pihak kecamatan dan
diterusksan dengan forum musyawarah desa FMD yang dimana forum tersebut adalah sebagai suatu proses munculnya usulan dalam program PAM-DKB yang
dimana terlebih dahulu dijelaskan oleh pendamping kecamatan untuk penjelasan Pedum maupun PTO yang sebagai landasan untuk pelaksanan program yang akan
dijalankan. Dalam proses perumusan usulan sampai penetapan usulan program, Pogakin mengusulkan bidang padat karya yang akan dijalankan dalam pelaksanaan
PAM-DKB Desa Gambiran ini.