Metode Uji Sensitivitas Rasa

antihipertensi, antimikroba, dan antipoliferatif. Sensory loss terjadi akibat penuaan, oral candidiasis, obat-obatan seperti antitiroid dan antineoplastik, penyakit endokrin, oral neoplasma, pemphigus, radio terapi, infeksi virus terutama virus herpes. Disfungsi indera pengecapan merupakan hal yang umum terjadi pada usia lanjut sebagai akibat dari penuaan, penyakit, obat-obatan, dan malnutrisi. 38 Oral higiene yang buruk merupakan penyebab umum gangguan pengecapan. 15 Neural loss terjadi sebagai akibat dari diabetes mellitus, oral neoplasma, oral surgery, radioterapi. 38 Gangguan pengecapan merupakan pengamatan yang umum yang terjadi pada penderita DM tipe 2, terutama dalam mendeteksi rasa manis. 14 Gangguan pengecapan ini dapat mempengaruhi asupan nutrisi, penderita cenderung memilih makanan yang lebih manis, hal ini akan memperburuk keadaan hiperglikemia. 13

2.3 Metode Uji Sensitivitas Rasa

Ada dua cara utama mengukur rasa, yaitu dengan kemogustometri dan elektrogustometri. Kemogustometri melibatkan penerapan tastants kimia terhadap mukosa mulut, sedangkan elektrogustometri melibatkan penerapan arus anodal langsung sebagai rangsangan untuk membangkitkan respon gustatori. Kedua tes ini pada dasarnya bersifat subjektif. Kemogustometri membutuhkan ketersediaan tastants kimia yang berbeda di berbagai konsentrasi. Hal ini juga membutuhkan proses pembersihan mukosa mulut sebelum penerapan stimulus. Teknik pengukuran rasa dapat menentukan baik kualitas dan kuantitas rasa. 36 Gambar 7. Elektrogustometri 36 Kemogustometri contohnya adalah penggunaan strip filter, cotton buds direndam dalam stimulan yang berbeda dan dengan menggunakan pipet tetes larutan diteteskan pada daerah tertentu di lidah. Sejumlah metode telah dikembangkan untuk menentukan metode yang memungkinkan untuk mendeteksi berbagai stimulant untuk dapat membantu mendeteksi perubahan halus dalam pengecapan. Untuk mengatasi kelemahan kemogustometri dan untuk membuat pengukuran rasa mudah dan umum dalam pengaturan klinis, elektrogustometri muncul. 36 Gambar 8. Taste strip 40

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional.

3.2 Tempat dan Waktu

Tempat : RSUP H. Adam Malik Medan Waktu : Bulan Maret - Mei 2014 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 yang memeriksa HbA1C dengan rentang usia 40-74 tahun di RSUP H. Adam Malik Medan.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian diperoleh dari populasi penderita DM tipe 2 di RSUP H. Adam Malik Medan yang memeriksa kadar HbA1C, dengan lama menderita minimal 1 tahun, rentang usia penderita antara 40-74 tahun dan hasil pemeriksaan HbA1C sedang dan buruk. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling. Pasien DM tipe 2 yang datang ke poliklinik penyakit dalam RSUP H. Adam Malik dan memeriksa HbA1C diminta persetujuan tertulis untuk berpartisipasi dalam penelitian setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti.