sangat penting dalam penelitian karena merupakan data utama yang penting, yang diperoleh langsung dari sumbernya.
a. Teknik Observasi
Merupakan teknis pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan di lapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian secara
obyektif jadi peneliti melihat dan mengetahui keadaan daerah penelitian. Observasi yang dilakukan tersebut adalah observasi partisipasi pasif, artinya mengamati situasi
tertentu tanpa melibatkan diri dalam aktifitas tesebut. b.
Teknik Wawancara Metode ini berupa pengajuan pertanyaan–pertanyaan kepada informan untuk
mencari keterangan tambahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam melaksanakan wawancara, peneliti terlebih dahulu melakukan interview
kapada informan secara langsung sebagai pedoman dan mempermudah wawancara dan agar pertanyaan yang dilakukan dapat lebih tepat untuk memperoleh jawaban atas
masalah yang diteliti. 2. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya yaitu data yang telah terbentuk dalam dokumen-dokumen yang diperoleh
dari instansi terkait dan dari sumber-sumber lain yang menunjang penelitian ini. c.
Studi Kepustakan Mempelajari literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian sesuai dengan
konsep yang ada agar penelitian berjalan dengan konteksnya. Konsep yang dipakai oleh peneliti adalah konsep dari kutipan buku Inayatullah yaitu pre-program
evaluation. d.
Dokumentasi Peneliti melakukan studi dokumentasi terhadap dokumen tertentu yang
berkaitan dengan penelitian. Jadi penggunaan pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data-data guna menyusun deskripsi
wilayah penelitian disamping melengkapi analisis data. Dokumentasi ini diperoleh
dari S.K. Gubernur Jatim, S.K. Bupati, S.K. Kepala Desa dan PTO dan juga notula forum.
3.9 Metode Dan Prosedur Analisa Data
Metode analisa merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, terutama bila diinginkan generalisasi atau untuk memperoleh kesimpulan
yang tegas dari hasil penelitian yng dilakukan. Menurut Patton dalam moleong 2002:103 yang dimaksud dengan analisa data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan
data semaksimal mungkin sesuai konsep dan teori-teori yang jelas. Analisis data menurut Miles dan Huberman 1992:20 terdiri dari tiga tahapan model, antara lain :
Gambar 3.1 Skema Model Analisis Interaktif
Sumber : Miles dan Huberman 1992:20.
1. Tahap Reduksi Data
Data-data mentah sebagai hasil wawancara dan observasi dicatat secara cermat serta rinci sehinnga menjadi suatu catatan dilapangan. Data yang diperoleh
dilapangan tersebut dituangkan dalam uraian dan laporan yang jelas dan terperinci. Kesimpulan-kesimpulan
PenarikanVerifikasi Reduksi Data
Pengumpulan Data Penyajian Data
Selanjutnya laporan itu direduksi dan dirangkum dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema dan polanya. Reduksi data adalah pola
yang berlangsung
secara terus-menerus
dengan cara
menajamkan dan
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data.
2. Tahap Penyajian Data
Hasil dari analisa akan disajikan secara deskriptif dan dengan memberikan pemahaman maknawi terhadap fenomena yang terjadi. Deskripsi mempunyai
pengertian menggambarkan fenomena yang terjadi secara lengkap sehingga pembaca tanpa melihat objek mampu memahami objek studi. Pemahaman berarti memberikan
gambaran mengenai alasan-alasan yang melatar belakangi perilaku individu yang saling berinteraksi. Dengan penyajian data secara deskripsi kiranya mampu
memberikan pemahaman yang mendalam terhadap para pembaca. 3.
Tahap Kesimpulan Dan Verifikasi Kesimpulan yang ditarik berdasarkan data-data yang telah diolah sebelumnya
harus dapat menjawab permasalahan yang diangkat. Pada tahap ini, peneliti selalu meneliti uji kebenaran terhadap setiap makna yang muncul dari data. Setiap data yang
menunjang komponen bagan, diklarifikasi kembali baik dengan informan di lapangan baik dengan diskusi dilapangan maupun diskusi dengan pembimbing. Apabila hasil
dari klarifikasi dapat memperkuat kesimpulan atas data, maka pengumpulan data untuk komponen itu dapat dihentikan.
3.10 Tehnik Pemeriksaan Keapsahan Data
Kebsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep kesahian validitas dan kendalan reability menurut versi positifisme dan sesuai
dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri. Meneurut Moleong 2002: 170 kriteria keabsahan data ada empat yaitu: