Statistik Deskriptif Hasil Analisis dan Pembahasan

95 Tabel 4.2 Lanjutan 26 PT Asia Pacific Fibers Tbk. POLY 27 PT Pool Advista Indonesia Tbk. POOL 28 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA 29 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. RALS 30 PT Bentoel Internasional Investama Tbk. RMBA 31 PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO 32 PT Sierad Produce Tbk. SIPD 33 PT Smart Tbk. SMAR 34 PT Holcim Indonesia Tbk. SMCB 35 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. SMDM 36 PT Semen Gresik Persero Tbk. SMGR 37 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. SOBI 38 PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. SULI 39 PT Mandom Indonesia Tbk. TCID 40 PT United Tractors Tbk. UNTR 41 PT Unilever Indonesia Tbk. UNVR Sumber: Data diolah

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum, dari masing-masing variabel Ghozali, 2011. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata- rata. Variabel yang digunakan meliputi variabel independen yaitu 96 komisaris independen IND_COM, konsentrasi kepemilikan OWN_CON, reputasi auditor AUD_REP dan komite manajemen risiko FIRM_RMC serta variabel dependen yaitu pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. Dari hasil pengujian statistik deskriptif atas keempat variabel independen, satu variabel dependen, melalui data asli, maka diperoleh hasil sesuai dengan tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IND_COM 123 .300 .800 .43432 .116111 OWN_CON 123 .500 .997 .66830 .128540 AUD_REP 123 .000 1.000 .60163 .491566 FIRM_RMC 123 .000 1.000 .21951 .415609 ERM 123 .796 .981 .88385 .046603 Valid N listwise 123 Sumber: Data sekunder diolah Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa variabel independen komisaris independen IND_COM diperoleh dari jumlah komisaris independen dibagi dengan total dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Proporsi komisaris independen memiliki nilai minimum sebesar 0,30 yang diperoleh dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. yang memiliki 3 komisaris independen dari 10 dewan komisaris yang ada dalam perusahaan pada tahun 2009 dan 2010. Sedangkan nilai maksimum 97 sebesar 0,80 diperoleh dari PT Unilever Indonesia, Tbk. dengan 4 komisaris independen dari 5 dewan komisaris yang ada dalam perusahaan pada tahun 2011. Nilai rata-rata IND_COM sebesar 0,43432 atau 43,43 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh Bapepam untuk jumlah komisaris independen yaitu sekurang-kurangnya 30 dari seluruh jumlah anggota komisaris dan nilai standar deviasi IND_COM sendiri adalah sebesar 0,11611. Nilai standar deviasi dibawah nilai rata- rata. Hal ini menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum dengan nilai minimum komisaris independen rendah. Variabel independen konsentrasi kepemilikan OWN_CON menunjukkan nilai minimum sebesar 50 yang diperoleh dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dimana salah satu pemegang saham terbesar yaitu CAB Holdings Limited memiliki 50,05 saham pada tahun 2009 dan 2010. Sedangkan pada tahun 2011 kepemilikan saham meningkat menjadi 50,07. Nilai maksimum sebesar 99,7 diperoleh dari PT Bentoel International Investama, Tbk. dimana salah satu pemegang saham terbesar yaitu British American Tobacco, Ltd. memiliki 99,74 saham perusahaan pada tahun 2009. Nilai rata-rata konsentrasi kepemilikan OWN_CON sebesar 0,66830 atau 66,83 menunjukkan bahwa mayoritas sampel dalam penelitian ini memiliki salah satu pemegang saham terbesar dengan kepemilikan lebih dari 50 sesuai dengan pisah batas dalam penelitian sebelumnya yaitu Desender 2007 98 dan Meisaroh dan Lucyanda 2011. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,1285 atau 12,85 dibawah nilai rata-rata sebesar 66,83. Hal ini menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum dengan nilai minimum konsentrasi kepemilikan rendah. Variabel independen reputasi auditor AUD_REP menggunakan ukuran kantor akuntan publik KAP atau skala auditor dengan menggunakan variabel dummy yaitu nilai satu untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan nilai nol untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Four. Reputasi auditor menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,60163 atau berkisar 60,16. Hal ini menggambarkan bahwa lebih dari 50 sampel dalam penelitian ini telah diaudit oleh KAP Big Four. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,4915 atau 49,15 dibawah nilai rata-rata sebesar 60,13. Hal ini menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum dengan nilai minimum konsentrasi kepemilikan masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan nilai rata-rata. Variabel independen komite manajemen risiko FIRM_RMC diproksikan dengan variabel dummy yaitu nilai satu untuk perusahaan yang memiliki komite manajemen risiko terpisah dari komite audit dan nilai nol untuk perusahaan yang memiliki komite manajemen risiko tergabung dengan komite audit maupun komite lainnya. Nilai rata-rata komite manajemen risiko FIRM_RMC sebesar 0,21951 atau 21,95 menunjukkan bahwa mayoritas sampel dalam penelitian ini memiliki komite manajemen risiko yang masih tergabung dengan komite audit 99 maupun komite lainnya. Dari 123 sampel dalam penelitian ini, 9 sampel diantaranya telah memiliki komite manajemen risiko yang terpisah dari komite audit seperti yang terlihat dalam tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Daftar Perusahaan dengan Komite Manajemen Risiko Terpisah dari Komite Audit EMITEN KODE PT Astra International Tbk. ASII PT Indosat Tbk. ISAT PT Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG PT Jasa Marga Persero Tbk. JSMR PT Kalbe Farma Tbk. KLBF PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO PT Semen Gresik Persero Tbk. SMGR PT United Tractors Tbk. UNTR Sumber: Data diolah Variabel dependen pengungkapan Enterprise Risk Management ERM menggunakan proksi dimensi COSO ERM Framework dengan kriteria 108 pengungkapan sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Desender 2007 dan Meisaroh, Lucyanda 2011. Nilai minimum pengungkapan ERM sebesar 0,796 atau 79,6 yang diperoleh dari tingkat pengungkapan PT Mas Murni Indonesia, Tbk. sedangkan nilai maksimum pengungkapan ERM sebesar 0,981 atau 98,1 yang diperoleh dari tingkat pengungkapan PT Kalbe Farma, Tbk. Nilai rata-rata pengungkapan ERM sebesar 0,88385 atau 88,38. Hal ini mencerminkan bahwa mayoritas sampel dalam penelitian ini telah mengadopsi COSO ERM Framework 100 dan menerapkan manajemen risiko perusahaan serta mengungkapkan secara konsisten dalam laporan tahunannya selama periode 2009 hingga 2011. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,046603 atau berkisar 4,6 jauh di bawah nilai rata-rata sebesar 88,38. Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum dengan nilai minimum pengungkapan ERM sangat rendah bila dibandingkan dengan nilai rata-rata.

2. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko, Reputasi Auditor dan Konsentrasi Kepemilikan terhadap Pengungkapan Enterprise Risk Management (Dimensi Coso Erm Framework) ( Studi Empiris pada Perusahaan Nonfinancial yang Terdaftar di Bursa Efek In

2 36 163

Pengaruh Corporate Governance dan Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management

1 2 30

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9