Patofisiologi DM tipe 2 Diabetes Mellitus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Mellitus

Diabetes sudah dikenal sejak berabad-abad sebelum masehi, berasal dari kata diabere yang artinya siphon atau tabung untuk mengalirkan cairan dari satu tempat ke tempat lain dan kemudian ditambahkan dengan kata mellitus yang artinya adalah madu. 17,18 Diabetes mellitus DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronis pada diabetes behubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. 1 Diabetes mellitus DM disebut juga the silent killer karena merupakan penyakit yang akan memicu krisis kesehatan terbesar pada abad ke-21 dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes ke-4 terbanyak di dunia. 4 DM dibagi menjadi 2 kategori utama berdasarkan sekresi insulin endogen untuk mencegah munculnya ketodiasis, yaitu DM tergantung insulin IDDM = insulin dependent diabetes mellitus atau tipe 1 dan DM tidak tergantung insulin NIDDM = noninsulin dependent diabetes mellitus atau tipe 2. 6 Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemukan. Sekitar 90 - 95 dari total penderita diabetes mellitus merupakan penderita DM tipe 2. 8

2.1.1 Patofisiologi DM tipe 2

Insidensi DM tipe 2 semakin mendunia dan merupakan bentuk diabetes yang paling sering. 6,8 Secara epidemiologis seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan. Penelitian lain menyatakan bahwa dengan adanya urbanisasi, populasi DM tipe 2 akan meningkat 5-10 kali lipat terjadi perilaku rural-tradisional menjadi urban. Faktor risiko yang berubah secara epidemiologis diperkirakan adalah: bertambahnya usia, lebih banyak dan lebih lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa faktor genetik yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2. 18 Diagnosis klinis DM umumnya akan ditegakkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsi, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mgdl juga digunakan untuk patokan diagnosis DM. Untuk kelompok tanpa keluhan khas DM , hasil pemeriksaan glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapat sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa, kadar glukosa darah sewaktu pada hari yang lain, atau dari hasil tes toleransi glukosa oral TTGO didapatkan kadar glukosa darah pasca makan ≥ 200 mgdl. 1 Seperti suatu mesin, badan memerlukan bahan bakar untuk membentuk sel baru dan mengganti sel yang rusak. Disamping itu badan juga memerlukan energi supaya sel dapat berfungsi dengan baik. Energi pada mesin berasal dari bahan bakar yaitu bensin, pada manusia bahan bakar itu berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari yaitu karbohidrat yang diubah menjadi glukosa, protein menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus kemudian masuk ke dalam pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk dipergunakan oleh organ-organ di dalam tubuh sebagai bahan bakar. Supaya dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus masuk dulu ke dalam sel supaya dapat diolah. Di dalam sel zat makanan terutama glukosa dibakar melalui proses kimia yang rumit, yang hasil akhirnya adalah terbentuknya energi dan proses ini disebut metabolisme. Dalam proses metabolisme itu insulin memegang peran yang sangat penting yaitu bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Insulin ini adalah hormon yang dikeluarkan oleh sel β pankreas. 17,18 Sebagian besar DM tipe 2 diawali dengan obesitas dan sebagai kompensasi sel β pankreas merespon dengan mensekresi insulin lebih banyak sehingga kadar insulin meningkat hiperinsulinemia. 6 Pengelolaan bahan makanan dimulai dari mulut kemudian ke lambung dan selanjutnya ke usus. Di dalam saluran pencernaan makanan tersebut akan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan itu. Dalam keadaan normal jumlah insulin cukup dan sensitif, insulin akan ditangkap oleh reseptor insulin yang ada pada permukaan sel otot, kemudian membuka pintu masuk sel hingga glukosa dapat masuk sel untuk kemudian dibakar menjadi energitenaga sehingga kadar glukosa dalam darah normal. 17 Gambar 1. Sensitivitas Normal Insulin 17 Pada diabetes, didapatkan jumlah insulin yang kurang atau pada keadaan kualitas insulin tidak baik resistensi insulin, meskipun insulin ada dan reseptor juga ada, tapi karena ada kelainan di dalam sel itu sendiri maka pintu sel tetap tidak dapat terbuka tetap tertutup hingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk dibakar dimetabolisme. Akibatnya glukosa tetap berada di luar sel sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat. 17 Gambar 2. Resistensi Insulin Pada Diabetes Mellitus Tipe 2 17 Pada individu yang telah lama menderita DM tipe 2 telah terjadi penurunan kadar insulin plasma akibat penurunan kemampuan sel β pankreas untuk mensekresi insulin, dan diiringi dengan peningkatan kadar glukosa plasma dibanding normal. 6 Jadi hiperglikemia yang terjadi pada DM tipe 2 tidak hanya disebabkan oleh gangguan sekresi insulin defisiensi insulin, tetapi pada saat yang bersamaan juga terjadi karena rendahnya respon jaringan tubuh terhadap insulin resistensi insulin. 1

2.1.2 Test DM