Konsentrasi Kepemilikan dengan Pengungkapan ERM Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko, Reputasi Auditor

60 ERM Chen et al., 2009. Dengan demikian, hipotesis yang dapat dikemukakan adalah: Ha 3 : Reputasi Auditor memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Pengungkapan E nterprise Risk Management ERM.

4. Konsentrasi Kepemilikan dengan Pengungkapan ERM

Hasil penelitian Demsetz dan Lehn 1985 menemukan adanya pengaruh antara risiko bisnis dan konsentrasi kepemilikan. Semakin besar tingkat konsentrasi kepemilikan maka semakin kuat tuntutan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin dihadapi seperti risiko keuangan, operasional, reputasi, peraturan, dan informasi. Shleifer dan Vishny 1986 menyatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kualitas manajemen risiko adalah memastikan adanya minimal satu pemegang saham besar dalam perusahaan. Penelitian Desender 2007 menemukan bahwa pada perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi, pemegang saham mayoritas memiliki preferensi yang kuat untuk mengendalikan manajemen, mengurangi biaya agensi dan meningkatkan peran pengawasan pada perusahaan tempat mereka berinvestasi. Oleh karena itu, hipotesis yang dapat dikemukakan adalah: Ha 4 : Konsentrasi Kepemilikan memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. 61

5. Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko, Reputasi Auditor

dan Konsentrasi Kepemilikan dengan Pengungkapan ERM. Hasil penelitian Nuryaman 2008 menunjukkan bahwa komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, tetapi konsentrasi kepemilikan, ukuran perusahaan dan kualitas audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Penelitian Meisaroh dan Lucyanda 2011 menunjukkan bahwa dewan komisaris independen dan ukuran dewan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ERM, tetapi keberadaan RMC, reputasi auditor dan konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap pengungkapan ERM. Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Venny Fathimiyah, dkk. 2012 yang menemukan bahwa kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing dan kepemilikan publik memiliki pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap risk management disclosure. Untuk itu, hipotesis yang akan dikemukakan adalah: Ha 5 : Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko, Reputasi Auditor dan Konsentrasi Kepemilikan memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya dan berhubungan dengan pengaruh mekanisme internal governance seperti komisaris independen, komite manajemen risiko, reputasi auditor, dan konsentrasi 62 kepemilikan terhadap pengungkapan ERM. Kleffner et al. 2003 menemukan bahwa adanya Chief Risk Officer, jumlah dewan direksi, dan kepatuhan atas pedoman yang dikeluarkan Bursa Efek merupakan kunci sukses penerapan ERM. Hasil penelitian Beasley et al. 2005 dan Desender 2007 menunjukkan bahwa keberadaan Chief Risk Officer, komisaris independen, tipe auditor, dan ukuran perusahaan berpengaruh pada tingkat pengungkapan ERM. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa dewan direksi merupakan pihak yang berperan penting dalam penerapan ERM Lam, 2001 dan Walker et al., 2002. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian – penelitian sebelumnya, yang peneliti jadikan landasan dasar pengujian hipotesis dalam penelitian ini diantaranya penelitian yang telah dilakukan oleh: 1. Kurt A. Desender 2007 Penelitian mengenai kualitas ERM, karakteristik dewan dengan proksi independensi dewan, pemisahan jabatan CEO dan komisaris, Cost Agency: free float dan leverage, ukuran perusahaan, beta risk of nvestors dan tipe KAP pada 75 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Spanyol membuktikan bahwa independensi dewan tidak berhubungan dengan kualitas ERM. Pemisahan CEO dengan dewan komisaris dan kombinasi antara independensi dewan dengan pemisahan CEO dan dewan komisaris berhubungan signifikan terhadap kualitas ERM. 2. Subrabamaniam et al. 2009 63 Penelitian yang dilakukan terhadap 200 perusahaan teratas yang terdaftar dalam Australia Stock Exchange ASX. Penelitian ini menguji hubungan antara karakteristik dewan dan karakteristik perusahaan terhadap keberadaan RMC di sebuah perusahaan. Penelitian ini juga untuk mengetahui tipe RMC, apakah RMC tergabung dengan komite audit atau terpisah dari komite audit dan berdiri sendiri SRMC. Karakteristik dewan dalam penelitian ini terdiri dari proporsi komisaris independen, CEO Duality, dan ukuran dewan. Sedangkan karakteristik perusahaan terdiri dari tipe auditor eksternal, tipe industri, kompleksitas, risiko pelaporan keuangan, dan leverage. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa: 1 CEO independen dan ukuran dewan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberadaan RMC, 2 CEO independen dan ukuran dewan berhubungan positif dengan keberadaan SRMC 3 kompleksitas berhubungan negatif dengan keberadaan SRMC. 3. Yatim 2009 Penelitian mengenai hubungan antara pembentukan RMC dan struktur dewan. Penelitian ini menggunakan sampel 690 perusahaan yang listing pada Bursa Malaysia pada tahun 2003. Variabel independen yang digunakan yaitu proporsi komisaris independen, CEO independen, keahlian dewan, dan kerajinan dewan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 proporsi komisaris independen dan CEO independen berhubungan positif dengan pembentukan RMC yang berdiri sendiri terpisah dari komite audit, 2 Perusahaan dengan keahlian dan 64 kerajinan dewan yang tinggi juga berpengaruh positif terhadap pembentukan RMC. 4. Andarini dan Januarti 2010 Penelitian ini menguji hubungan karakteristik dewan komisaris proporsi komisaris independen dan ukuran dewan dan karakteristik perusahaan reputasi auditor, kompleksitas, risiko pelaporan keuangan, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan RMC. Penelitian ini menggunakan sampel 248 perusahaan nonfinansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya ukuran perusahaan secara signifikan berhubungan positif dengan keberadaan RMC dan SRMC. 5. Nurika Restuningdiah 2011 Penelitian mengenai Risk Management Committee oleh Restuningdiah 2011 yang merupakan pengembangan dari penelitian Davidson, et al., 2005 menunjukkan bahwa mekanisme internal governance yang diproksi dengan dewan komisaris independen, komite audit, fungsi audit internal, dan risk management committee tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini mengindikasikan bahwa mekanisme internal governance yang diharapkan dapat mengatasi masalah terkait dengan manajemen laba income smoothing belum merupakan jaminan sepenuhnya bagi perusahaan saat ini dalam memaksimalkan fungsi pengawasan. 6. Meisaroh dan Lucyanda 2011 65 Penelitian mengenai pengaruh Corporate Governance dan Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management berdasarkan dimensi COSO ERM Framework. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan RMC, reputasi auditor, dan konsentrasi kepemilikan dengan pengungkapan ERM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen dan ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh pada pengungkapan ERM. Sementara itu, keberadaan RMC, reputasi auditor, dan konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap pengungkapan ERM. Adapun beberapa penelitian yang menjadi acuan dan referensi bagi penulis untuk melakukan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu NAMA VARIABEL METODE HASIL Meisaroh dan Lucyanda 2011  Pengungkapan ERM COSO Framework  Proporsi Komisaris Independen  Ukuran Dewan Komisaris  Keberadaan Risk Management Committee  Reputasi Auditor  Konsentrasi Kepemilikan Regresi Linier Berganda  Komsaris independen dan ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh pada pengungkapan ERM  Keberadaan RMC, reputasi auditor, dan konsentrasi kepemilikan berpengaruh pada 66 pengungkapan ERM Nurika Restuning diah 2011  Manajemen Laba income smoothing  Mekanisme Internal Governance: Proporsi Dewan Komisaris Independen, Efektivitas Komite Audit jumlah pertemuan, Keberadaan fungsi Internal Audit, Keberadaan RMC terpisah dari komite lainnya Regresi Logistik Semua variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba Andarini dan Januarti 2010  Keberadaan RMC dan tipe RMC Tergabung atau Terpisah dari Komite Adit  Proporsi Komisaris Independen  Ukuran Dewan  Tipe Auditor Eksternal  Tipe Industri  Kompleksitas  Risiko Pelaporan Keuangan  Leverage  Ukuran Perusahaan Regresi Logistik  Hanya ukuran perusahaan yang berhubungan positif dan signifikan terhadap keberadaan RMC maupun SRMC. Yatim 2009  Pembentukan RMC  Proporsi Komisaris Independen  CEO Independen  Keahlian Dewan  Kerajinan Dewan Regresi Logistik  Proporsi komisaris independen dan CEO independen berhubungan positif dengan pembentukan RMC yang berdiri sendiri terpisah dari komite audit.  Perusahaan dengan keahlian dan kerajinan dewan yang tinggi juga 67 berpengaruh positif terhadap pembentukan RMC. Subramani am et al. 2009  Keberadaan RMC dan tipe RMC Tergabung atau Terpisah dari Komite Adit  Proporsi Komisaris Independen  CEO Duality  Ukuran Dewan  Tipe Auditor Eksternal  Tipe Industri  Kompleksitas  Risiko Pelaporan Keuangan  Leverage Regresi Logistik  CEO independen dan ukuran dewan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberadaan RMC.  CEO independen dan ukuran dewan berhubungan positif dengan keberadaan SRMC dan kompleksitas berhubungan negatif dengan keberadaan SRMC. Kurt A. Desender 2007  Kualitas ERM  Karakteristik Dewan: Independensi, pemisahan jabatan CEO dan Komisaris  Cost Agency: free float dan leverage  Ukuran Perusahaan  Beta risk of investors  Tipe KAP Ordinary Least Squares  Independensi dewan tidak berhubungan dengan Kualitas ERM  Pemisahan CEO dengan dewan komisaris dan kombinasi antara independensi dewan dengan pemisahan CEO dan dewan komisaris berhubungan signifikan terhadap 68 kualitas ERM

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian sebelumnya mengenai gambaran menyeluruh yang merupakan kerangka konseptual mengenai pengaruh komisaris independen, komite manajemen risiko, reputasi auditor dan konsentrasi kepemilikan terhadap pengungkapan ERM, maka penulis menuangkan kerangka pemikirannya dalam bentuk skema kerangka pemikiran yang dapat dilihat pada gambar 2.4 di halaman berikutnya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Ukuran Dewan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Financial Distress(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

5 35 132

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko, Reputasi Auditor dan Konsentrasi Kepemilikan terhadap Pengungkapan Enterprise Risk Management (Dimensi Coso Erm Framework) ( Studi Empiris pada Perusahaan Nonfinancial yang Terdaftar di Bursa Efek In

2 36 163

Pengaruh Corporate Governance dan Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management

1 2 30

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9