4. Subyek dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah untuk dimintai
informasi atau dikemas terlebih dahulu. 5.
Subyek yang sebelumnya tergolong asing dengan peneliti. Jumlah informan yang disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi yang
diperlukan, metode yang digunakan dalam penentuan informan mengunakan purposive. Purposive menurut Sugiyono 2005: 96 ”Penentuan informan dengan
pertimbangan tertentu”. Jadi penelitian ini menggunakan metode purposive dengan mempertimbangkan kriteria informan. Sehingga didapatkan kepastian informasi guna
kejelasan dalam informasi itu sendiri. Penentuan informan didasarkan pada pengetahuannya tentang data atau informasi yang diperlukan. Peneliti mencari orang-
orang yang benar-benar tahu tentang data-data informasi yang diperlukan. Jumlah informan dalam penelitian deskriptif data kualitatif yang sudah
ditentukan menurut metode purposive dan kriteria informan maka iniforman yang disebutkan disini adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah:
a. Kepala Desa Gambiran.
2. Pelaksana
a. Pendamping PAM-DKB ditingkat Kecamatan.
b. Ketua unit pelaksana program.
c. BOP atau bendahara PAM-DKB Desa Gambiran.
3. Masyarakat
a. Ketua kelompok keluarga miskin Pogakin.
3.7 Definisi Operasional
Penelitian yang dilakukan perlu adanya pengukuran atas variabel yang dilakukan. Menurut Singarimbun dan Effendi 1995:46 bahwa” Operasional
Variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, artinya opersional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel”. Dengan demikian defenisi operasional ini sangat
membantu dalam sebuah penelitian karena memberikan gambaran mengenai cara- cara pengukuaran atas variabel-variabel yang dilakukan.
Berdasarkan permasalahan dan penjelasan diatas, maka indikator yang digunakan untuk pengukuran dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Lembaga
Adapun item dari indikator lembaga adalah: a.
Forum yang ada dalam proses perumusan PAM-DKB. 2.
Soialisasi Adapun item dari indikator Sosialisai adalah:
a. Siapa yang terlibat dalam PAM-DKB.
b. Pengenalan PAM-DKB kepada aparat desa.
c. Pengenalan PAM-DKB kepada LPMD dan Pogakin.
d. Pengenalan PAM-DKB kepada warga masyarakat.
3. Perencanan
Adapun item dari indikator perencanan adalah: a.
Penentuan kelompok, ketua Pogakin dan usulan PAM-DKB. b.
Penentuan BOP dan unit pengelola program. c.
Perubahan usulan PAM-DKB bidang padat karya dari telfort menjadi paving stone.
d. Menindaklanjuti hasih volume pekerjaan.
4. Penetapan usulan
Adapun item dari indikator penetapan usulan adalah: a.
Bagaimana penetapan usulan bidang padat karya dengan PTO.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data primer Pengumpulan data primer bertujuan untuk menunjukkan data-data yang
berkaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti tanpa perantara. Data primer