Ruang lingkup dari bidang padat karya sendiri yang dilaksanakan Di Deesa Gambiran bahwa supaya Pogakin atau Gakin sebagai kelompok sasaran bisa mandiri
dalam pekerjaan dan juga memberi manfaat terhadap mereka yang mendapatkan program tersebut dan juga program tersebut bermanfaat bagi warga masyarakat yang
lain.
4.2.4 Sosialisasi
Sosialisasi merupakan upaya penyebarluasan informasi program kepada pengelola program di berbagai tingkatan, dengan tujuan menjelaskan program,
pembangunan komitmen dan dukungan berbagai pihak serta membahas rencana tindak lanjut. Sosialisasi ini dilaksanakan Di Desa Gambiran sebanyak 3 tahap yang
pertama sosialisasi ke pada aparat desa, kedua sosialisasi kepada LPMD dan Pogakin, ketiga sosialisasi kepada masyarakat. Materi yang diberikan dalam ketentuan PTO
sebagai berikut : a.
Penjelasan pengelolaan PAM-DKB. b.
Penjelasan Draf Pedoman Umum Pedum dan Petunjuk Teknis Operasional PTO.
c. Administrasi pengelolaan program.
Sosialisai yang dilakukan oleh Pendamping Kecamatan dan Pihak Kecamatan di Desa Gambiran tersebut dalam sosialisasi yang dilakukan untuk mendapat
dukungan dari pihak desa maupun warga masyarakat desa tersebut dan juga mendapat respon yang baik untuk dijalankan program tersebut.
4.2.5 Perencanaan 4.2.5.1 Musyawarah Pogakin
Musyawarah pogakin merupakan musyawarah yang diikuti oleh seluruh anggota Pogakin pengangur yang memiliki Kartu Kompensasi BBM KKB hasil
FMDFMK untuk memilih ketua Pogakin yang difasilitasi oleh LPMDLPMK atau lembaga lain bersama kadeslurah dan pendamping kecamatan. Dokumen yang diisi
adalah Form PK-01 daftar hadir musyawarah pogakin yang disahkan oleh ketua LPMDLPMK. Tahap berikutnya Gakin yang hadir membentuk kelompok yang
beranggotakan 10-20 orang Gakin. Kelompok bermusyawarah untuk menentukan pertama: ketua kelompok, kedua: nama kelompok dokumen yang diisi adalah Form
PK-02. Musyawarah berikutnya kelompok Gakin dipimpin oleh ketua kelompok
membuat kesepakatan untuk menentukan jenis Padat Karya apa yang akan diusulkan dengan mengisi Form PK-03. Ketua Pogakin terpilih mengadakan musyawarah
dengan anggotanya untuk menyiapkan usulan rencan kegiatan yang akan diajukan ke LPMDLPMK untuk merumuskan prioritas kebutuhan prasarana yang diperlukan
masyarakat baik dalam penyediaan tenaga kerja, material lokal maupun kesanggupan untuk melaksanakan kegiatan pembanguanan kontruksi prasarana yang diusulkan.
Bila dana berlebih dalam satu DesaKelurahan dimungkinkan melaksanakn lebih dari satu kegiatan, maka LPMDLPMK merekapitulasi usulan para Pogakin sebagaimana
Form PK-04. Dalam perencanan yang ditetapkan dalam PTO PAM-DKB ini musyawarah
desa dilakukan untuk memilih ketua Pogakin, nama kelompok dan usulan PAM-DKB yang akan dilaksanakan Di Desa Gambiran tersebut. Hal tersebut sangatlah harus
karena sudah tercantum dalam PTO sebagai dasar maupun ketetapan yang harus dilakukan.
4.2.5.2 Forum Musyawarah DesaKelurahan
Forum Musayawarah Desa dihadiri oleh Kepala Desa, unsur LPMD atau lembaga lain, Ketua Pogakin, Kepala Dusun, Rukun Warga RW, Rukun Tetangga
RT, tokoh masyarakat dan pendamping kecamatan. Usulan Pogakin harus dilampiri: a.
Sketsa peta desa. b.
Fotogambar yang diusulkan. c.
Menghitung secara sederhana volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan lokal dan non lokal peralatan dan biaya masing-masing jenis prasarana.