Koefisien Determinasi Hasil Analisis dan Pembahasan

110 menunjukkan bahwa nilai residual acak atau random, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi R 2 adalah nol sampai dengan satu. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati satu maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali,2011. Pengujian goodness of fit dari model regresi yang diperoleh dari nilai adjusted R 2 diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.10 Uji Goodness of Fit Koefisien Determinasi a. Predictors: Constant, OWN_CON, IND_COM, AUD_REP, FIRM_RMC b. Dependent Variable: ERM Sumber: Output SPSS 20 Dari tampilan output SPSS 20 terlihat bahwa besarnya nilai koefisien korelasi R sebesar 0,566 menunjukkan bahwa derajat hubungan korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .566 a .320 .297 .039072 111 56,6. Hal ini juga membuktikan bahwa pengungkapan ERM ERM mempunyai hubungan yang kuat 0,51 – 0,75 dengan komisaris independen IND_COM, komite manajemen risiko FIRM_RMC, reputasi auditor AUD_REP dan konsentrasi kepemilikan OWN_CON dengan nilai koefisien korelasi berada antara 0,51 sampai dengan 0,75 0,51 – 0.75, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan kuat antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun besarnya adjusted R 2 diperoleh sebesar 0,297. Hal ini berarti bahwa hanya 29,7, dari variabel dependen yaitu pengungkapan ERM ERM dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen yaitu komisaris independen IND_COM, komite manajemen risiko FIRM_RMC, reputasi auditor AUD_REP dan konsentrasi kepemilikan OWN_CON, sedangkan sisanya sebesar 70,3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi. Hal ini mencerminkan bahwa masih rendah atau lemahnya kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi pengungkapan ERM yaitu ukuran perusahaan, latar belakang dan keahlian dewan komisaris, komite audit, scope bisnis perusahaan.

4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko, Reputasi Auditor dan Konsentrasi Kepemilikan terhadap Pengungkapan Enterprise Risk Management (Dimensi Coso Erm Framework) ( Studi Empiris pada Perusahaan Nonfinancial yang Terdaftar di Bursa Efek In

2 36 163

Pengaruh Corporate Governance dan Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management

1 2 30

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9