BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional.
3.2 Tempat dan Waktu
Tempat : RSUP H. Adam Malik Medan
Waktu : Bulan Maret - Mei 2014
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 yang memeriksa HbA1C dengan rentang usia 40-74 tahun di RSUP H. Adam Malik Medan.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian diperoleh dari populasi penderita DM tipe 2 di RSUP H. Adam Malik Medan yang memeriksa kadar HbA1C, dengan lama menderita minimal
1 tahun, rentang usia penderita antara 40-74 tahun dan hasil pemeriksaan HbA1C sedang dan buruk. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling. Pasien DM tipe 2
yang datang ke poliklinik penyakit dalam RSUP H. Adam Malik dan memeriksa HbA1C diminta persetujuan tertulis untuk berpartisipasi dalam penelitian setelah
mendengarkan penjelasan dari peneliti.
3.3.2.1 Besar Sampel
Perhitungan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus :
1,96 �0,5 1 − 0,5 + 1,282 �0,6 1 − 0,6
2
n = 0,18
2
= 1,96 �0,5 0,5 + 1,282 �0,6 0,4
2
0,18
2
= 79,802 Keterangan :
Z α = derajat kepercayaan 95, maka Z = 1,96
Z
β
= Power = 10, maka Z
β
= 1,282 Po = Proporsi penderita DM Tipe 2 yang mengalami penurunan pengecapan
pada penelitian sebelumnya = 62,5 Gondivkar SM dkk, 2009
14
Pα = Proporsi penderita DM Tipe 2 yang mengalami penurunan pengecapan yang diharapkan 70,5
Pα – Po = 70,5 - 62,5 =18 Maka berdasarkan perhitungan rumus, didapat besar sampel minimal
sebanyak 80 orang. Sehingga pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 120 orang, dengan klasifikasi 40 orang HbA1C baik, 40 orang HbA1C sedang dan 40
orang HbA1C buruk. �
∝
�� 1
− �
+
�
�
��
�
1 − �
� 2
n = P
α
- P
2
3.4 Kriteria Pemilihan Sampel Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini, yaitu : 1.
Lama menderita DM tipe 2 minimal 1 tahun 2.
Rentang usia 40 - 74 tahun 3.
Penderita DM tipe 2 dengan hasil pemeriksaan HbA1C baik, HbA1C sedang dan HbA1C buruk
Kriteria Eksklusi
Adapun kriteria eksklusi pada penelitian ini, yaitu: 1.
Alkoholism 2.
Penyirih 3.
Perokok 4.
Terdapat lesi pada lidah 5.
Tonsilektomi 6.
Sedang dan pernah menjalani radioterapi 7.
Sedang menjalani hemodialisa
3.5 Variabel Penelitian
Variabel bebas •
Diabetes Mellitus tipe 2 dengan kadar HbA1C baik, sedang dan
buruk buruk.
Variabel terkendali •
Penderita DM tipe 2 usia 40-74 tahun
• Minimal menderita DM tipe 2
selama 1 tahun •
Larutan uji Variabel tak terkendali
• Faktor diet
• Suku
• Berat badan
• Aktivitas fisik
• Oral higiene
• Penyakit sistemik lain
Variabel tergantung •
Sensitivitas pengecapan terhadap rasa manis, asam, asin, pahit,
dan umami
3.6 Defenisi Operasional
a. Penderita DM tipe 2 adalah orang yang didiagnosa menderita diabetes
mellitus tipe 2 akibat hiperglikemia yang terjadi akibat terjadinya defisiensi insulin dan resistensi insulin.
b. HbA1C buruk adalah penderita yang memiliki hasil pemeriksaan kadar
HbA1C dalam 6,5 140mgdl c.
HbA1C sedang adalah penderita yang memiliki hasil pemeriksaan kadar HbA1C dalam rentang 6,5-8 140mgdl – 183mgdl
d. HbA1C buruk adalah penderita yang memiliki hasil pemeriksaan kadar
HbA1C dalam 8 183mgdl e.
Sensitivitas pengecapan penderita DM tipe 2 adalah tingkat kepekaan lidah penderita DM tipe 2 untuk dapat mendeteksi rasa manis, asam, asin, pahit dan
umami. f.
Penurunan sensitivitas pengecapan adalah suatu kondisi dimana penderita tidak dapat mendeteksi rasa manis asam asin pahit saat diberikan uji taste
strip dengan konsentrasi larutan uji baik dari yang terendah sampai tertinggi. g.
Lama menderita DM tipe 2 adalah kondisi sejak penderita didiagnosa menderita DM tipe 2 pertama kali hingga penelitian dilakukan dalam
hitungan tahun. h.
Taste strips adalah potongan kertas saring whatman dengan ukuran 8 x 2 cm yang dicelupkan ke dalam konsentrasi larutan uji dan kemudian diletakkan
pada lidah penderita DM tipe 2 untuk menguji tingkat sensitivitas lidah penderita.
i. Merasa adalah kemampuan sensitivitas lidah seseorang mendeteksi rasa
manis, asam, asin, dan pahit secara spontan, 1menit, atau 1-2 menit. j.
Tidak merasa adalah ketidakmampuan sensitivitas lidah seseorang terhadap rasa manis, asam, asin, dan pahit setelah waktu 2 menit dalam penelitian ini.
k. Manis adalah rasa yang dibentuk oleh golongan substansi kimia sukrosa.
l. Asam adalah rasa yang dibentuk oleh golongan substansi kimia asam sitrat.
m. Asin adalah rasa yang dibentuk oleh golongan substansi kimia sodium
klorida. n.
Pahit adalah rasa yang dibentuk oleh golongan substansi kimia quinine hidroklorida.
o. Umami adalah rasa yang rasa gurih dan enak yang dibentuk oleh golongan
substansi kimia monosodium glutamat.
3.7 Alat dan Bahan 3.7.1 Alat