Lembaga Evaluasi Proses Perumusan Usulan Program Aksi Mengatasi Dampak

Berikut petikan wawancara penulis dengan Supriadi selaku Pendamping PAM-DKB Kecamatan Gambiran pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2007, jam 08.00- 09.00 WIB; ”Awal dari PAM-DKB dalam forum musyawarah yang dilakukan di Desa Gambiran yang pernah saya lakukan ada tiga forum yang pertama sosialisasi, kedua FMD I, FMD II, yang semua tersebut dihadiri kurang lebih sekitar 20 sampai 50 orang”. Dari paparan bapak Supriadi bahwa yang hadir dalam forum tersebut sekitar 50 orang yang hadir dalam FMD. Dari semua forum yang disebutkan diatas sudah dilaksanakan dan diketahui beberapa hal seperti penjelasan berikutnya pada sub bab 4.3.2 sampei selesai mengenai proses perumusan usulan PAM-DKB tersebut. Berikut wawancara yang dilakukan oleh penulis dalam mempertegas keterlibatan masyarakat dalam PAM-DKB itu siapa saja, kutipan wawancara kepada Kepala Desa Gambiran yaitu Heru Jatmiko, SE. A.Md. pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2007, jam 16.50 WIB; ”Lembaga dalam PAM-DKB ditingkat desa yang dimaksud sosialisasai sampai tahab forum yang dilakukan Di Desa Gambiran ada 3 yang dilaksanakan dalam forum tersebut nara sumber pendamping kecamatan dan kasi PMD kecamatan ”. Petikan wawancara yang dilakukan peneliti oleh Kepala Desa Gambiran mempunyai kesimpulan bahwa lembaga diartikan sebagai tahab dalam proses pembicaraan yang dilakukan oleh Pogakin, warga masyarakat dan banyak lainya. Arinya forum diartikan sebagai lembaga dalam istialah program di PAM-DKB. 4.3.3 Sosialisasi 4.3.3.1 Masyarakat yang terlibat Masyarakat yang terlibat dalam PAM-DKB yang berada Di Desa Gambiran Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi adalah warga masyarakat miskin yang sudah tercatat di BPS Provinsi Jatim sebagai kelompok sasaran dan Tokoh Masyarakat, RTRW, Kepala Dusun, PKK, LPMD beserta Pendamping Kecamatan sebagai pemateri atau arahan dan dari pihak kecamatan. Tetapi yang sudah disebutkan diatas tidak semua hadir, melainkan perwakilan yaitu masyarakat miskin dan warga masyarakat. Keterlibatan masyarakat disini sebagai pekerja maupaun unit pengelola program UPP dan bendahara operasional program BOP dari kerelibatan tersebut sudah jelas tugas masyarakat dalam ikut andil merumuskan usulan program atau PAM-DKB. Masyarakat yang terlibat dalam PAM-DKB yang disebutkan diatas juga di sebutkan oleh Pendamping Kecamatan pada waktu wawancara kepada Bapak Supriadi pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2007, jam 07.40-09.00 WIB; ”Awal dari PAM-DKB dalam sosialisasi ditingkat desa mengundang LPMD, BPD, Kepala Desa, Kepala Dusun, RTRW dan Pogakin bertempat di balai Desa Gambiran, semua itu yang terlibat”. Kutipan wawancara tersebut menandakan bahwa masyarakat yang terlibat dalam PAM-DKB yang sudah disebutkan diatas memang semua yang disebutkan diatas benar tetapi dari observasi di lapangan yang secara penuh terlibat dalam perencanaan sampai pelaksanaan adalah Pogakin dan Unit Pengelola Program. Berikut wawancara yang dilakukan oleh penulis dalam mempertegas keterlibatan masyarakat dalam PAM-DKB itu siapa saja, kutipan wawancara kepada Kepala Desa Gambiran yaitu Heru Jatmiko, SE. A.Md. pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2007, jam 16.50 WIB; ”Yang terlibat dalam PAM-DKB yaitu Pendamping Kecamatan dan pihak kecamatan sediri dan juga LPMD, BPD, RTRW, Unsur perempuan PKK, Wakil Pogakin dan masih banyak lainya, hal tersebut ditulis diberita acara rapat forum musyawarah desa FMD”. Keterangan Kepala Desa Gambiran yang sudah diungkapkan diatas juga sudah memperjelas tetapi berbeda lagi dengan pendapat dari masyarakat miskin atau Pogakin. Berikut petikan wawancara penulis dengan Suwari Ketua Pogakin dari kelompok Padi Kapas pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2007, jam 09.45 WIB;