28 perubahan  situasi  politik,  ekonomi,  sosial  dan  lainnya.  Risiko  juga  dapat
mengakibatkan  kehancuran  organisasi,  karena  itu  risiko  penting  untuk dikelola.  Risiko  juga  diyakini  tidak  dapat  dihindari,  oleh  karena  itu
pemahaman  terhadap  risiko  merupakan  suatu  langkah  untuk  menentukan prioritas  strategi  dan  program  dalam  pencapaian  tujuan  organisasi
Setyarini, 2011.
4. Enterprise Risk Management ERM
Manajemen  risiko  perusahaan  merupakan  suatu  strategi  yang digunakan untuk tetap bertahan dalam lingkungan usaha  yang kompetitif.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi menjadikan ERM sebagai bagian penting perusahaan  dalam  mempertahankan  kinerja  dan  tingkat  profitabilitas
perusahaan.  Kesadaran  yang  tinggi  terhadap  manajemen  risiko  sebagian besar sebagai akibat dari beberapa bencana yang dihadapi perusahaan dan
kegagalan bisnis yang tidak diharapkan Walker, et al., 2009. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan Entreprise Risk Management ERM
untuk mengurangi dan menangani setiap risiko perusahaan yang mungkin muncul. Elemen yang mendasari ERM, antara lain:
  Komitmen Chief Executive Officer CEO   Kebijaksanaan risiko dan misi perusahaan
  Laporan unit bisnis dan jajaran eksekutif   Pengembangan kerangka kerja framework risiko
  Pengembangan bahasa risiko yang umum   Teknik untuk mengidentifikasi risiko
29   Perangkat untuk memperkirakan risiko
  Perangkat untuk melaporkan dan memonitor risiko   Keterkaitan  risiko  pada  pihak-pihak  yang  sesuai  dan  bertanggung
jawab   Keterkaitan risiko dengan fungsi keuangan dan pendanaan
  Identifikasi  risiko  dan  perkiraan  risiko  ke  strategi  perusahaan  yang terintegrasi
Penerapan  manajemen  risiko  juga  bertujuan  untuk  mengidentifikasi risiko perusahaan pada setiap kegiatan, serta mengukur dan mengatasinya
pada level toleransi tertentu Meisaroh dan Lucyanda, 2011. Oleh karena itu,  struktur  manajemen  risiko  yang  tepat  dapat  membantu  dalam
mengelola  risiko  bisnis  secara  lebih  efektif  dan  mengungkapkan  hasil manajemen  risiko  kepada  stakeholders  organisasi  Subramaniam  et  al.,
2009 dalam Setyarini, 2011. Menurut  KNKG  2011,  manajemen  risiko  adalah  bagian  terpadu
dari  proses  organisasi,  maka  proses  manajemen  risiko  merupakan  bagian yang tak terpisahkan dari manajemen umumnya dan harus masuk menjadi
bagian dari budaya organisasi, praktik terbaik organisasi, dan proses bisnis organisasi.  Dalam  Pedoman  Manajemen  Risiko  KNKG,  2011,  proses
manajemen risiko meliputi lima kegiatan, yaitu komunikasi dan konsultasi, menentukan  konteks,  asesmen  risiko,  perlakuan  risiko  serta  monitoring
dan  review,  sebagaimana  ditunjukkan  pada  gambar  2.1  pada  halaman berikutnya:
30
Gambar 2.1 Operasionalisasi kerangka kerja dan proses manajemen risiko
Sumber: diadopsi dari Broadleaf Capital International Pty, Ltd. 2008 Menurut  KNKG  2011,  tidak  terdapat  model  atau  panduan  baku
dalam  penyusunan  infrastruktur  pengelolaan  manajemen  risiko.  Hal  yang terpenting  adalah  kejelasan  akuntabilitas  dan  tanggung  jawab  untuk
mendorong  pelaksanaan  manajemen  risiko.  Setiap  organisasi  harus menyusun  infrastruktur  organisasi  manajemen  risiko  sesuai  dengan
kebutuhan  dan  jenis-jenis  risiko  yang  dihadapi.  Model  ini  adalah  contoh
31 infrastruktur  manajemen  risiko  yang  lebih  tepat  diaplikasikan  pada
organisasi yang cukup besar, dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2 Infrastruktur Manajemen Risiko
Sumber: Pedoman Manajemen Risiko diadopsi dari berbagai sumber oleh KNKG, 2011
5. ERM Framework